Oknum Guru SD Di Langkat Diduga Aniaya Siswi nya hingga Lebam
2 min read
Langkat || Intipos.com __ Sungguh Malang Nasip KR Siswi SD Negeri 057760 Sei Lepan Kecamatan.Sawit Seberang Kabupaten Langkat Sumatera Utara,harus mendapatkan Prilaku Kejam oleh guru yang di percayai nya menjadi orang tua di sekolah kini malah di aniaya.
Oknum guru berinisial S diduga tega melakukan penganiayaan kepada murid kelas III, SDN 057760 Sei Lepan Kecamatan.Sawit Seberang Kabupaten Langkat Sumatera Utara, yang berinisial KR yang saat itu sedang berada di sekolah.
Akibat perbuatan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum guru ini, murid tersebut mengalami luka di bagian Betis Kiri Kanan hingga kini masih membekas.
Prilaku guru ini jelas tidak menggambarkan sikap seorang guru yang seyogyanya menjadi panutan bagi para murid murid yang sedang menimba ilmu di sekolah. Malah sikap guru ini di khawatirkan menjadi trauma yang mendalam bagi para murid hingga mempengaruhi psikologis anak.
Hal itu diungkapkan Umi harnum selaku orang tua murid kepada wartawan, Jumat (25/02/2022).
” Penganiayaan yang dilakukan oleh oknum guru kepada anak saya bermula saat Oknum Guru Inisial S menyuruh KR anak saya untuk menulis di papan tulis, dikernakan anak saya tidak bisa langsung menulis di papan Tulis ,sontak anak saya langsung di pukul Betis Kiri Kanan nya menggunakan Rol Kayu Milik Sekolah SD tersebut” Ungkapnya.
Masih kata Umi harnum , kemudian setelah anak saya pulang kerumah sontak anak saya KR langsung menangis menceritakan apa yang sudah terjadi kepada dirinya kepada saya, kemudian saya mencoba mendatangi Guru tersebut untuk mempertanyakan atas perbuatan nya kepada anak saya,namun oknum guru tersebut sudah tidak ada di sekolah.
” Saya tidak terima, Kalau memang anak saya belum bisa menulis di papan tulis di ajarkan sampai bisa dan jangan langsung main pukul saja,” Ucapnya.
Sementara itu, kepala sekolah SDN 057760 Sei Lepan Gottam Manalu S.Pd saat dikonfimasi awak media via Telp/ WhatsApp belum menjawab.
Hingga berita ini muat, oknum guru dan pıhak Kepala sekolah belum dapat memberikan keterangan. (RND)