Nurdin Abdullah Bersama Kapolda Sulsel Kunjungi Balla Ewako Tanralili Maros
2 min readINTIPOS | Maros – Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, bersama Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe, melakukan kunjungan ke Program Inovasi Covid-19 Polda Sulsel Balla Ewako, di Kantor Desa Sudirman, Kecamatan Tanralili, Sabtu, 11 Juli 2020. Mereka disambut dengan ritual anggaru, tari paduppa dan lagu mars Balla Ewako.
Dengan adanya Balla Ewako yang berarti mangngewa atau melawan. Ini bermakna dan berarti mulai dari rumah sampai dimana saja masyarakat harus melawan virus corona. Desa ini juga ditetapkan sebagai Desa Tangguh Covid 19, hadir dari kerja keras kepala desa beserta jajarannya, Bhabinkamtibmas serta Babinsa.
“Inikan sesuatu yang kita butuhkan ketika pandemi Covid-19. Jadi kuncinya adalah kolaborasi, sinergi, kekompakan ini harus dijaga. Karena masyarakat itu melihat pemimpinnya, kalau pemimpinnya kompak, mereka juga kompak,” kata Nurdin Abdullah.
Menghadapi Covid-19, lanjutnya, dibutuhkan kolaborasi. Terutama pada edukasi dan sosialisasi, bahwa protokol kesehatan sangat penting di tengah pandemi ini.
Nurdin Abdullah berharap, ini diikuti oleh desa lain. Sebagai desa tangguh, karena dia bisa memenuhi kebutuhan mereka sendiri mulai dari sayur juga ikan.
Balla Ewako yang berada di Kantor Desa Sudirman juga memiliki Bumdes, serta ruang khusus untuk isolasi.
“Saya kira ini adalah bentuk kolaborasi yang sangat cukup baik ketika ada yang terkontaminasi positif, ada ruang isolasi yang diinisiasi mereka juga, bisa mandiri, ada dapur dan ada toilet,” paparnya.
Di Balla Ewako, Warga yang terpapar tetap bisa melakukan kegiatan mereka seperti dikampung tetapi tetap dalam pengawasan tenaga medis.
Pada kesempatan ini juga hadir Penjabat Wali Kota Pemkot Makassar, Prof Rudy Djamaluddin yang menyerahkan alat rapid test ke Bupati Maros, Hatta Rahman.
Camat Tanralili, Andi Irfan, menyebutkan, Balla Ewako memiliki berbagai fasilitas dan telah berjalan selama tiga bulan. Fasilitas utama seperti penanganan Covid-19, ruang isolasi, dapur bagi pasien tekontaminasi. Juga dengan indikator ketahanan pangan seperti budidaya jamur.
“Sehingga dalam rangka mengisolasi dirinya, memenuhi kebutuhan dan keperluannya, kami penuhi melalui Balla Ewako ini,” imbuhnya. (rs)