Nikson Nababan Mantan Wartawan ke-2 Masuk Bursa Calon Gubsu
3 min readCatatan Zulfikar Tanjung
Soal kedekatan Nikson Nababan dengan wartawan, sebenarnya bukan cerita baru lagi. Ini sudah diketahui luas oleh publik.
Kebetulan penulis pernah dua kali dipercaya menjadi salah satu juri Lomba Karya Jurnalistik yang diinisiasi beliau, benar memang dirasakan, komitmennya itu cukup kuat.
Selama 10 tahun Bupati Tapanuli Utara, bisa dibilang, setiap tahun selalu ada kegiatan yang dibiayai APBD, untuk peningkatan kualitas dan kapasitas wartawan.
Bukan hanya karena beliau mantan wartawan, tetapi sikapnya ini juga dimaksudkannya untuk mendukung partisipasi publik, muaranya untuk kesejahteraan rakyat.
“Wartawan yang berkualitas dan profesional merupakan aset berharga bagi pemerintah daerah dalam membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, meningkatkan transparansi, serta menumbuhkan partisipasi secara efektif,” kata Nikson pada suatu kesempatan.
Pandangannya ini bersifat strategis bagi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Secara tidak langsung, sejumlah parameter AKIP memang memerlukan peran pers di baliknya.
Jadi kedekatan beliau dengan wartawan tidak sekedar hubungan emosional atau pribadi, melainkan formal dan mendasar. Baginya pers adalah aset daerah bersifat struktural objektivitas.
Pengalaman pernah menjadi salah satu juri pada kegiatan lomba karya jurnalistik di sana, Nikson benar-benar tulus agar kegiatan ini mendorong wartawan memacu meningkatkan kualitas.
Untuk itu beliau benar-benar objektif dan tidak intervensi. Hadiahnya juga sangat bernilai. Bisa dibilang, Taput salah satu kabupaten yang berani memberikan hadiah besar.
Kepada dewan juri, Nikson bukan minta tolong agar dimenangkan si A atau si B, melainkan minta tolong agar dewan juri menilai secara objektif dan akurat, agar diperoleh karya berbobot, untuk pemacu semangat wartawan berkompetisi sehat.
Luar biasa memang. Ini hanya salah satu contoh riel yang jadi pengalaman penulis. Banyak lagi kegiatan yang beliau inisiasi untuk ‘capacity building’ wartawan.
[MANTAN KEDUA]
Saat ini tokoh yang nama lengkapnya Kanjeng Pangeran Raden Aryo Dr Drs Nikson Hasudungan Nababan MSi Darmonagoro, ini lagi viral menjadi salah satu bakal calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) ke depan.
Itu artinya, beliau merupakan mantan wartawan yang ke dua terjun ke dalam bursa Calon Gubernur Sumut.
Yang pertama adalah Dato’ Seri H Syamsul Arifin SE (alm) yang dikenal sebagai sahabat semua suku. Beliau berhasil memenangkan Pilgubsu dan menjadi Gubernur ke-15 Sumut.
Sebagaimana juga dengan Nikson Nababan, Haji Syamsul Arifin selalu bangga terhadap profesi ini. Bahkan Dato’ ini tidak mau disebut mantan, melainkan masih wartawan aktif meski sudah jadi Gubsu. Dan, memang di kantongnya ada Kartu Pers aktif.
Mantan Bupati Langkat dua periode itu sebelum terjun ke dunia politik, ia aktif sebagai wartawan dan pengusaha media.
Pengalaman ini memberikan Syamsul Arifin kemampuan komunikasi yang kuat dan pemahaman mendalam tentang isu-isu lokal serta dinamika sosial-politik di daerahnya.
Sebagai wartawan, ia terbiasa mendengarkan dan memahami berbagai perspektif, yang menjadi modal penting dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah.
Dalam kapasitas diri sebagai mantan wartawan kelihatannya ada semacam kesamaan cara pandang pada kedua tokoh besar ini.
Jika diperluas pada skala nasional juga tergambar bahwa pengalaman di bidang jurnalistik dapat menjadi modal berharga dalam menjalankan tugas sebagai kepala daerah.
Begitu juga Nikson Nababan yang pernah berkarier sebagai wartawan sebelum menjadi Bupati Tapanuli Utara.
Dia mengakui pengalamannya di dunia jurnalistik membantunya dalam memahami dinamika masyarakat dan menyampaikan informasi dengan efektif.
Sebagai wartawan, ia dikenal kritis dan memiliki kemampuanh analisis yang tajam, yang kemudian ia terapkan dalam kepemimpinannya di pemerintahan daerah.
[Manfaat bagi Sumut]
Kini, sejumlah pihak di media memgharapkan agar PDIP mau pun parpol lainnya tidak ragu menampilkan Nikson Nababan menjadi calon Gubernur Sumut untuk Pilgubsu ini.
Analisis yang mengemuka khususnya berhubungan dengan kapasitas beliau mantan wartawan, ada beberapa kelebihan.
Kelebihan itu antara lain kemampuan komunikasi karena Wartawan memiliki kemampuan komunikasi yang bagus, baik dalam menyampaikan pesan kepada publik maupun dalam mendengarkan aspirasi masyarakat.
Nikson juga diyakini akan memiliki Pemahaman Mendalam tentang Isu Sosial jika jadi Gubsu.
Pengalaman sebagai wartawan membuatnya lebih peka terhadap isu-isu sosial dan kebutuhan masyarakat, serta lebih terinformasi tentang berbagai permasalahan di daerah.
Jaringan Luas juga merupakan keunggulan karena Wartawan biasanya memiliki jaringan luas dengan berbagai kalangan, termasuk media, pejabat, dan tokoh masyarakat, yang dapat membantu dalam kolaborasi dan pelaksanaan program.
Yang tidak kalah pentingnya Nikson diyakini memiliki Kemampuan Investigatif.
Pengalaman dalam investigasi dan riset jurnalistik akan membuatnya lebih cermat dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi
Wartawan dilatih untuk berpikir objektif yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan fakta dan analisis yang mendalam.
Kemampuan Mengelola Informasi juga tidak akan diragukan karena wartawan terbiasa bekerja dengan banyak informasi, sehingga mantan wartawan dapat mengelola data dan informasi secara efisien untuk merumuskan kebijakan yang akurat (Penulis Wartawan di Medan)