15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Nelayan Tradisional Resah Harga BBM Naik, ini Kata Pembina KJMB

2 min read
Pembina KJMB Herianto laut

Pembina KJMB Herianto laut

BELAWAN | INTIPOS.COM – Naiknya harga BBM jenis solar mempengaruhi daya tangkap para Nelayan tradisional dari mulai pukat jaring, kepiting dan pencari kerang semakin terpuruk Ditambah buruknya faktor cuaca yang ekstrim, Kamis (2/1/2023).
Hal tersebut dikeluhkan para nelayan khususnya nelayan kecil yang menggunakan alat tangkap tradisional. Menurut salah seorang nelayan, Anjo Siregar menyampaikan keluhannya terkait mahalnya harga minyak solar membuat nelayan kian sengsara karena BBM termasuk paling penting untuk nelayan saat melaut.
“Kami sangat membutuhkan harga BBM murah karena kalau BBM harganya melambung tinggi tentu kesulitan bagi kami untuk melaut. Saat ini akibat naiknya harga solar maka akan naik harga jual hasil tangkap. Bayangkan, harga minyak solar sebelumnya Rp5.150,- kini naik mencapai Rp6.800 ini harus jadi perhatian khususnya pemerintah,” kata Anjo.
Dia berharap kepada pihak terkait kalau bisa harga minyak jenis solar ini disubsidikan untuk kami sebagai nelayan tradisional atau tidak diturunkan harganya.
“Saya heran dari mulai harga Rp5.150 tiba-tiba naik mencapai Rp6.800 kalau bisa turunkan menjadi harga Rp6.500 jadi setara dengan kami selaku nelayan tradisional ini ditambah masih maraknya speed boat kalau itu terlalu sangat mengganggu kami sebagai nelayan tradisional,”ujarnya.
Tingginya harga BBM tersebut jadi perhatian serius oleh Pembina Kolaborasi Jurnalis Medan Belawan (KJMB) Herianto laut menegaskan akibat kenaikan harga BBM ini sangat dikeluhkan para nelayan dan ini menjadi perhatian bersama. “Ini menjadi PR bagi para jurnalis yang bertugas di belawan khususnya jurnalis yang tergabung di Kolaborasi Jurnalis Medan Belawan (KJMB) untuk menyoroti tingginya harga BBM sehingga menyulitkan nelayan untuk melaut mencari nafkah buat anak, istri dan keluarganya,” tegasnya.
“Yang menjadi persoalan itu banyak dikeluhkan nelayan pukat pit bood karena itu sangat menganggu dan mempengerahui penghasilan nelayan tradisional,”tandasnya. (ebi)
Baca Juga  Walkot Susanti Hadiri Perayaan Natal ASN-THL Pemko Siantar di Balai Kota