Massa Desak Polisi Usut Status Pernikahan Bupati Banyuasin
2 min readINTIPOS | BANYUASIN – Sedikitnya ada puluhan massa yang tergabung dalam wadah Pemerhati Organisasi Sosial dan Ekonomi (POSE) RI menggelar aksi di Mapolda Sumatera Selatan Senen (7/9/2020)kemarin terus mendesak kepolisian Polda Sumsel untuk mengusut tuntas status perjaka dalam pernikahanya Bupati Banyuasin HAZ dengan seorang wanita berinisial NV di Kantor Urusan Agama diwilayah Kertapati Palembang tahun 2019 lalu.(Massa Desak Polisi)
Kedatangan massa desak polisi kemarin itu menyampaikan tuntutan mengenai disuga kuat melakukan pemalsuan data mengenai status yang semestinya berstatus pria beriatri, tapi dalam keterangan pernikahanya HAZ bertatus Perjaka dan dilakukan Bupati Banyuasin.
Koordinator aksi dilapangan, Busyanto, kepada wartawan mengatakan Bupati Banyuasin saat melakukan pernikahan dengan perawan berinisial NV diduga dilakukan pemalsuan data diri saat melangsungkan pernikahan secara siri pada tahun 2019 lalu.
baca juga : Kapolda Sulsel Silaturahmi ke Gubernur
Menurutnya, tidaklah pantas seorang pejabat daerah yang mengemban amanah rakyat dan menjadi panutan bagi masyarakat, melakukan tindakan yang dapat merusak moral. “Saat pernikahan statusnya tercatat sebagai perjaka, mestinya duda,” jelasnya.
Maka dari itu, kata Busyanto, POSE RI sebagai lembaga kontrol sosial mendesak Polda Sumsel untuk mengusut tuntas dugaan pemalsuan data pernikahan yang dilakukan Kepala Daerah tersebut. “Usut tuntas dugaan kasus pemalsuan status dalam pernikahan yang dilakukan oknum Bupati Banyuasin. Naikan tahapan status pemeriksaan kepolisian dari Penyelidikan ke Penyidikan terkait laporan yang ada,” tutupnya.
baca juga : https://siberindo.co/09/09/2020/perludem-pemerintah-harus-tanggung-jawab/
Mewakili Bupati Banyuasin H Askolani Zazi saat diminta konfirmasinya Kepala Dinas Kominfo Banyuasin Aminuddin dikantornya (8/9) sambil berjalan keluar menjawab sampai saat ini dirinya belum mengetahui persis permasalahan itu, tapi kalau membaca di berbagai media online hari ini memang ada beritanya, tapi kami belum memahami permasalah yang diarahkan kepada orang nomor satu di bumi Sedulang Setudung ini, jelasnya singkat terkesan terburu-buru keluar kantor. (yok)