Lewati Masa Ektrim, Petani Blang Raya Aceh Besar Lakukan Panen
2 min readKOTA JANTHO | INTIPOS.COM – Setelah melewati dua kali bencana alam banjir yang menyebabkan tanam ulang, akhirnya, petani Blang Raya Kecamatan Simpang Tiga, Aceh Besar melakukan panen. Hal tersebut disampaikan Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Simpang Tiga saat melakukan monitoring para petani yang sedang melakukan panen padi di Kawasan Blang Raya, Simpang Tiga, Aceh Besar, Senin (13/3/2023).
“Setelah melewati masa-masa ektrem yaitu dampak perubahan iklim (DPI) sejak Desember 2022 hingga Januari 2023, kini petani dalam wilayah kerja BPP Simpang Tiga sudah memasuki masa panen sejak awal Maret 2023,” ungkap Khaidir.
Menurutnya, para petani harus mengeluarkan modal dua kali, karena harus tanam ulang akibat banjir yang melanda kawasan itu pada beberapa waktu lalu, oleh karena hal tersebut petani mengharapkan harga gabah tidak anjlok disaat panen kali ini.
baca juga : Laksanakan Apel Pagi, Ini Pesan Kapus Darul Imarah
“Petani berharap nilai gabah panen kali ini tidak anjlok, karena petani sudah dua kali mengeluarkan modal, jika harga gabah normal, setidaknya petani masih mendapatkan keuntungan dari hasil panen ini,” kata Khaidir lagi.
Salah seorang petani Simpang Tiga, Khairiyah mengaku bersyukur bisa panen sebelum Ramadhan dengan hasil yang menggembirakan. Namun ia juga mengaku kewalahan saat musibah banjir akhir tahun 2022 lalu sehingga harus tanam ulang.
“Alhamdulillah, bisa panen walaupun kemarin banjir tapi kami hanya bisa bersyukur,” ujarnya.
Ia juga berharap harga jual gabah tidak turun agar petani bisa merasakan jerih payah yang telah dilaluinya cukup berat pada masa tanam kali ini.
baca juga : Laksanakan Apel Pagi, Ini Pesan Kapus Darul Imarah
“Kami hanya bisa berharap agar harga jual gabah minimal tidak turun, agar terbayar rasa susah menghadapi masa tanam kali ini,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pertanian di BPP Simpang Tiga Syahrial yang juga seorang Mantri Tani menyebutkan harga gabah saat ini masih bertahan di angka Rp 5.000 Perkilogram. “Harga gabah saat ini masih bertahan di angka 5000 rupiah perkilogram,” pungkas Syahrial.(RED)