Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Lestarikan Budaya Leluhur, Forkopimcam Darul Imarah Gelar Tradisi Toet Apam

2 min read
Darul Imarah

ACEH BESAR| INTIPOS.COM  – Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (FORKOPIMCAM) Darul Imarah jaga adat dan budaya dengan menggelar tradisi toet apam bersama masyarakat dan tokoh Darul Imarah di halaman Kantor Camat Darul Imarah, Selasa (28/2/23).

Camat Darul Imarah Drs. Syarifuddin mengakatan Kegiatan ini dilakukan agar generasi kita mengenal dan tahu serta bisa bagaimana cara membuat Apam. Seandainya saja millennial moms di Aceh memanfaatkan teknologi digital untuk melestarikan budaya Aceh, tentu keragaman budaya ini tidak akan pernah luntur.

“Biasanya kita hanya menikmati Apam saat ada acara pesta saja. Namun, jika kaum ibu dan milenial bisa membuat sendiri, rasanya lebih enak dan dapat dijadikan sebagai lapangan kerja baru,” ujar Syarifuddin.

baca juga : Warga Aceh di Jakarta, Ayo Kunjungi Stand Aceh Besar di Inacraft 2023

Syarifuddin ingin mengajak Forkopimcam untuk menyelenggarakan khanduri apam lalu membuat konten di Youtube, blog, atau Instagram tentang tradisi ini. Pastinya kearifan lokal yang mulai tergilas zaman ini akan kembali dikenal.

“Apam ini sudah menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Provinsi Aceh yang telah mendapatkan sertifikat dari Kemendikbud, sehingga menjadi kewajiban kita untuk melestarikan dan menjaganya, “ujar Syarifuddin.

Lebih lanjut Syarifuddin mengatakan hal ini terlaksanakan berkat kerja sama semua unsur dan menjadi bukti bahwa kita sangat peduli dan menjunjung tinggi budaya gotong royong dalam masyarakat.

“Tahun ini kami laksanakan sebagai wujud rasa syukur dan persaudaraan antar Forkopimcam dan masyarakat setempat, “ ungkapnya.

baca juga : Komitmen Cegah Stunting, Wabup Asahan Ikuti Refleksi Inovasi Stunting

Apam sendiri adalah panganan terbuat dari campuran tepung beras, santan, air kelapa, air putih, dan garam serta gula pasir. Apam secara tradisional dimasak memakai pinggan tanah kecil dengan kayu bakar. Makanan sejenis serabi ini biasanya dimakan dengan menggunakan kuah tuhe (kuah kolak santan).

“Setelah masak biasanya di sajikan dengan kuah santan yang di campur dengan pisang raja dan biji nangka,” tutupnya. (RED)