Ketua PWNU Jateng: Aksi Kekerasan dengan Alasan Apapun Tidak Bisa Dibenarkan
2 min readSemarang, Intipos.com – Ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) Drs. H. Mohamad Muzamil, menyatakan menolak aksi-aksi intoleransi, menurutnya Negara Indonesia adalah Negara yang cinta damai dan cinta bermusyawarah. hal tersebut disampaikan saat ditemui dikantornya yang beralamat Jl. Dr. Cipto Semarang, Selasa (27/04/2021).
“Negara Indonesia adalah negara yang cinta damai dan cinta bermusyawarah, kalau ada masalah dipecahkan secara bersama dengan musyawarah sesuai dengan peraturan yang berlaku di Negara kita Indonesia ini,” kata Muzamil.
Ketua PWNU Jateng juga menyampaikan bahwa aksi-aksi kekerasan dengan alasan apapun tidak bisa dibenarkan baik menurut kaidah agama maupun menurut kaidah peraturan negara yang berlaku.
“Semoga Negara kita tetap damai, bisa mencapai cita-cita dan perjuangan yang telah dilakukan oleh generasi terdahulu, sehingga kita sebagai generasi penerus bisa melanjutkan cita-cita mulia yaitu mewujudkan situasi dan kondisi masyarakat yang adil dan makmur juga berkepribadian Indonesia,” ujarnya
Dalam kesempatan tersebut Muzamil juga menyampaikan selamat menjalankan ibadah Puasa Ramadhan bagi umat Islam. Dalam menjalankan ibadah pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan sebagaimana yang telah diatur pemerintah.
“Semoga kita bisa mencapai derajat ketaqwaan di bulan suci ini, dan juga mari kita bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif untuk pelaksanaan ibadah pada bulan suci Ramadhan ini,” katanya.
Sebelumnya pernyataan serupa disampaikan oleh Wakil ketua MUI Jawa Tengah sekaligus guru besar UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, MA.
Prof Ahmad Rofiq menyampaikan bahwa, dalam rangka membantu menciptakan kondisi aman dan damai dalam bulan Ramadan ini di Jawa tengah dengan mengajak masyarakat di Jawa Tengah untuk menjaga kehormatan bulan suci Ramadhan, mari kita jaga kerukunan, persaudaraan dan saling menghormati.
Pernyataan Wakil Ketua MUI Jateng itu selaras dengan upaya Polda Jawa Tengah dan jajaran dalam menciptakan kondisi yang aman dan damai di bulan Ramadhan 1442 H ini. Polda Jateng gencar melaksanakan giat patroli untuk mengantisipasi bahaya petasan dan terus melaksanakan himbauan kepada masyarakat untuk tidak berkerumun atau kumpul-kumpul seperti takbir keliling ataupun pawai obor.
Pihaknya juga terus memonitor seluruh pergerakan terorisme untuk memastikan tak ada celah bagi para pelaku teroris untuk menjalankan aksinya.
“Kita akan pantau terus setiap pergerakan yang arahnya ke radikalisme dan terorisme, Negara tak boleh kalah dengan aksi anarkisme, radikalisme dan terorisme,” jelas dia. (SBI/KYD)