Ketua Komisi I DPRD Batu Bara Darius: BWS dan PUPR Sumut Harus Bertanggung Jawab
2 min read
BATUBARA | Intipos.com — Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Batu Bara, Darius SH MH, kembali menegaskan agar Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara segera mengambil langkah nyata menanggulangi longsor yang terus meluas di bantaran Sungai Suka, Desa Tanjung Kasau, Kecamatan Laut Tador.
Menurut Darius, kondisi terkini di lapangan sudah semakin mengkhawatirkan. Beberapa titik longsor semakin dalam, bahkan mengancam keselamatan warga dan permukiman yang berada tak jauh dari tepi sungai. Ia menegaskan, penanganan ini tidak bisa diserahkan kepada pemerintah desa atau kabupaten, karena Sungai Suka merupakan sungai lintas kabupaten yang menjadi kewenangan BWS dan Dinas PUPR Sumut.
> “Kami minta BWS dan Dinas PUPR Sumut jangan diam. Jangan biarkan masyarakat di sekitar kawasan longsor itu seolah menanggung sendiri bencana ini. Ini tanggung jawab mereka karena masuk wilayah kerja dan kewenangannya,” tegas Darius kepada wartawan, Senin (27/10/2025).
Politisi PPP ini juga mengingatkan bahwa lambannya penanganan hanya akan memperluas kerusakan dan berpotensi menimbulkan korban jiwa.
> “Sekarang sebagian warga sudah kehilangan dapur dan tempat tinggal. Kalau terus dibiarkan, tebing sungai akan terus terkikis. Pemerintah provinsi dan BWS harus turun langsung dan membuat langkah penanganan segera,” ujarnya.
Darius menyatakan DPRD Batu Bara siap memfasilitasi koordinasi antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan BWS Sumatera II guna mencari solusi permanen, termasuk pembangunan tanggul pengaman atau bronjong di titik-titik kritis.
> “Kami di DPRD Batu Bara mendukung penuh upaya penyelamatan kawasan ini. Jangan tunggu sampai ada korban baru bergerak. Ini menyangkut keselamatan rakyat,” tandasnya.
Sebelumnya, longsor di aliran Sungai Suka telah menyebabkan beberapa dapur rumah warga ambruk ke sungai dan memaksa sejumlah keluarga mengungsi. Hingga Minggu malam, aparat desa bersama warga masih melakukan penjagaan dan pemantauan di lokasi yang semakin rawan. (01)
