KCW Medan tidak Masalah Sepanjang Komit Prokes dan Ubah Laku
3 min readINTIPOS | Medan – Kesawan City Walk (KCW), pusat kuliner di inti Kota Medan dinilai banyak pihak layak dilanjutkan dan tidak ada masalah sepanjang semua pihak, terutama pelaku usaha dan pengunjung komitmen disiplin protokol kesehatan (prokes) ubah laku kehidupan baru.
Suasana KCW di ibukota Propinsi Sumatera Utara tersebut hingga Selasa (14/12/2021) kelihatan tertib dan pelaku usaha maupun pengunjung nampaknya menyadari prokes dan gaya hidup ubah laku tetap perlu terutama 5 M yaitu budaya memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas serta ubah laku prokes harus tetap berjalan baik.
Meski begitu Pemko Medan jajarannya beserta pihak-pihak berkompeten jangan lengah melainkan tetap memantau dan memberikan pemahaman kepada masyarakat jangan longgar prokes, sekaligus menyediakan sarana prokes tetap berfungsi dengan baik.
Dengan begitu, KCW yang telah dibuka kembali oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution sejak pertengahan bulan lalu setelah sempat ditutup beberapa saat dapat dipertahankan terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Kalangan akademisi diantaranya Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU) Dr Drs Zulfendri MKes mengatakan, pelaksanaan KCW tidak menjadi masalah jika pengawasan penerapan prokes dilakukan secara ketat atau tidak kendur.
“Jika pengawasan disiplin prokes tak kendur, KCW tidak masalah. Tapi memang harus disiplin, jangan sampai jadi celah kelemahan dari masyarakat lainnya. Selama dijaga prokes dan pemantauan, saya kira tak masalah,” kata Zulfendri sebagaimana dikutip media.
Untuk itu Zulfendri berpesan dan berharap agar Bobby Nasution terus tegas meminta aparaturnya agar konsisten melakukan pengawasan atas penerapan prokes di KCW. “Apalagi ini mau Natal dan Tahun Baru 2022 harus disiplin prokes,” ungkapnya.
Memang pembukaan kembali KCW juga dilatarbelakangi sebagai salah satu upaya percepatan pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19. Program yang dihadirkan mengusung konsep yang lebih baru dan menarik.
Kini, KCW memiliki konsep foodcourt dengan sistem pembayaran full cashless yang dibuka setiap akhir pekan mulai pukul 18.00 WIB hingga 21.00 WIB dengan menghadirkan hiburan berupa pagelaran seni dan budaya.
Meski telah dibuka namun Wali Kota Medan Bobby Nasution yang menantu Presiden Joko Widodo itu dengan tegas mengingatkan kepada seluruh pengunjung dan pedagang yang ada di KCW agar melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.
Selain karena masih dalam kondisi pandemi, hal ini juga dilakukan guna mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19 dan mencegah terjadinya cluster baru.
Terkait itu, Bobby Nasution mewajibkan seluruh pengunjung yang akan memasuki area KCW sudah divaksin dan wajid menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Hal sama juga berlaku bagi para seluruh pedagang atau pelaku UMKM yang berjualan di sana. Terbukti, penggunaan aplikasi PeduliLindungi efektif mencegah terjadinya cluster baru dan dibuktikan dengan nihilnya angka kasus penyebaran Covid-19 pasca dibukanya KCW.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Bobby sukses menggelar KCW di tengah kondisi pandemic Covid-19.
Untuk memasuki area KCW, pengunjung harus benar-benar dicek. Jika menunjukkan tanda hijau setelah scan melalui aplikasi PeduliLindungi, baru diperbolehkan masuk. Jika hasilnya merah atau belum divaksin, maka tidak boleh masuk.
Bahkan melalui aplikasi PeduliLindungi, diketahui area KCW mampu menampung hingga 3.500 pengunjung mulai dari Jalan Ahmad Yani hingga Gedung Warenhuis. Meski demikian Bobby dengan tegas minta agar pengunjung dibatasi hanya 2.000 orang saja, sebab menghindari terjadinya kerumunan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung.
“Prokes harus dijaga untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran Covid-19. Namun perekonomian juga harus tetap berjalan, terutama di sektor UMKM. Selain percepatan pemulihan ekonomi, upaya yang kita lakukan ini juga sebagai bentuk dukungan kepada pelaku UMKM Kota Medan agar mereka naik kelas,” ujar Bobby. (Zulfikar Tanjung)