15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Kapolres Langkat Polda Sumut Imbau Masyarakat Jangan Sebar Foto Korban Bom Di Polsek Astana Anyar

2 min read
Kasubag Humas AKP Joko Sumpeno menghimbau kepada masyarakat untuk berhenti menyebarkan foto korban bom bunuh diri

Kasubag Humas AKP Joko Sumpeno menghimbau kepada masyarakat untuk berhenti menyebarkan foto korban bom bunuh diri

Langkat | Intipos.com –– Beberapa saat setelah berita tentang peristiwa Ledakan bom bunuh diri terjadi Di Polsek Astana Anyar Jl. Astana Anyar No.340, Nyengseret, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat pada Rabu (07/12/22) beredar pula foto-foto dari lokasi kejadian.
Ada yang sekadar foto-foto dampak ledakan seperti kaca-kaca yang pecah, hingga, yang paling menakutkan bagi sebagian besar orang, adalah foto-foto korban dari ledakan tersebut.
Beberapa orang seolah-olah ingin menjadi yang ter-update dalam menginfokan kabar duka tersebut, baik melalui media sosial ataupun aplikasi pesan singkat.
Padahal, apa yang mereka lakukan tersebut justru merupakan hal yang sangat diharapkan oleh para pelaku teror.
Ya, para pelaku teror memang ingin menyebarkan ketakutan. Maka ketika warga masyarakat ‘berlomba-lomba’ mengunggah foto-foto dari peristiwa ledakan tersebut, ketakutan tersebut pun akan muncul dan menyebar.
Oleh karena itu, Kapolres Langkat Polda Sumut AKBP Danu Pamungkas T. SH, Sik, Melalui Kasubag Humas AKP Joko Sumpeno menghimbau kepada untuk berhenti menyebarkan foto korban bom disampaikan sejumlah pihak.
” Saya mengecam keras aksi terorisme yang terjadi di Polsek Astana Anyar Jawa Barat, dan untuk masyarakat diharap jangan menyebarkan foto maupun video bom bunuh diri di sosial media ” kata AKP Joko
Kengerian yang timbul dari penyebaran gambar atau konten itu dianggap sebagai teror baru di masyarakat.
” Sebab hal itu justru membuat penebaran teror, kengerian dan ketakutan serta ketidakstabilan negara adalah tujuan para teroris, Menyebarkan justru membuat teroris bangga, maka jangan (menyebarkan),” ujar AKP Joko
Selain itu  menyebarkan foto-foto korban, apalagi tanpa disensor bisa memengaruhi psikologi orang.
“Bukan saja untuk keluarga yang mengalami peristiwa tersebut, tapi juga menyebarkan teror ketakutan pada orang lain. Upaya membagikan informasi tadi malah membuat rasa takut lebih besar. Inilah yang diinginkan teroris,” Lanjut Kasubag Humas
Ia menambahkan, viralnya foto-foto mengerikan itu juga bisa menambah kecemasan pada orang yang memiliki trauma atau punya gangguan kecemasan.
Aksi teror merupakan musuh kita bersama, Karena terorisme bukan ajaran yang diperintahkan seluruh Agama. Mari tingkatkan Kewaspadaan dan Kepekaan setiap Perkembangan situasi di wilayah kita. (Ay29)
Baca Juga  Dukung Program Pemerintah, Kapolsek Hinai Berikan Bubur Kacang Hijau Gratis kepada Pelajar SD Negeri 057213 Cempa