Kandang Jebol Sekitar 70 an Ekor Buaya Masuk Di Kawasan Padat Penduduk Banyuasin
2 min readBanyuasin | Intipos.com – Hujan deras turun di Kecamatan Talang, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan pada Senin malam hingga Selasa pagi kemarin itu mengakibatkan debit airnya tidak tertampung pada aliran anak Sungai Gasing akibatnya menggenangi ruas jalan negara dan kawasan permukiman padat penduduk dengan tinggi air mencapai lutut orang dewasa.
Informasi yang dihimpun genangan air yang terparah di Kelurahan Tanah Mas, Sukomoro dan Desa Talang Buluh Kecamatan Talang Kelapa hingga Rabu (13/4/2022) airnya belum surut.
Penyebab genangan air sampai merendam kawasan tersebut dampak debit hujan yang lebat ditambah saat sekarang air laut sedang pasang, sehingga menjadi lambat surutnya.
Terparah lagi kawasan tersebut menjadi rawan banjir akibat lokasi yang selama ini menjadi kantong penampung air ditimbun dijadikan tempat permukiman warga dan terparahnya dikawasan itu ada Proyek Sutet yang menutup aliran sungai dan dipindahkan ditempat lain, namun galianya sempit tidak sesuai dengan aliran sungai yang ada, maka saat datang hujan saluran buatan Sutet tidak mampu menampung debit air hujan itu, ujar Mitro warga setempat saat berbincang dengan awak media beberapa saat yang lalu.
Lanjut Mitro, akibat kemarin itu hujannya cukup deras selain menggenangi jalan negara Jalintimsum Palembang-Jambi, permukiman warga juga menjebol tanggul kandang tempat budidaya buaya yang ada di Desa Talang Buluh, sehingga ada sekitar 70 an ekor jenis binatang melata itu lepas mengikuti arus air mengalir, bahkan warga ada yang melihat buaya dalam ukuran besar ada digenangan air dipermukiman padat penduduk.
Masih kata Mitro, sudah dua hari ini genangan air yang masih terlihat tinggi terdapat di Desa Talang Buluh, kawasan Perumahan Tanjung Sari Kelurahan Sukomoro dan sebagian ada di kawasan Kelurahan Tanah Mas, tapi air yang menggenangi ruas jalan sudah dapat dilalui dan kawanan buaya masih sering timbul di kawasan permukiman warga, maka ada dua unit motor warga Desa Talang Buluh yang ikut hanyut masih belum ada yang mengambilnya karena takut adanya buaya yang disekitarnya.
Diharapkan warga yang berdumisili dikawasan yang saat ini masih tinggi genangan airnya harus ekstra berhati-hati, terutama mengawasi putra-putrinya, sebab masih sering buaya yang terlepas dari kandang itu masih sering-sering muncul dan kepada Pemerintah Kabupaten Banyuasin supaya gerak cepat menyikapinya sebelum ada korban jiwa, tutup Mitro.
Via WhatsApp Kadis PUPR Banyuasin, H Ardi Arpani, membenarkan kalau diwilayah Talang Kelapa sampai saat ini masih ada kawasanya yang digenangi air dan Bupati Banyuasin H Askolani SH MH sudah meninjau langsung kelokasi.
H Ardi menambahkan, penyebab genangan air dikawasan itu lambat surut airnya akibat ada proyek Sutet yang menutup aliran sungai dan olehnya dibuatkan saluran baru, tetapi tidak mampu menampung debit air hujan dan ini akibatnya kawasan disini menjadi banjir, jelas Ardi sekaligus menutup penjelasanya. (yok)