Jontara Tewas Sebelum Tempur di Lokasi Kusuk Lulur
2 min readSIANTAR || Intipos.com – Belum sempat tempur atau masih negoisasi harga, Jontara Samosir, pria 63 tahun warga Jalan Parsaguan Tambunan, Desa Panei Tongah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun ditemukan tewas di sebuah lokasi Kusuk Lulur Rita. Persisnya di Jalan Hikmah, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba.
Kapolsek Siantar Martoba AKP Amir Mahmud yang diwawancarai di lokasi mengatakan, kejadian itu baru diketahui pihaknya sekitar jam 12.30 WIB. Yakni setelah pemilik Kusuk Lulur, Rita datang lalu melaporkan adanya kejadian tersebut ke Mako Polsek Siantar Martoba.
“Baik, tadinya kami dapat informasi dari pemilik Lulur, Rita. Jadi, dia datang ke kantor Polsek dan mengaku bahwasannya ada seorang lelaki (tamu) telah meninggal dunia dilokasinya. Ini tempat kusuk lulur,” papar Kapolsek, Senin (4/10/2021) sore sekira jam 16.00 WIB.
Ditanya, apakah sebelum ditemukan tewas, korban sudah sempat dikusuk? Mantan Kanit Laka Polres Simalungun itu menyebutkan bahwa korban masih sama sekali belum melakukannya. Karena korban ketika datang ke lokasi lulur langsung duduk dan memesan minuman hangat.
“Informasi dari para pekerja yang ada disini, korban datang duduk dan pesan teh manis. Setelah diminum, kemudian korban berencana pulang. Kemudian saat korban berdiri, terus tiba-tiba korban terjatuh dengan posisi badan yang sudah terlentang. Ketika di cek, nadinya sudah tidak denyut,” katanya.
Saat ditanya lagi bagaimana tindakan yang akan dilakukan selanjutnya? Kapolsek mengaku pihaknya sudah mendatangkan Tim Identifikasi (Inafis) Polres Siantar. Selanjutnya akan mendatangkan pihak keluarga korban untuk datang ke TKP.
“Sudah kita telepon dan keluarganya masih dijalan mau kemari. Jadi kami ini lagi sedang menunggu keluarganya. Dari pemeriksaan sementara, luka-luka tidak ada kita temukan di tubuh korban,” katanya. Disinggung lagi, apakah selama didalam korban ada mengkonsumsi obat obatan?
Kapolsek menjawab, pihaknya hanya menemukan obat obatan resep dokter dari dalam dompet milik korban. Selain itu ada kartu BPJS, Kacamata, dan kunci sepeda motor matic milik korban. Sejauh ini Kaposlek menduga, korban tewas kemungkinan besarnya terserang sakit jantung.
“Bisa jadi jantung, tapi biar dokter nanti yang menentukan,” tutupnya. Sementara, pantauan dilokasi, dua anak korban akhirnya datang menunggangi sepeda motor. Melihat sang ayah sudah tak bernyawa lagi, kedua anaknya menangis histeris sambil memeluk tubuh korban.
Beberapa jam kemudian, anak korban meminta agar jenazah ayahnya dilakukan autopsi. Namun, permintaan tersebut di urungkan, sehingga percobaan Autopsi dibatalkan. Karena itu, pihak dari anak korban pun telah bersedia membuat surat pernyataan.
Pernyataan tersebut disepakati lantaran sudah merasa iklhas jika ayah mereka tewas karena murni terserang penyakit Jantung. Kepada polisi, anak korban juga mengakui bahwa ayahnya memang sudah lama mengidap sakit jantung dan sering berobat ke Dokter spesialis Jantung.
Sambil menandatangani surat pernyataan, anak korban menghubungi pihak puskesmas. Tak lama kemudian, satu unit Mobil Ambulance tiba dilokasi. Selanjutnya, jenazah korban dimasukkan kedalam Ambulance untuk dibawa ke rumah duka Panei Tongah, tak lain akan disemayamkan.
Hingga berita ini dikirim kemeja redaksi, pemilik usaha Kusuk Lulur belum bersedia dimintai keterangan. Sedangkan personel Polsek Siantar Martoba satu persatu akhirnya membubarkan diri. Kejadian tak membuat Heboh lantaran lokasi lulur berada jauh dari pemukiman warga.