Jokowi Resmikan Waduk Bendo, Di Warnai Aksi Dari Aliansi Mahasiswa Ponorogo
3 min readPonorogo | Intipos.com – Proyek Waduk Bendo di Kabupaten Ponorogo yang sejak tahun 2013 di mulai pengerjaan nya tersebut akhirnya bisa digunakan, Pasalnya hari ini diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Selain meresmikan Bendungan, Presiden juga meninjau Vaksinasi di tingkat pelajar dan Pondok Pesantren di Kabupaten yang terkenal dengan Kesenian Reog nya tersebut.
Namun dengan adanya kunjungan orang nomor satu di Negri ini di Ponorogo ternyata dimanfaatkan organisasi HMI, IMM, PMII, BEM-U dan kelompok Mahasiswa lainnya yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Ponorogo untuk menyampaikan aspirasi kepada Presiden Indonesia itu.
Aspirasi yang mereka sampaikan diantaranya adalah terkait Kerusakan lingkungan dan perampasan ruang hidup yang terjadi sejak pemerintahan Presiden Jokowi sudah sangat memprihatinkan. Selain itu mahasiswa juga menuntut pemerintah untuk segera menuntaskan kasus pembunuhan Munir, dimana hari itu bertepatan juga dengan 17 tahun Munir dibunuh.
Mahasiswa menuntut bahwa pembunuhan Munir yang merupakan tindak pidana seharusnya dimasukkan dalam kasus pelanggaran HAM berat.
“Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah berjanji dalam kampanyenya dulu, Jika akan menyelesaikan kasus-kasus HAM yang belum selesai, tapi mana buktinya, hingga saat ini kasus pembunuhan munir tak kunjung usai, malah pemerintah memasukkan kasusnya sebagai tindak pidana yang artinya apabila kasus tersebut selama kurun waktu 18 tahun tidak terselesaikan maka kasusnya akan ditutup. Dan kita tahu bahwa tahun depan kasus munir telah mencapai 18 tahun,”ujar Cecep Jumadi, Ketua Umum HMI Cabang Ponorogo di sela-sela Aksi Mahasiswa tersebut, Selasa (07/09/2021).
“Jika kita merujuk pada UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, kasus pembunuhan Munir telah memenuhi unsur untuk dikategorikan dalam pelanggaran HAM Berat,”ungkap Cecep.
Aksi yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Ponorogo sempat menuai hadangan represif dari aparat keamanan, Perjalanan masa aksi dihadang dua saat akan menuju Waduk Bendo di mana Presiden Jokowi berada. Saat pertama di hadangan masa berhasil menembus barikade petugas, walaupun sempat terjadi cekcok.
“Namun saat di Kemuning penjagaan aparat keamanan sangat ketat sehingga keributan tak terelakkan, bahkan sempat terjadi baku hantam di titik hadangan kedua tersebut, Hal tersebut dipicu oleh oknum aparat keamanan yang memukul salah satu anggota aksi saat masih berada di atas kendaraan,”jelas Cecep Junaidi.
“Akibat dari pemukulan tersebut menyulut peserta aksi untuk membela rekannya sehingga keributan terjadi, Dan akhirnya rekan-rekan yang melakukan aksi menyampaikan aspirasinya di lokasi tersebut, karena aparat keamanan juga semakin banyak di lokasi itu,”tandasnya.
Masa Aksi menyampaikan beberapa tuntutan dan aspirasinya kepada Presiden RI, diantaranya adalah :
1.Pemerintah harus melakukan evaluasi terhadap ekonomi, kesehatan, pendidikan, supremasi hukum dan tata kelola pemerintahan terutama upaya sistematis dan transparan dari pusat hingga akar rumput, untuk mampu keluar dari situasi semakin memburuknya covid 19.
2. Pemerintah harus menjamin kesejahteraan kaum tani, buruh, seniman, koperasi, UMKM dan kelompok usaha lainya.
3. Membangun Roadmap dan scenario kebijakan dari hulu ke hilir tentang konsep dan realisasi percepatan pemulihan ekonomi, formulasi, strategi ketahanan pangan, konservasi dan lingkungan hidup.
4. Menjamin kepastian hukum dan mempertegas arah reformasi, regulasi, serta membuka ruang partisipasi publik yang seluas-luasnya dalam mengawal segala bentuk perencanaan, perumusan dan realisasi kebijakan yang ditelurkan.
Keempat tuntutan yang dibawa Aliansi Mahasiswa Ponorogo ini harapannya mampu didengar langsung oleh bapak Presiden. Pasalnya salah satu korlap aksi mengatakan bahwa aspirasi-aspirasinya sebenarnya sudah pernah disampaikan melalui administratif namun tidak pernah ada balasan dan tidak lanjut, artinya aspirasi yang disampaikan tersebut tidak pernah didengar sehingga aksi demontrasi merupakan jalan terakhir yang bisa ditempuh. (*)
Penulis : Khabib Fajar
Editor : Tyo