29 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Jokowi Bagikan Sertipikat Tanah Gratis, Nurdin Abdullah: Presiden Kita Miliki Kepedulian Tinggi pada Masyarakat Kecil

3 min read
Jokowi Bagikan Sertipikat Tanah

INTPOS  | MAKASSAR – Presiden Republik Indonesia Jokowi kembali bagikan sertipikat tanah kepada masyarakat Indonesia. Sebanyak 1 juta sertipikat dibagikan di 31 provinsi dan 201 kabupaten kota. Di Sulawesi Selatan sendiri dibagikan untuk Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Maros sebanyak 9.049 bidang.

Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. HM Nurdin Abdullah juga mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh presiden dengan memberikan kepastian hukum dan hak kepemilikan tanah kepada warga. Apalagi diberikan secara gratis.

“Penyerahan sertifikat ini, merupakan keinginan serius Presiden. Saya kira ini sudah berlangsung beberapa tahun dan saya kira tidak pernah ada selama Indonesia merdeka. Inilah presiden kita memiliki kepedulian tinggi pada masyarakat kecil. Sehingga diberikan hak, gratis lagi, ini perlu kita tepuk tangan,” kata Nurdin Abdullah di Hotel Claro, Senin, 9 November 2020.

Sedangkan Presiden Jokowi dalam sambutannya menyebutkan bahwa 1 juta sertipikat yang diberikan adalah jumlah yang sangat besar dibandingkan sebelumnya.

baca juga : Gubernur Harap Hari Pahlawan Jadi Momentum Pererat Persatuan

Sebelum program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) hadir, sebelum tahun 2017 hanya membuat 500 ribu sertipikat se-Indonesia. Jika setahun hanya 500 ribu sertipikat dari setiap bidang yang dimiliki masyarakat di seluruh tanah air, maka dibutuh waktu 160 tahun untuk menyelesaikan seluruh sertipikat.

Baca Juga  KPU Sumut Gelar Rakor Persiapan Penyelesaian Perkara Hasil Pilkada

“Di seluruh tanah air yang harus disertipikatkan 126 juta sertipikat. Karena di tahun 2015 baru ada 46 juta sertipikat, jadi masih kurang 80 juta, kalau setahun hanya 500 ribu, artinya menunggu 160 tahun,” jelas Jokowi.

Ungkapnya, ia kemudian memberikan target kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) hingga tingkat kabupaten/kota untuk menyelesaikan persoalan ini.

Sehingga di tahun 2017, pemerintah sudah bisa mengeluarkan 5,4 juta bidang sertipikat. 2015 sebanyak 500 ribu, naiknya di 2016 dengan 1,1 sertipikat bidang. Walaupun jumlahnya meningkat dua kali tetapi Jokowi belum puas. Ia ingin hingga 10 kali lipat. Sehingga di tahun 2017 bisa dikeluarkan 5,4 juta sertipikat. “Ini artinya, ternyata kita bisa,” imbuhnya.

Di tahun 2018 ia memberikan target lagi 9 juta, namun sertipikat yang keluarnya 9,3 juta. 2019 target 9 juta, keluar 11,2 juta sertipikat. Tahun 2020 awlanya diberi target 10 juta, karena ada pandemi menjadi hambatan diturunkan menjadi 7 juta seripikat.

Jokowi sendiri dalam 5 tahun ini total sertipikat yang sudah dibagikan langung sendiri olehnya sebanyak 2,4 juta.

“Total luas bidang terbit sampai saat ini di seluruh Indonesia sekitar 18,9 juta bidang. Itu artinya dari sisi luas 5,3 juta hektare. Target 2025 seluruh bidang tanah di Indonesia harus sudah bersertipikat, ngak ada lagi orang punya tanah, ngak ada sertipikatnya, harus 2025,” tegasnya.

Baca Juga  Diseminasi Hasil Riset pada Pilkada Serentak 2024 di Sumut Berjalan Lancar

baca juga : https://siberindo.co/10/11/2020/kendalikan-covid-19-kutim-segera-berlakukan-jam-malam/

Tahun 2025 tersebut, juga termasuk sertipikat untuk tanah-tanah tempat ibadah semuanya harus. Jokowi juga mengakui sendiri bahwa masalah yang dihadapi masyarakat adalah sulitnya mengurus sertipikat.

Jokowi menyebutkan, sertipikat adalah bukti hak untuk menjamin kepastian hukum atas kepemilikan tanah yang dimiliki. Hal ini penting untuk mencegah timbulnya sengketa dan konflik pertanahan. Baik antara individu dengan individu, individu dengan perusahaan atau individu dengan pemerintah.

Sertipikat ini juga dapat digunakan bagi masyarakat yang membutuhkan tambahan modal atau ingin berusaha, ini bisa dijadikan jaminan atau collateral (agunan) ke perbankan atau ke lembaga keuangan.

“Kalau sudah dapat uang dari bank, betul-betul 100 persen digunakan untuk yang produktif untuk modal kerja dan investasi. Jangan dipakai untuk beli mobil, sepeda motor, atau belikan hape anaknya yang mahal-mahal, itu namanya konsumtif,” ucap Jokowi.

Diakhir sambutan mengucapkan terima kasih atas kerja keras kantor wilayah, kantor pertanahan BPN untuk menyelesaikan target yang telah diberikan.

“Mari kita bekerja keras untuk mencetak prestasi yang lebih baik,” pungkasnya.(*rs)