Jelang Hari Juang Kartika Dan HUT Kodam V/BRW, Korem 081 Gelar Baksos
2 min readPacitan | Intipos.com – Pelaksanaan Baksos dan donor darah yang digelar Kodim 0801 Pacitan merupakan rangkaian peringatan Hari Juang Kartika Ke 77 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Kodam V/Brawijaya yang diselenggarakan oleh Korem 081/DSJ di wilayah Kabupaten Pacitan.
.Pada pelaksanaan donor darah tersebut diikuti prajurit Kodim 0801 dan istri yang tergabung pada Persit Kartika Chandra Kirana (Persit KCK) dan masyarakat di Rt/Rw 02/03 Lingk. Pucangmulyo Kelurahan Pucangsewu Kec/Kab. Pacitan.
Danrem 081/DSJ Kolonel Inf. Deni Rejeki, S.E., M.Si menyatakan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Bakti Sosial (baksos) serta rangkaian kegiatan menyemarakkan Hari Juang Kartika yang ke 77 dan HUT Kodam V/Brawijaya ke 74 tahun 2022.
“Kita bersama-sama dengan Pemerintah Daerah serta Polres Pacitan melakukan bakti sosial ini dengan menyumbangkan darah kita untuk memperkuat persediaan darah di PMI Pacitan, serta memberikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan,”ujar Danrem di sela-sela kegiatan, Sabtu (10/12/2022).
“Semoga dengan kegiatan ini,kemanunggalan TNI dan rakyat tetap terjaga serta sinergi bersama Pemkab dan Polri di wilayah sejalan,”ungkapnya.
Sementara itu Dandim 0801/Pacitan Letkol Inf.Roliyanto S.I.P.,M.I.P menjelaskan, bahwa kegiatan bakti sosial ini merupakan bagian peringatan Hari Juang Kartika dan HUT Kodam V/Brw yang dilaksanakan dengan sederhana, namun tidak mengurangi makna dengan berbuat bagi kemaslahatan masyarakat luas.
“Ini adalah bagian dari doktrin TNI yang selalu berjuang membantu masyarakat, dengan setetes darah kita,diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat yang sedang membutuhkan untuk kesembuhannya, karena menyadari bahwa TNI lahir dari Rakyat,”jelas Dandim.
Diketahui jika pasa tanggal 15 Desember selalu di peringati sebgai Hari Juang Kartika pada hakikatnya dilandasi oleh sebuah peristiwa bersejarah dan penting dalam mempertahankan kemerdekaan 77 tahun silam di Kota Ambarawa.
Setelah pembacaan proklamasi kemerdekaan, Indonesia secara tak langsung sudah lepas dari belenggu kolonialisme.
Belanda masih mencoba datang kembali ke Indonesia. Dengan membonceng tentara Sekutu, mereka mulai mendatangi kota-kota besar, salah satunya Kota Ambarawa.
Peristiwa pertempuran tersebut dikenal dengan Palagan Ambarawa. Perang terjadi selama empat hari pada pertengahan Desember 1945. Pertempuran ini berakhir pada 15 Desember 1945.
Di kubu Indonesia, di akhir persiapan pertempuran di Ambarawa, TKR dibantu oleh 3 batalion dari Resimen Kedu, 6 dari Purwokerto, 7 dari Yogyakarta, 1 resimen gabungan dari Solo, dan 4 batalyon Divisi Salatiga. Kekuatan tersebut masih ditambah dengan laskar rakyat Indonesia.Tokoh yang menonjol dalam pertempuran tersebut adalah Panglima Besar Jendral Sudirman
Panglima Sudirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor TKR dan Laskar pada 11 Desember 1945. Semangat TKR dan laskar rakyat Indonesia tetap kuat hingga mampu mengusir Sekutu dari Ambarawa. Perlawanan bersama-sama ini memberikan pelajaran bahwa sesuatu yang dilakukan bersama-sama akan memperoleh hasil yang maksimal
Pada 15 Desember 1945, TKR pada akhirnya berhasil memukul mundur Sekutu dengan persenjataan tak sehebat musuh. Sekutu mundur ke Semarang dan Ambarawa dapat direbut kembali. (tyo)