Jawab Kegelisahan Masyarakat, Dosen Unimed Tingkatkan Ekonomi Lewat Pengelolaan Sampah
3 min readMedan | INTIPOS.COM – Menyikapi problematika masyarakat Kelurahan Pulo Brayan Darat II terkait permasalahan sampah, dosen Universitas Negeri Medan berikan mesin pencacah sampah yang dirangkai dengan workshop bertajuk “Peningkatan Nilai Ekonomi dari Produk Olahan Sampah Menggunakan Crusher Machine”. Kegiatan yang dilaksanakan pada (29/07/2024) ini mengambil tempat di Aula kantor Kelurahan Pulo Brayan Darat II. Workshop ini diadakan sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola sampah dan meningkatkan nilai ekonominya.
Kegiatan yang diawali dengan pembacaan doa dan materi serta uji coba mesin ini dihadiri oleh Camat Medan Timur yang diwakilkan oleh Sekretaris Camat Syamsul Alam Nasution, S.STP, M.AP, Lurah Pulo Brayan Darat II Anto Syaputra, SE, Lurah Tanah Enam Ratus Syawaludin, ST, Ketua Prodi Magister Kimia Unimed Drs. Eddiyanto, PhD, Babinsa Serda Setiawan, Bhabinkamtibmas AIPTU Erwan Tarigan, Ketua Program Pengabdian Dr. Alkhafi Maas Siregar, M.Si, Kepala Lingkungan di Kelurahan Pulo Brayan Darat II, serta ibu-ibu PKK dan anggota Bank Sampah di Pulo Brayan Darat II.
Dalam sambutannya, Sekretaris Camat Medan Timur, Syamsul Alam Nasution menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya workshop dan penyerahan mesin pencacah limbah plastik yang sangat dibutuhkan oleh warga. “Saya berharap workshop ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi masyarakat dalam mengelola sampah dan dengan dibekalinya masyarakat dengan crusher machine dapat meningkatkan nilai ekonominya,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, ketua Pengabdi Alkhafi Maas Siregar mengungkapkan bahwa program yang dilaksanakan ini merupakan program yang dibangun lewat diskusi dan observasi panjang untuk menyahuti permasalahan sampah yang ada di masyarakat. Masyarakat Pulo Brayan Darat II masih banyak belum mengoptimalkan pengelolaan sampah, sehingga masih ditemukannya sampah-sampah yang dibuang sembarangan di Parit Busuk (Parbus) yang sangat mengganggu kenyamanan dan kesehatan serta dapat menyebabkan banjir jika turun musim penghujanan.
“Maka dari itu Unimed sebagai kampus yang berada di Kota Medan berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam mengelola sampah dan meningkatkan nilai ekonominya. Dengan adanya kolaborasi antara Kampus dengan Pemko Medan ini merupakan sebuah pengejawantahan kolaborasi Medan Berkah. Permasalahan masyarakat terkait sampah dapat disahuti oleh perguruan tinggi dengan melakukan pendampingan untuk penyadaran, pelatihan pengelolaan sampah, dan pemberian crusher machine untuk menambah nilai ekonomi dari sampah tersebut. Hal ini merupakan wujud nyata Medan sebagai Rumah kita,” ungkap Doktor Fisika Material tersebut.
Workshop ini menghadirkan narasumber dari Sekolah Pasca Sarjana Unimed Prodi Magister Kimia, yang memiliki keahlian dalam bidang polymer dan ilmu Kimia. Narasumber memberikan materi tentang pentingnya pengelolaan sampah dengan benar karena bila salah dalam pengelolaan, bahkan sampah plastik tidak dikelola, maka akan menimbulkan efek bencana yang sangat besar tidak hanya pada lingkungan tetapi pada manusia secara langsung.
“Sampah plastik yang dibuat dari bahan alam yang dicampur dengan bahan kimia harus dikelola secara benar dan serius melalui konsep 3R yaitu Reduce dengan mengurangi penggunaan dan pembelian barang-barang berbahan dasar plastik terutama yang sekali pakai, lalu Reuse dengan menggunakan kembali, dan Recycle yaitu melakukan daur ulang,” tandas Doktor alumnus Aston University Birmingham Inggris.
Para peserta workshop tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh narasumber tentang pengelolaan sampah organik dan anorganik. Selain itu, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan cara menggunakan dan melakukan perawatan teknologi tepat guna crusher machine yang diberikan.
“Workshop ini sangat bermanfaat bagi saya. Saya belajar banyak tentang cara mengolah sampah menjadi produk yang bernilai ekonomi. Biasanya sampah plastik seperti plastik Aqua Cup, botol plastik, dan juga limbah plastik yang dikumpulkan dibersihkan lalu dijual ke pengepul dengan harga murah. Dengan adanya mesin pencacah limbah plastik, pekerjaan menjadi efektif, selain itu juga harganya menjadi lebih mahal dari bahan tanpa diolah,” kata salah satu peserta workshop, Misrianik.
Workshop ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kelurahan Pulo Brayan Darat II dalam meningkatkan pendapatan mereka dan menjaga kebersihan lingkungan. (Ebi)