Jaga Ekosistem dan Ekonomi Masyarakat, PB HMI Tanam 5000 Mangrove di Kab. Batu Bara
2 min read
Batu-bara || Intipos.com __ Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) melakukan penanaman bibit Mangrove bersama Kelompok Tani Cinta Mangrove di desa Perupuk Kab. batu bara.
Ketua PB HMI Bidang Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat, Imam Rinaldi Nasution mengatakan, penanaman mangrove ini bertujuan untuk membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dan juga tentunya mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) Point ke -14 tentang Ekosistem laut.
“Penanaman mangrove ini merupakan bentuk nyata kepedulian PB HMI untuk mendorong mengembalikan fungsi hutan mangrove yang mengalami degradasi, yang di anggap mampu memberikan manfaat, baik manfaat dari segi ekologis, segi fisik, maupun segi Ekonomis”. Ungkap Imam.
Penanaman 5000 bibit mangrove ini dilakukan secara simbolis, yang juga dihadiri oleh Mahasiswa Daerah Asal Kab. Batu Bara IKATAN MAHASISWA BATU BARA, dan pemuda-pemuda kelompok tani cinta mangrove.
Lebih lanjut imam juga sangat mengapresiasi peran serta kelompok tani cinta mangrove Kab. Batu bara ini selain konsisten dalam konservasi ekosistem mangrove, juga sangat membantu perekonomian masyarakat kab. Batu bara khususnya desa Gambus laut dan desa Perupuk.
Kelompok tani cinta mangrove adalah kelompok satu-satunya yang mendapatkan izin konsensi dari Kementrian LHK melalui konsep perhutanan sosial, izin usaha pemanfaatan Hutan kemasyarakatan (IUPHKM) di Kab. Batu bara.
“kelompok tani cinta mangrove saat ini sangat memberikan bentuk nyata dalam pemulihan ekonomi masyarakat, dengan memanfaatkan jasa lingkungan, mereka membuat ekowisata mangrove. Saat ini sudah ada kurang lebih 60 pelaku umkm dan dengan 40-an lebih karyawan yg bekerja di dalamnya” ungkap Imam.
Imam juga mengatakan, Perjalanan panjang dari kisah perjuangan kelompok inilah yang membuat kami PB HMI ingin turut serta membantu dan mensupport kegiatan kelompok tani ini.
Kegigihan dalam mentransformasikan wisata pantai sejarah yang dulu nya dikenal dengan wisata Esek” (mesum) menjadi ekowisata mangrove yang Asri.
“Bersenjatakan mangrove, Kelompok tani yang di ketuai oleh bapak Azizi ini, memulai misinya menggeser lokasi prostitusi menjadi wisata yang asri dan terpopuler di kabupaten batu bara” ujar Imam.
Di akhir kata, Ketua PB HMI Bidang Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat sangat mengapresiasi pemerintah Kab. Batu Bara yang sangat antusias membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kelompok tani cinta mangrove.
Dan juga berharap agar seluruh stake holder khususnya di Sumatera Utara untuk lebih memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan pesisir pantai timur untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Tugas PB HMI juga tentunya mendorong Pemerintah Pusat untuk memberikan perhatian kepada daerah-daerah wisata yang baru dimulai. Nanti akan kami kawal di Pusat. Tegas Imam. (Zul)