Ijeck Hadiri Ngaji Literasi di Ponpes Ar-Raudlatul Hasanah
2 min readMEDAN | Intipos.com – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menghadiri Ngaji Literasi, di Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah. Acara ini diisi dengan bedah buku ‘Dadak Tidak Pernah Pergi: Mengabdi untuk Mengabadi’, sekaligus menjadi rangkaian pre-launching buku yang mengisahkan perjalanan hidup Almarhum Haji Anif.
Wagub Sumut Musa Rajekshah yang juga menjadi bagian dari tim redaksi menyampaikan kisah terbitnya buku Dadak Tidak Pernah Pergi. Buku ini, menurutnya adalah mimpi Almarhum Haji Anif yang sebelumnya hanya untuk motivasi bagi anak, cucu, keturunannya kelak.
“Buku ini adalah buku kedua, buku pertama kemarin judulnya Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat. Tapi almarhum ayah saya yang kami panggil Dadak bilang mau buat buku lagi karena banyak yang belum dimasukkan di buku pertama. Tapi belum dibuat, beliau sudah berpulang, jadi saya ingin menunaikan keingginananya,” ujar Ijeck sapaan Wagub saat menjadi pembicara dalam acara bedah buku di Ponpes Ar-Raudlatul Hasanah, Jalan Setia Budi, Medan, Kamis (24/8).
Niat membuat Buku ini, lanjut Ijeck disampaikan ke PT Elex Media Komputindo, penerbit di bawah naungan Kompas Gramedia. “Saat saya jumpa dengan PT Elex Media, saya cerita dan akhirnya kita diskusi siapa yang pas dan jumpalah dengan Gus Dhofir. Gus Dhofir yang menulis menjadi bahasa yang menarik saya cuma mengisahkannya saja,” ujar Ijeck.
Ijeck berharap kisah-kisah Almarhum Haji Anif yang dituangkan dalam buku ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi siapa saja yang membacanya khususnya generasi muda. “Almarhum pernah bilang tidak ada yang tak mungkin, kita harus punya cita-cita tinggi, tidak usah juga merasa tidak mampu karena semua mungkin terjadi dalam hidup ini yang tak mungkin adalah kau makan kepala kau sendiri. Banyak sekali nasihat Dadak lainnya yang menguatkan saya saat menghadapi masalah dan semua tertuang di buku ini,” katanya.
Gus Dhofir yang juga hadir dalam acara itu menyampaikan dalam buku ini terdapat bab Dari Sujud ke Sujud. “Bab ini penting, karena sujud saat kita paling dekat dengan Allah, kita bersujud ke bumi tapi bergetar ke langit. Kalau mau sukses usaha, usaha harus jernih, ini Haji Anif, kalau usaha benar, jernih tulus karena Allah pasti hasilnya ridha, puas karena Allah juga. Ini ajaran dari Dadak,” katanya.
Hadir juga dalam bedah buku Maman Suherman yang juga menjadi penulis dalam buku ini. “HP bisa dicas, berkah yang diberikan Allah itu dibuka sama ayah ibu kita. Hubungan orang tua dan anak tidak pernah putus. Karamat kita adalah bapak ibu kita, pintu yang dibuka oleh beliaulah kita bertemu dengan berkahnya Allah,” ujar pria yang disapa Kang Maman.
Buku Dadak Tak Pernah Pergi ini akan diluncurkan pada acara Haul ke-2 Haji Anif Bin Haji Gulrang Shah besok, Jumat (25/8) di Masjid Al-Musannif Cemara Asri. Acara Haul ini juga akan diisi tausiyah dari Ustadz Adi Hidayat dan rangkaian acara lainnya seperti Pasar Jumat dan Talkshow Buku Dadak Tidak Pernah Pergi. (RR)