15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Ijeck Bersama IMI Apresiasi F1H2O dan Beberkan Event-event Mendatang

3 min read
Musa Rajekshah Bersama IMI Apresiasi F1H2O dan Beberkan Event-event Mendatang

Musa Rajekshah Bersama IMI Apresiasi F1H2O dan Beberkan Event-event Mendatang

MEDAN | Intipos.com – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menyampaikan kebanggaannya atas gelaran F1H2O atau F1 Powerboat yang telah terlaksana di Danau Toba pda 24 hingga 26 Februari 2023 lalu.

“Kami apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan F1 Powerboat, berkat kerja keras pemerintah ini terlaksana, khususnya Pak Luhut Binsar Pandjaitan (Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi). Kenapa? Karena tidak mudah mendatangkan kalender event itu,” ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah didampingi Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumut Harun Mustafa Nasution, di Rumah Dinas Wagub, Jalan Teuku Daud, Medan, Rabu (1/3).

Menurut Ijeck, jika banyak yang menyoal kekurangan, hal itu pasti ada. Karena, Indonesia baru pertama melaksanakan ajang F1H2O sehingga segala kekurangan yang ada akan menjadi bahan evaluasi.

Ia juga menyebut banyak dampak positif dari pelaksanaan F1H2O, di antaranya hotel-hotel hingga homestay di kawasan pelaksanaan penuh, bahkan tanah kosong yang disewakan warga untuk berkemah juga ramai.

“Kalau dibilang karena itu banyak pemerintah yang datang, enggak apa-apa. Memang event seperti ini harus didukung semua pihak. Tamu-tamu warga negara asing juga banyak, peserta balapan juga mengaku puas. Walau memang, cuaca sempat kurang mendukung. Tapi, kita harus apresiasi apa yang dikerjakan pemerintah. Sumut bangga menjadi tuan rumah,” katanya.

Baca Juga  Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Pimpin Langsung Penertiban Baliho Tidak Berizin

*Event-event Mendatang

Terlepas dari F1H2O, Ijeck bersama IMI Sumut sedang berupaya membawa kembali World Rally Championship (WRC). Sumut sudah pernah menjadi tuan rumah WRC pada 1996 dan 1997.

Ijeck menjelaskan alasan pihaknya menginginkan kembali WRC digelar di Sumut, karena dampaknya untuk negara sangat luar biasa. Terutama untuk daerah penyelenggara dan promosi wisata, hingga perputaran ekonomi.

Di tahun 1996-1997, Yayasan Reli selaku pelaksana dan Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan riset putaran uang saat berlangsungnya WRC. Dari kegiatan lebih kurang sekitar dua minggu, perputaran uang hampir Rp50 miliar lebih.

“Pada tahun itu, perputaran uangnya saja segitu. Ramainya orang datang ke Sumut. Jika hal itu kembali terulang, maka tanpa repot-repot, promosi otomatis,” ujarnya.

“Bahkan, Playstation 1 (konsol gim) saat itu ada pilihan gim reli mereka, Indonesia North Sumatera. Itu tanpa bayar, masuk jadi gim. Untuk otomotif, peringkat pertama secara viewer di televisi itu memang F1. Kedua adalah reli untuk roda empat,” ujar Ijeck.

Selain WRC, tahun ini IMI disampaikan Harun akan menghadirkan Sprint Rally Sumut pada 19 Maret dan pada 6-7 Mei menghadirkan Kejuaraan Nasional Rally putaran pertama dilanjutkan tanggal 23-25 September Asia Pasific Rally seri kedua dan 24-26 November Asian Pasific Rally seri ketiga.

Baca Juga  Bupati Radiapoh Tinjau Perbaikan Jalan Penghubung Jawa Maraja Bah Jambi - Simpang Nagojor

“Selain itu juga akan ada dua kejuaraan balapan roda dua, diantaranya Motoprix pada 21 Mei dan Drag Bike pada 21 Juli serta Kejurnas Super Grasstrek,” ujarnya.

Ditambah Ijeck, di luar IMI, pihaknya juga berencana menggelar kejuaraan jungle trail run di Bukit Lawang pda Mei mendatang. “Tahun ini Mei kita mau buat Jungle Traill Run di Bukit Lawang, kita buat skalanya internasional dengan mengundang asosiasi jungle trail run biar mereka melihat, jadi bisa sekaligus nanti mereka survei karena target kita juga bisa jadi juara dunia,” ujar Ijeck.

Jadi, tambah Ijeck setiap daerah harus memiliki tema dan ciri khas sendiri. “Kita pernah kejuaraan dunia surfing di Nias, kejuaraan dunia arung jeram di Asahan, kejuaraan dunia powerboat dan rally di Danau Toba, target kita menghadirkan jungle trail run dan mountain bike di Bukit Lawang kita mau buat tema-tema di setiap daerah. Daerah punya ciri khas, semoga ini bisa terealisasi karena efeknya untuk Sumatera Utara dan juga Indonesia,” tutup Ijeck. (RR)