Hindari Covid, DPP PGK Bentuk Relawan Pilkada Sehat
2 min readIntipos | Jakarta – Dalam penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 dan dikhawatiran terjadi penularan Virus Corona terjadi di tengah masayarakat. Di ketahui pada Minggu (6/12) yang lalu di Indonesia, terdapat 575.796 korban telah terpapar. Dari data itu, masyarakat harus berhati-hati terhadap virus tersebut.
Dengan kondisi yang sedemikian, Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PKG) membentuk Relawan Pilkada Sehat dengan menggelar acara bertajuk “Pilkada Sukses, Terapkan Prokes. Masyarakat Sehat, Demokrasi Sehat” bertempat di Bundaran Patung Kuda, Jakarta kemarin.
Baca juga : https://siberindo.co/08/12/2020/asn-cilacap-dites-usap-setelah-bupati-terinfeksi-covid-19/
Sekretaris Jenderal PGK, Riyan Hidayat, mengatakan bahwa kegiatan tersebut dalam rangka kampanye budaya mencegah penularan Covid19 khususnya pada Pilkada 9 Desember 2020.
“Teman-teman dengan berpakaian adat dari 34 Provinsi dan menggunakan bahasa daerah masing-masing mengajak masyarakat untuk membudayakan protokol kesehatan dalam kesehariannya. terlebih daerahnya yang sedang melaksanakan Pilkada.” ucap Riyan
Pihaknya memandang bahwa untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan, akan sulit apabila dilakukan hanya dengan pendekatan penegakan hukum.
“Indonesia memiliki beratus ragam budaya, adat istiadat, serta bahasa. Oleh karena itu, Relawan Pilkada Sehat melaksanakan kegiatan ini dengan melakukan kampanye pendekatan budaya. Khususnya menjelang Pilkada Serentak 2020. Masyarakat harus terus diajak bersama membudayakan protokol kesehatan, dan bukan justru membudayakan pendekatan hukum yang cenderung memaksa”, ungkap Mantan Ketua BEM UIN Jakarta ini.
Ditengah perekonomian masyarakat yang masih terpuruk akibat pandemi, pendekatan hukum justru hanya akan memantik emosi publik sehingga menghadirkan gesekan bahkan clash antara masyarakat dan negara.
“Rajin mencuci tangan, mengenakan masker, serta disiplin menjaga jarak harus membudaya dan membumi ditengah masyarakat dengan penuh kesadaran, bukan paksaan. Dan kita semua harus siap menjadi suri tauladannya” tutup Riyan. (asta/waluyo)