Hiduplah Untuk Berbagi Dengan Bersedekah, AKBP Yuniar Ariefianto (Kandidat Hoegeng Award)
5 min readKENDAL, INTIPOS.COM – Sosoknya yang humanis dan murah senyum, akrab dengan anggotanya meski berpangkat jauh dibawahnya. Siapa sangka kalau dia adalah seorang perwira menengah yang memimpin kepolisian di kabupaten Kendal, Jawa Tengah. AKBP Yuniar Ariefianto, SH, SIK, MH dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan anggotanya dan masyarakat Kendal.
Tak hanya itu, jiwa sosialnya yang tinggi juga tidak membuatnya untuk tinggi hati. Yuniar juga dikenal sebagai sosok yang agamis hingga niatan membangun sebuah masjid di pondok pesantren yang selama hampir 5 tahun tidak memilikinya pun kecapaian.
Seperti apa sosok AKBP Yuniar Ariefianto? Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto dikenal sebagi sosok pemimpin yang humanis, berjiwa sosial dan humble.
Memiliki prinsip hidup harus berbagi dan bersedekah terus dipegangnya hingga saat ini. “Dalam hidup, saya selalu berpegang prinsip hidup harus berbagi dan bersedekah. Itu yang terus saya pegang hingga saat ini,” kata Yuniar Sabtu (22/4).
Bagi Yuniar, agama Islam dan didikan orang tualah yang mengajarkan dirinya untuk selalu berbuat baik dengan berbagi dan bersedekah. Karena jika manusia dihadapkan pada kematian tentunya hanya satu permintaan yang diinginkan yaitu bisa bersedekah kembali.
“Prinsip hidup seperti yang saya pegang ini merupakan ajaran agama yang saya anut yakni Islam dan didikan orang tua saya. Jadi ketika kita dihadapkan pada kematian tentunya permintaan kita yakni bisa bersedekah kembali,” jelasnya.
Dari prinsip hidup seperti itu, Yuniar menerapkan dalam kehidupan sehari-harinya baik saat dalam kedinasan maupun di masyarakat sosial.
Disaat pandemi covid 19, Yuniar selalu berbagi dengan masyarakat kurang mampu yang terdampak pandemi covid 19 dan membagikan minyak goreng gratis disaat harga minyak goreng mahal.
“Saya terapkan prinsip hidup saya baik di kepolisian maupun di masyarakat. Saat pandemi kemarin saya berusaha membantu warga yang kurang mampu terdampak covid 19 dan pas lagi ramai-ramainya minyak goreng mahal, saya berikan gratis terhadap warga yang membutuhkan,” terangnya.
Pria kelahiran 1978 ini, mengungkapkan meski dirinya sebagai seorang polisi namun pada dasarnya semua sama dihadapan Tuhan. Setiap perbuatan yang diperbuat di dunia pasti ada konsekuensinya. Jadi polisi itu hanya pekerjaan saja namun pada dasarnya semua sama dihadapan Allah.
Perbuatan-perbuatan yang kita lakukan di dunia itu kan ada konsekuensinya. Untuk itu mari berlomba-lomba untuk berbuat baik dan jangan lupa untuk selalu dekat sama Allah,” ungkapnya.
Tak hanya bersedekah, Yuniar juga telah membangun sebuah masjid di salah satu pondok pesantren di kecamatan Brangsong. Selama hampir 5 tahun, pondok pesantren Al Fadllu Wal Fadhilah 2 tidak memiliki masjid.
Selain membantu santri-santri agar bisa sholat di masjid, keinginan membangun sebuah masjid ini ingin dipersembahkan untuk Ibundanya tercinta, Nur Hidayati.
“Saat itu saya silahturahmi ke pondok pesantren Al Fadllu Wal Fadhilah 2 Brangsong dan menyampaikan keinginan saya untuk membangun masjid saat bertemu Kepala Ponpes Al Fadllu. Saya ceritakan keinginan saya waktu itu dan menceritakan masjid itu nantinya dipersembahkan untuk Ibundanya,” ceritanya.
Ternyata keinginan Yuniar pun seakan gayung bersambut, pihak pondok pesantren juga sebenarnya ingin membangun masjid di sekitar pondok pesantren yang selama hampir 5 tahun belum dimilikinya.
“Ya saya kaget juga pas cerita keinginan saya bangun Masjid dan pas banget pihak pondok pesantren juga ingin membangun masjid yang selama hampir 5 tahun belum dimiliki. Kalau bukan kehendak Allah nggak akan bisa seperti ini,” tuturnya.
Keinginan Yuniar untuk membangun masjid pun terwujud yang dimulai Desember 2021 dan saat ini proses pembangunan masjid sedang berjalan.
Selain dipersembahkan untuk ponpes, ibundanya, bangunan masjid berukuran 20×35 meter persegi itu juga untuk syiar agama Islam. “Saatini proses pembangunannya masih berjalan sekitar 90 prosen dengan ukuran 20×35. Nantinya masjid tersebut juga untuk syiar agama Islam dan semoga bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Masjid yang dibangun disekitar pondok pesantren Al Fadllu 2 diberi nama Nur Hadiyah diambil dari nama sang Ibundanya. Dikarenakan tanpa doa dari orang tua terutama doa dari sang ibu maka Yuniar tidak akan bisa menjadi seorang perwira polisi seperti sekarang ini.
“Nama masjidnya Nur Hadiyah, diambil dari nama ibu saya Nur Hadiyati. Masjid ini saya persembahkan untuk orang tua saya khususnya ibunda saya yang tentunya selalu mendoakan saya hingga saya menjadi seorang polisi seperti sekarang ini,” imbuhnya dengan menitikkan air mata.
Yuniar berharap masjid yang dibangunnya dengan nama Nur Hadiyah bisa cepat selesai pembangunannya sehingga bisa digunakan saat sholat Ied. Saya kejar terus proses pembangunannya agar bisa digunakan sholat Ied mendatang. Pokoknya harus jadi pas Idul Fitri nanti biar masyarakat juga bisa sholat Ied dimasjid itu,” ujar bapak dua anak ini.
Kepala Ponpes Al Fadllu 2, Harun Rosyid, mengatakan, mengenal sosok Kapolres Kendal sebagai seorang yang humble, baik, terbuka dan berjiwa sosial.
“Pak Kapolres itu orangnya humble, baik dan jiwa sosialnya tinggi. Beliau sering silahturahmi ke ponpes Al Fadllu sebelum masjid ini dibangun. Beliau ini menyenangkan kalau komunikasi dan senang becanda,” kata Kepala Ponpes Al Fadllu 2, Harun Rosyid, saat ditemui detikjateng, Jumat(22/4/22).
Harun Rosyid juga menceritakan awalnya masjid Nur Hadiyah dibangun dimana ponpes Al Fadllu yang selama ini tidak memiliki masjid.
“Ya awalnya beliau pak Kapolres silahturahmi ke ponpes terus beliaunya cerita kalau ingin membangun masjid. Kok kebetulan pas banget dimana saat itu kita juga ingin membangun masjid di sekitar pondok. Akhirnya omong punya omong ya klop komunikasinya dan saya persilahkan beliau membangun masjid disini jika memang tujuannya baik,” jelas Harun.
Harun menerangkan jika biaya pembangunan masjid Nur Hadiyah murni dari pribadi Kapolres Kendal dan pihak ponpes tidak mengeluarkan sepeserpun uang untuk pembiayaan pembangunan masjid.
“Sama sekali kita ngga keluarin uang. Semuanya dari pak Kapolres sampai selesai pembangunannya,” terangnya. Harun berpesan agar Kapolres terus memiliki jiwa sosial dan mensyiarkan agama Islam dengan hal-hal yang baik.
“Saya nitip pesan agar tidak putus-putusnya berbuat baik sambil mensyiarkan agama Islam dengan hal-hal yang baik,” ujarnya.
Jiwa sosialnya tak perlu diragukan lagi, AKBP Yuniar Ariefianto dikenal juga memiliki ide-ide kreatif dan inovasi yang banyak apalagi untuk percepatan vaksinasi covid 19. Ide kreatif maupun inovasinya dengan membuat kegiatan-kegiatan vaksinasi yang menarik sehingga masyarakat mau datang untuk divaksinasi.
Diantaranya gerai vaksin mobile, vaksinasi pedagang pasar, vaksinasi kaum nelayan diatas kapal, vaksinasi horor, vaksinasi super hero, vaksinasi edukasi polisi, minyak goreng gratis tapi vaksin dulu, Dapat sayur gratis tapi vaksin dulu dan masih banyak lagi ide maupun inovasi yang dihadirkan untuk membantu pemerintah dalam percepatan vaksinasi.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, mengatakan Kapolres Kendal merupakan sosok polisi yang baik dan penuh dengan ide maupun inovasi. Orangnya baik, low profile dan penuh dengan ide maupun inovasi,” kata Bupati Kendal, Dico M Ganinduto. Kehadirannya disaat pandemi covid 19 sangat membantu pemerintah kabupaten Kendal dalam percepatan vaksinasi dengan inovasimya.
“Kehadiran beliau di Kendal kan saat pandemi covid 19 dan ide mauoun inovasinya untuk percepatan vaksinasi sangat membantu sekali buat kami. Jadi masyarakat pun yang tadinya enggam untuk divaksin karena tertarik dengan inovasinya pak Kapolres, mereka akhirmya mau divaksin,” tambahnya.
Dico berharap agar ide maupun imovasi yang dimilili Kapolres Kendal terus dikembangkan agar bermanfaat bagi masyarakat. “Saya berharap ide-ide yang dimiliki pak Kapolres terus dikembangkan agar bisa bermanfaat bagi masyarakat,” harap Dico.
Begitu juga halnya dengan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Parno, mengatakan inovasi yang dimiliki Kapolres Kendal sangat brilian dan membantu Dinkes Kendal dalam percepatan vaksinasi.
“Pak Kapolres ini idenya brilian dan inovasinya bikin kagum. Inovasinya untuk memarik warga agar vaksin samgat ampuh, banyak warga yang awalnya tidak mau vaksin jadi vaksin. Ide maupun inovasinya sangat membantu kami dalam percepatan vaksinasi terutama saat vaksinasi anak,” kata Paro Plt. Dinkes Kendal.
Banyak penghargaan yang dicapai AKBP Yuniar Ariefianto diantaranya dari Menteri PAN dan RB serta dari Kapolri atas pelayanan prima, dan penghargaan dari Ketua KPAI atas penindakan hukum terhadap kasus perdagangan anak.
Suroto Anto Saputro