Harmoni Kepemimpinan Agus Fatoni: Menekan Inflasi, Mendorong Sumut Lebih Mantap (Bagian 2)*
5 min read
Catatan Ir Zulfikar Tanjung
Agus Fatoni bukanlah nama baru di kancah pemerintahan. Namun, sejak dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), ia menghidupkan kembali optimisme di propinsi ini dengan slogan sederhana namun mendalam: Sumut Mantap dan Harmoni. Slogan ini bukan sekadar yel, tetapi cerminan strategi kepemimpinan yang mengedepankan kolaborasi, stabilitas, dan keberlanjutan.
Dalam waktu singkat, ia berhasil menggerakkan roda ekonomi Sumatera Utara ke posisi teratas di Pulau Sumatera, sekaligus menekan angka inflasi ke level terendah dalam sejarah daerah ini. Untuk pertama kalinya, inflasi Sumut mampu menembus angka 2,06 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 2,13 persen.
Selama enam bulan kepemimpinannya sejak dilantik Juni 2024 oleh Mendagri, pertumbuhan ekonomi terus menunjukkan tren sangat positif, dengan rata-rata kinerja bulanan yang selalu terbaik di Sumatera, bahkan tetap mengungguli angka nasional.
Dari sini tampak, meski berbagai opini dan spekulasi politik menghiasi awal masa jabatannya, Dr Drs H Agus Fatoni MSi memilih untuk tidak larut dalam polemik. Dengan sikap tenang dan bijaksana, ia fokus pada kerja nyata. Dalam perjalanannya, Fatoni justru menjawab keraguan publik dengan hasil konkret. Menekan inflasi di Sumut hingga berada di bawah rata-rata nasional selama enam bulan berturut-turut merupakan salah satu pencapaian gemilangnya.
Parameternya jelas, keberhasilan kepemimpinannya dalam mengendalikan inflasi tidak lepas dari pendekatannya yang harmoni. Ia aktif berkolaborasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), memastikan ketersediaan bahan pokok di pasar, dan mengoptimalkan anggaran untuk subsidi sektor-sektor strategis. Pendekatan yang sistematis dan berbasis data ini mencerminkan kepemimpinan yang matang dan visioner.
Sikap Fatoni yang fokus pada kerja nyata ini terbukti memberikan hasil yang berbasis angka dan data dari BPS. Ini memberikan jawaban tidak langsung terhadap spekulasi politik yang tidak terhindarkan pada pra Pilkada lalu. Fatoni menggantikan Dr. Hassanudin pada masa itu memang penuh dinamika, dengan opini publik yang terpecah antara keraguan dan harapan.
Meski bagi para birokrat di Sumut, Agus Fatoni bukan sosok asing, sebab sebagai Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, ia telah sering memberikan pemaparan dalam koordinasi terkait evaluasi penyerapan anggaran APBD dan penanganan inflasi, namun opini dan spekulasi politik tetap saja menghiasi awal masa jabatannya,
Kebijakan Fatoni yang terbukti berhasil dalam pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi ini diharapkan menumbuhkan optimisme baru bagi masyarakat pasca Pilkada serentak yang menghabiskan banyak enerji itu.
*Lebih dari Sekadar Jargon*
Jargon “Sumut Mantap dan Harmoni” ternyata bukan hanya menjadi yel identitas kepemimpinan Fatoni, tetapi juga pedoman dalam setiap kebijakannya. Ia berhasil membangun hubungan yang harmonis dengan pemerintah pusat, para pemangku kepentingan lokal, dan masyarakat. Harmoni ini terlihat dari sinergi yang terjalin antara berbagai elemen, termasuk sektor swasta dan organisasi masyarakat, yang bersama-sama mendukung agenda pembangunan.
Fatoni juga menunjukkan kepemimpinan yang inklusif dengan mendengarkan aspirasi masyarakat dari berbagai lapisan. Melalui dialog yang terbuka dan program-program yang responsif, ia berhasil menghidupkan semangat kebersamaan di Sumut. Ini menjadi salah satu kunci utama keberhasilannya dalam membawa Sumut ke arah yang lebih baik.
Keberhasilan ekonomi dan penekanan inflasi juga tidak lepas dari pendekatannya yang harmoni. Ia aktif berkolaborasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), memastikan ketersediaan bahan pokok di pasar, dan mengoptimalkan sektor-sektor strategis. Pendekatan yang sistematis dan berbasis data ini mencerminkan kepemimpinan yang matang dan visioner.
Penanganan inflasi memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk semua komponen dan stakeholder di Sumut. Dengan semangat “Sumut Mantap dan Harmoni”, Agus Fatoni meluncurkan Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumut. Melalui kekompakan dan kerja sama yang solid, gerakan ini berhasil menekan angka inflasi dan menjaga kestabilan harga.
Gerakan Serentak se-Sumut ini mencerminkan pendekatan yang kolaboratif dan terkoordinasi dalam menangani masalah inflasi yang seringkali menjadi tantangan besar bagi perekonomian daerah. Keberhasilan gerakan ini tidak terlepas dari integrasi antara pemerintah, pelaku pasar, serta masyarakat yang bersatu dalam upaya bersama untuk menciptakan kestabilan ekonomi.
Salah satu faktor kunci dari keberhasilan ini adalah komitmen semua pihak untuk bekerja secara terkoordinasi. Dengan melibatkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan sektor-sektor vital seperti distribusi pangan dan energi, gerakan ini memastikan bahwa inflasi tidak hanya dikendalikan di tingkat makro, tetapi juga pada level lokal yang sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Keterlibatan sektor swasta dalam mendukung program ini juga sangat penting, terutama dalam hal penyediaan barang dan stabilitas harga.
Pendekatan yang berbasis data dan analisis yang mendalam menjadi ciri khas dalam gerakan ini. Dengan memanfaatkan data dari BPS dan instansi terkait, pemerintah daerah dapat mengidentifikasi akar permasalahan inflasi lebih dini dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Hal ini tidak hanya menjaga daya beli masyarakat, tetapi juga memberikan rasa aman bagi para pelaku usaha.
Dari sisi dampak jangka panjang, Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak ini dapat menciptakan iklim investasi yang lebih stabil. Para investor cenderung melihat inflasi yang terkendali sebagai indikator kestabilan ekonomi, yang pada gilirannya akan mempercepat pembangunan dan menciptakan lapangan kerja. Keberhasilan gerakan ini juga memberi dampak positif terhadap sektor-sektor lain, seperti pendidikan dan kesehatan, karena dengan ekonomi yang lebih stabil, anggaran untuk sektor-sektor tersebut dapat lebih optimal.
Secara keseluruhan, Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumut adalah contoh nyata dari kepemimpinan yang harmonis dan kolaboratif, yang tidak hanya mementingkan kepentingan ekonomi jangka pendek, tetapi juga berfokus pada pembangunan berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat.
*Memberi Dampak Nyata*
Keberhasilan Agus Fatoni ini memiliki dampak jangka panjang yang sangat signifikan bagi masa depan Sumut. Pertumbuhan ekonomi yang stabil, disertai dengan pengendalian inflasi yang baik, akan menciptakan iklim investasi yang lebih menarik bagi para investor, baik lokal maupun internasional. Ini tentu saja akan membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Sumut.
Selain itu, pencapaian tersebut juga memberikan efek domino yang positif bagi sektor-sektor lain, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Dengan ekonomi yang kuat, provinsi ini dapat meningkatkan anggaran untuk program-program sosial dan pembangunan, yang akan lebih mempercepat proses pembangunan daerah.
Secara keseluruhan, keberhasilan Agus Fatoni dalam mengendalikan inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut adalah fondasi yang kokoh bagi pembangunan jangka panjang. Kepemimpinan yang harmonis, berbasis data, serta kebijakan yang tepat sasaran akan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Sumut ke depan. Dengan menjaga stabilitas ekonomi dan menciptakan peluang-peluang baru, Fatoni telah membuka jalan bagi Sumut yang lebih mantap dan sejahtera.
Agus Fatoni membuktikan bahwa kepemimpinan yang berorientasi pada harmoni dan kinerja dapat memberikan dampak nyata. Dalam waktu kurang dari satu tahun, ia berhasil menekan inflasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memperbaiki tata kelola pemerintahan di Sumut. Keberhasilannya tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Sumut, tetapi juga inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Dengan visi yang jelas dan kerja keras yang konsisten, Fatoni membawa Sumut lebih mantap menuju masa depan yang harmonis. *(Bersambung – Penulis Bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers)*