15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Harkitnas, Budaya Gotong Royong dan Pandemi Covid 19

4 min read
Sekdaprov Sumut (tengah) pada suatu FGD memaknai Harkitnas di tengah suasana pandemi

Catatan Zulfikar Tanjung

(Pemred intipos.com)

 

Intipos.com, – Ada tiga hal yang dapat kita garisbawahi dengan tinta tebal dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-113 pada 20 Mei 2021. Pertama, menggelorakan semangat bangkit. Kedua, merevitalisasi budaya gotong royong dan ketiga, menanggulangi pandemi covid 19.

Ketiga hal ini patut kita perkokoh dalam momentum ini sebab harkitnas hakekatnya adalah mengukuhkan kembali semangat dan komitmen kita untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Sejarah telah mencatat, persatuan dan kesatuan itu telah terbukti menjadi pilar utama kekuatan bangsa kita untuk bergotongroyong menghadapi permasalahan bangsa, termasuk saat ini menghimpun semua potensi guna menaggulangi pandemi Covid 19.

Oleh sebab itu seluruh elemen masyarakat hendaklah memaknai Hari Kebangkitan Nasional ke-113 di masa pandemi Covid-19 dengan kembali menggelorakan rasa persatuan dan bergotong royong menghadapi pandemi ini, terutama memaksimalkan komitmen bersama untuk menggerakkan budaya 5M, Ubah Laku dan protokol kesehatan (prokes) secara umum.

Baca juga: https://intipos.com/forkopimda-asahan-ikuti-upacara-harkitnas-ke-113-secara-virtual/

Dengan semangat Harkitnas, sebagaimana ditunjukkan oleh para sesepuh bangsa kita dalam merebut kemerdekaan maka nilai-nilai itu direlevansikan memberhasilkan 5M yakni budaya memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas serta ubah laku prokes berjalan lebih baik lagi.

Tentu sama difahami target dalam menganani pandemi Covid-19 di Indonesia maupun dunia yaitu mengurangi laju penularan, sehingga tidak membebani sistem kesehatan dan yang terpenting untuk melindungi kelompok rentan dari fatalitas resiko akibat Covid-19.

Secara empiris, seperti yang terjadi pada tahun 2020, pergerakan masyarkat diikuti dengan pola peningkatan kasus terkonfirmasi positif, yang mengakibatkan melonjaknya keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit, bahkan memicu tingginya kasus pada dokter dan tenaga kesehatan.

Meski saat ini control variable Covid-19 menunjukkan tren positif, namun perlu kewaspadaan terhadap terjadinya peningkatan jumlah kasus secara signifikan selama satu bulan terakhir di beberapa provinsi di Sumatera, serta potensi penyebaran varian B1617 (India) yang mayoritas terdeteksi di Sumatera Selatan.

Baca Juga  Proyek Pembangunan SMA Negeri Empat Kecamatan Sungai Kakap Dikebut

Karena itu, seiring terjadinya pergerakan penduduk sebelum dan selama atau pasca libur Idul Fitri 1442 H, serta mengantisipasi terjadinya pingpong kenaikan kasus di Sumatera dan Jawa yang saat ini sedang melandai, pemerintah kembali menerapkan sejumlah kebijakan untuk mecegah peningkatan kasus selepas libur Idul Fitri 1442 H.

Berbagai kebijakan pemerintah itu tentu akan berdayaguna apabila dilaksanakan secara bersama dengan partisipasi penuh masyarakat. Melalui budaya gotong royong dengan implementasi kearifan lokal masing-masing daerah yang sangat beragam maka program pemerintah menanggulangi pandemi ini akan lebih optimal hasilnya.

Baca juga: https://indocybernews.com/smsi-sumut-salurkan-bingkisan-lebaran-bagi-seluruh-anggota/

Kita Bangkit, Kita Bangsa Yang Tangguh. Di masa pandemi ini mudah-mudahan kita dapat mengatasi bersama dengan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Sebenarnya dalam pencegahan ini, lini terdepan ada pada masyarakat dan penanganan yakni pada tenaga kesehatan.

Pandemi ini dapat dikendalikan bila masyarakat bersama pemerintah saling bergotong-royong dan bahu-membahu untuk saling mengingatkan, serta menerapkan protokol kesehatan secara baik atas kesadaran dan tanggung jawab penuh oleh masing-masing warga amggota masyarakat.

Diharapkan momen Harkitnas ini dapat menambah semangat nasionalisme untuk bersama mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Saat ini tren klaster terdapat pada keluarga sehingga masing-masing anggota keluarga diminta untuk bersama dan saling menjaga dengan mematuhi protokol kesehatan, selain itu perlu saling mengingatkan. Peningkatan kasus saat ini karena kurangnya penerapan protokol kesehatan pada masyarakat dan masyarakat sudah mulai lengah.

Selain itu, kita juga berharap, Indonesia dapat bangkit dari sesi pertumbuhan ekonomi. Pemerintah saat ini sudah memberikan bantuan pada sektor UMKM dan pertanian, yang diharapkan dapat memutar perekonomian masyarakat yang ada di masing-masing propinsi termasuk di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Baca Juga  Dorong Anak Muda Berpikir Kreatif Hasilkan Karya Seni, Redwoods Digital Growth Group Hadirkan Gags and Graphics Fair 2024

Harkitnas lahir karena modal dasar kebersamaan pada masyarakat, dengan rasa saling memiliki. Di masa pandemi ini menumbuhkan rasa kebersamaan dan kepercayaan pada pemerintah adalah jalan dalam menuntaskan pandemi ini.

Semangat bangkit bersama dengan etos kerja dan saling percaya, Insya Allah kita dapat melewati krisis akibat pandemi ini.

Semangat nasionalisme ini dapat digelorakan dengan merawat gotong royong, merawat multi kultural dengan dapat menerima perbedaan dan semangat berkarya, dengan apa yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan pandemi ini.

Di saat ini masa pandemi ini kita harus mampu untuk bangkit bersama. Pengujian nilai kebangsaan ini harus terus dilakukan dimulai dari pelajar kita dengan memberikan pemahaman nasionalisme dan lainnya.

Artinya kita mengajak semua pihak jangan pernah lelah menghadapi dan memerangi pandemi Covid-19. Mari kita maknai momentum Hari Kebangkitan Nasional untuk bangkit melawan dan memerangi pandemi. Dan tentunya tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan sebagaimana anjuran pemerintah.

Kita menyadari Pandemi Covid 19 sangat mengganggu aspek-aspek kehidupan di negara ini. Jika pandemi ini tidak kita lawan dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan, tentunya dampaknya sangat besar dan menelan banyak korban jiwa. Dan bangsa ini pun sulit untuk bangkit.

Memerangi pandemi harus dimulai dari diri sendiri. Artinya bangkitkan keinginan diri untuk memeranginya. Kemudian membangkitkan warga lingkungan sekitar. Lalu saling memotivasi dan menyemangati satu sama lain.

Pandemi belum berakhir. Mari kita lawan. Mulailah dari diri kita sendiri. Momentum Hari Kebangkitan Nasional ini menjadi tonggak untuk memulainya. Ayo bangkit, jangan menyerah, jangan pasrah. Semoga kita bisa melewati masa pandemi ini bersama-sama.

(Zulfikar Tanjung mengutip berbagai sumber)