15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Gubsu Edy Edy Rahmayadi Minta Spekulan Minyakita Diselidiki Terus

2 min read
Edy Rahmayadi Minta Spekulan Minyakita Diselidiki Terus

Edy Rahmayadi Minta Spekulan Minyakita Diselidiki Terus

Medan | Intipos.com – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta semua pihak agar terus melakukan penyelidikan terhadap pelaku-pelaku spekulan. Hal ini disampaikan Edy menjawab wartawan terkait penggrebekan oleh Tim Satgas Pangan Pemprovsu di gudang distributor Minyakita.

“Tolonglah wartawan juga selidiki terus spekulan-spekelun itu harus kalian selidiki dan jangan kalian main  mata pula,” ungkap Edy Rahmayadi seusai pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi  Pratama di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Sudirman Medan, Senin (20/2).

Edy Rahmayadi menyampaikan bahwa kebiasaan-kebiasaan  kalau sudah mendekati hari-hari besar keagamaan  seperti Hari Natal, Tahun Baru dan Bulan Puasa pasti ada itu spekulan-spekulan yang tempo hari kajinya, sidiknya tak tepat sehingga masih nafsu dan mungkin sakit hati.

Gubernur juga mengatakan sangat   mengetahui kalau hari besar keagamaan permintaan nakan lebih banyak. Oleh karenanya masyarakat juga hendaknya mengatur pola belanjanya dengan membeli berbagai kebutuhan tersebut sesuai dengan kebutuhan saja dan jangan  juga masyarakat sekali belanja yang banyak sehingga membuat kepanikan.

Baca Juga  Walkot Susanti Hadiri Pelantikan dan Pelatihan Relawan Damkar Siantar Tahun 2024

Sesuai aturan dimana  20 persennya minyak makan ini  harus ditinggal di tempat dan  80 persen diekspor. “Jadi 20 persen itu mencapai 1.829.000 ton. Cukup itu untuk Sumatera Utara ini, asal nggak macam-macam, itupun sudah dihitung begitu lahir bayi sudah minum minyak dia jadi kalau tak cukup berarti ada macam-macam atau  something wrong,” tegas Gubernur Edy Rahmayadi.

Sebagaimana diketahui Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Sumatera Utara (Sumut) menemukan 75 ton minyak goreng ‘Minyakita’ diduga tidak diedarkan atau ditimbun di sebuah gudang milik distributor. Sebanyak 75 ton minyak goreng tersebut diproduksi sejak November 2022, namun hingga Februari 2023 belum diedarkan kepada masyarakat.

Temuan 75 ton atau 7.000 kardus minyak goreng tersebut ditemukan Tim Satgas Pangan yang terdiri dari Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral Sumut, Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumut, Bank Indonesia Perwakilan Sumut dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), saat melakukan sidak ke gudang PT YAN.

Baca Juga  Camat se-Kabupaten Asahan Studi Tiru ke Pemerintah Kota Cimahi

Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumut Naslindo Sirait temuan tersebut memperkuat dugaan langkanya minyak goreng bermerek Minyak Kita di Sumut. Minyak Kita merupakan minyak goreng yang disubsidi pemerintah. Kelangkaan minyak goreng penugasan pemerintah tersebut menyebabkan naiknya inflasi di Sumut.

“Situasi Februari, kita inflasi akibat minyak goreng, itu baru satu produsen atau distributor, kebutuhan minyak goreng kita 13 ribu ton,” kata Naslindo, saat konferensi pers di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Senin (13/2).

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut melalui Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral Sumut dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) akan menindaklanjuti temuan tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (01)