Gubernur Sumut Tanda Tangani Prasasti Renovasi Monumen Ritonga
2 min readMEDAN | Intipos.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menandatangani Prasasti Renovasi Monumen Parsadaan Ritonga Dohot Boruna, yang berada di Desa Parsorsoran, Garoga, Tapanuli Utara (Taput). Monumen tersebut yang awalnya memiliki tinggi 9 meter, setelah direnovasi menjadi 27,5 meter.
Gubernur Edy Rahmayadi mengharapkan monumen tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Menurutnya, apabila ada destinasi wisata, pastilah masyarakat sekitar merasakan dampaknya.
“Apalagi kalau tempat wisata itu ramai, peningkatan perekonomian warga sekitar pasti terjadi,” kata Edy Rahmayadi, usai penandatanganan Prasasti Renovasi Monumen Parsadaan Ritonga Dohot Boruna di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Senin (4/9).
Karena itu, Edy mengharapkan kawasan sekitar monumen tersebut dibangun berbagai fasilitas pendukung yang bisa menarik pengunjung. Jika pengunjung datang dan merasakan fasilitas yang baik, pengunjung pun akan kembali lagi.
“Dengan fasilitas pendukung yang baik, orang kalau sudah berkunjung pasti akan balik lagi, jadi destinasi wisata itu berkelanjutan,” ujar Edy.
Sementara itu, Ketua Parsadaan Ritonga Dohot Boruna Hasban Ritonga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang selama ini telah memberi perhatian pada kearifan lokal di Sumut. Hal tersebut ditunjukan Gubernur saat memberi dukungan pada renovasi monumen tersebut.
“Kita bersyukur punya pimpinan yang punya perhatian sampai hal sekecil itu, memikirkan potensi apa yang ada di Sumut,” ungkap Hasban Ritonga.
Senada dengan Gubernur, Hasban juga mengharapkan, kawasan monumen tersebut menjadi destinasi wisata, tidak hanya untuk masyarakat Ritonga saja, namun juga masyarakat umum. Pada renovasi tersebut juga dibangun beberapa fasilitas pendukung bagi pengunjung kawasan tersebut.
Dikatakan Hasban, kawasan tersebut memiliki potensi menjadi destinasi wisata. Didukung dengan kontur lahan dan fasilitas pendukung lainnya. Monumen tersebut juga ditujukan agar masyarakat Ritonga mengetahui asal mula Marga Ritonga.
“Lokasi Desa Parsorsoran itu kebetulan kontur lahannya sangat mungkin dikembangkan menjadi bagian destinasi wisata Danau Toba,” kata Hasban. (RR)