Gubernur Sumut Dampingi Menag Kukuhkan Pusat Studi Moderasi Beragama
2 min readINTIPOS | MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Fachrul Razi menghadiri acara silaturahmi Aparatur Sipil Negara (ASN) Universitas Islam Negeri Sumut (UINSU), sekaligus pengukuhan Pusat Studi Moderasi Beragama Sumut di Gelanggang Mahasiswa Kampus UIN Jalan Sutomo Ujung Medan, Rabu (9/12).
Pada acara tersebut, Gubernur Edy Rahmayadi menyampaikan bahwa ilmu dari segala ilmu semua ada di dalam Alquran. “Karena ilmu dari segala ilmu ada di Alquran. Siapa yang menguasai Alquran maka dia akan menguasai dunia. Untuk itu pernah saya minta lulusan UIN Sumut harus hafal Alquran,” harapnya.
Baca juga : https://sumut.siberindo.co/09/12/2020/sekdaprovsu-apresiasi-pilkada-sergai-aman-dan-kondusif/
Terkait dipilih Sumut menjadi daerah pertama yang melakukan pengukuhan Pusat Studi Moderasi Beragama, Gubernur pun mengatakan bahwa di Sumut memang telah lama memegang teguh saling menghargai antar pemeluk agama.
“Pada hari ini kita akan mendengarkan wejangan dan arahan yang penting dari Bapak Menteri Agama. Dari 33 kabupaten/kota di Sumut, kita kaya akan etnik dan budaya. Tidak salah memang kalau kiblatnya Pusat Studi Moderasi Agama ada di tempat ini. Semoga kami mendapat manfaat dari pertemuan kita hari ini,” tambah Edy Rahmayadi.
Menag Fachrul Razi saat mengukuhkan pengurus Pusat Studi Moderasi Beragama Sumut mengucapkan selamat kepada para pengurus yang dikukuhkan, antara lain Ketua Zainul Fuad, Wakil Ketua Irwansyah dan Sekretaris Muhammad Jailani.
“Selamat bekerja pada pengurus. Ciptakan suasana dimana semua orang penganut agama harus punya hak sama menyatakan agamanya yang paling baik, tetapi dia juga harus menghargai pendapat orang lain yang menyatakan agamanya baik,” harap Fachrul.
Fachrul juga mengapresiasi pembangunan yang dilakukan Rektor UINSU, yang telah banyak melakukan pembangunan gedung. Namun menurutnya perlu digarisbawahi, gedung tersebut harus dimanfaatkan untuk menjadi tempat orang-orang berdiskusi tentang peradaban beragama.
Terkait pandemi Covid-19 yang mendera Indonesia, Fachrul menyampaikan setiap orang harus saling bahu-membahu, khususnya para ASN yang berada di ruang lingkup Kementerian Agama. “Di tengah wabah ini kita harus saling mengingatkan, bergandengan tangan melewati masa sulit ini. Pada hakekatnya ujian ini adalah teguran pada kita untuk introspeksi diri. Semoga kita termasuk hamba_Nya yang sukses melewati ujian ini,”ujarnya.
Sebelumnya, Rektor UINSU Prof Dr Syahrin Harahap mengatakan, berbagai usaha terus dilakukan untuk memajukan kampus UINSU, salah satunya dengan mengukuhkan Pengurus Pusat Moderasi Beragama.
“Semoga pengurus ini dapat melakukan penelitan dan sosialisasi dari hasil penelitianya. Kenapa sampai saat ini Islam tidak mampu memimpin peradaban dunia, sebab kita setengah-setengah menerapkan ilmu di dalam Alquran dalam konteks keilmuan,” ujarnya.
Baca juga : Sekdaprovsu Apresiasi Pilkada Sergai Aman dan Kondusif
Konsep integrasi ilmu yang universal, lanjut Syahrin, dimulai dari UINSU. Dimana Presiden Indonesia Joko Widodo telah memancangkan titik nol peradaban Islam di Barus.
“Itu menandakan bahwa daerah ini harus memancangkan tiang peradaban, sehingga daerah ini menjadi pilar peradaban islam dimasa depan, mewujudkan Islam yang Rahmatan-lil-alamin (rahmat bagi semesta). (Irsyah)