15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Gubernur Edy Rahmayadi Minta Kajian Mendalam Tentang Masalah Tambang di Madina

2 min read
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri pemaparan hasil Kajian Dampak Kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) terhadap Permasalahan Stunting

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri pemaparan hasil Kajian Dampak Kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) terhadap Permasalahan Stunting

MEDAN | Intipos.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta pihak kampus membuat kajian lebih mendalam tentang keberadaan pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Mandailingnatal (Madina) yang diduga kuat memicu gangguan kesehatan, terutama stunting bagi anak, akibat penggunaan bahan kimia.

Hal itu diungkapkan Gubernur Edy Rahmayadi saat bertemu dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di rumah dinasnya, Jalan Jend Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (29/12).

Hadir di antaranya Dirjen Minerba Kemen ESDM Ridwan Djamaluddin beserta jajarannya. Turut mendampingi, Kepala Dinas ESDM Sumut Rajali, Kepala Dinas Kehutanan Herianto, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Faisal Arif Nasution, serta pejabat terkait lainnya.

Baca Juga  Peringati Hari Bela Negara, Pemprov Sumut Gelar Senam Bersama ASN

Dalam paparannya, pihak Ditjen Minerba Kemen ESDM menyampaikan hasil kajian dampak kegiatan PETI terhadap permasalahan stunting di Kabupaten Madina, Provinsi Sumut. Mulai dari kajian tentang tingkat pendapatan, pendidikan, pandangan masyarakat, pengetahuan pencegahan stunting hingga sistem penambangan dan pengolahan hasil tambang emas oleh para penambang.

 

Bahwa dalam paparan tersebut disampaikan, pada 10 kecamatan di Madina, kegiatan PETI sudah berlangsung turun temurun menggunakan sistem mendulang, mendompeng dan gelundung (menggunakan merkuri). Namun masyarakat menilai aktivitas tersebut tidak berdampak signifikan terhadap stunting.

Selain itu pengakuan masyarakat bahwa mereka telah mengetahui stunting dan tindakan pencegahannya. Seperti pola hidup sehat, pemenuhan gizi serta membersihkan diri usai melakukan kegiatan penambangan.

Atas paparan tersebut, Gubernur Edy Rahmayadi pun minta ada penanganan serius terhadap masalah stunting serta ganggunan kesehatan yang diidap oleh masyarakat di Madina, yang bersinggungan dengan aktivitas pertambangan (PETI). Seperti menggelar pertemuan intens dengan Bupati dan Kepala Desa, melibatkan pihak yang berkompeten mengkaji bidang kesehatan.

Baca Juga  Walkot Susanti Hadiri Perayaan Natal ASN-THL Pemko Siantar di Balai Kota

“Saya minta akademisi turun tangan untuk penelitian. Saya pastikan setuju untuk melakukan kajian lebih mendalam. Pastikan ini ditindaklanjuti, mau kita gerakkan,” ujar Gubernur, sembari memaparkan sejumlah kasus gangguan kesehatan serius yang terjadi di desa-desa yang bersinggungan dengan PETI tersebut.

Kajian ini, kata Gubernur, penting untuk memperlihatkan ada atau tidaknya pengaruh penggunaan bahan kimia berbahaya dalam penambangan terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya. Mengingat beberapa indikasi mengarahkan antara PETI dengan kasus seperti kelainan kelahiran bayi (cacat). (RR)