15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Gelar Penyuluhan KB Kesehatan Semester II TA. 2022, Dandim Sampaikan Ini

2 min read

JENEPONTO | Intipos.com – Komandan Kodim 1425/Jeneponto, Letkol Inf Agus Tanra, S.Ag., membuka Penyuluhan KB Kesehatan semester II TA. 2022 di Aula Vyati Makodim, jl. Lanto Dg Pasewang Lingk Pacceko Kel Balang Kec Binamu Kab Jeneponto. Jum’at (21/10/2022).

Kegiatan Penyuluhan KB Kesehatan Semester II TA 2022 Kodim 1425 Jeneponto mengangkat Tema,”TNI AD BERSAMA RAKYAT WUJUDKAN KELUARGA SEHAT UNTUK INDONESIA KUAT”.

Dalam sambutannya Dandim 1425 Jeneponto menyampaikan, perlu diketahui bersama bahwa saat ini Komandan Kodim 1425 Jeneponto dan ibu Ketua cabang XXXIII Kodim Jeneponto sudah dinobatkan sebagai Bapak dan ibu Asuh anak stunting diwilayah Kabupaten Jeneponto.

“Oleh karena itu saya sudah perintahkan kepada seluruh Babinsa agar dapat koordinasi dengan aparat terkait diwilayah binaannya untuk mensosialisasikan tentang 5 (lima) pesan Komandan dalam pencegahan Stunting,” ucapnya.

Baca Juga  Jadi Ajang Melihat Talenta Pesepak bola Muda Berbakat, MyTISI Kembali Selenggarakan International Football Championship 2024

Ditempat yang sama Kepala Bidang KB DPPKB Kabupaten Jeneponto memberikan penyuluhan/materi tentang Anak Stunting dan Pencegahannya.

Kepala Bidang KB DPPKB menjelaskan, Stunting (kerdil) didefinisikan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO,” jelasnya

“Balita stunting termasuk masalah gizi kronis; dan disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi,” pungkasnya.

Ia juga menyampaikan, Nutrisi yang diperoleh sejak bayi lahir tentunya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhannya termasuk risiko terjadinya stunting. Tidak terlaksananya inisiasi menyusu dini (IMD), gagalnya pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, dan proses penyapihan dini,”Ujarnya.

Baca Juga  Proyek Pembangunan SMA Negeri Empat Kecamatan Sungai Kakap Dikebut

Semua itu adalah salah satu faktor terjadinya stunting. Sedangkan dari sisi pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) hal yang perlu diperhatikan adalah kuantitas, kualitas, dan keamanan pangan yang diberikan,”Sambungnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Letda Inf. Muh. Amin (Ws. Pasi Ter Dim 1425/Jp),
Kamal, SKM (Kabid Kesmas Dinkes Kab. Jeneponto), Musthafa, SE., MM., (Kabid KB DPPKB), Jumaris, SKM., NY. Mira Agus Tanra (Ketua Persit KCK Cab. XXXIII Dim 1425/Jp),
Para pengurus cabang XXXIII Dim 1425/Jp, dan Peserta penyuluhan. (*)