Fisipol UGM dan GNLD Hadirkan Rangkaian Mata Kuliah Kecerdasan Digital
2 min read
Medan || Intipos.com __ Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) meluncurkan rangkaian Mata Kuliah Kecerdasan Digital (MKKD) 2022, inklusif bagi pelajar tingkat sekolah hingga kuliah maupun umum.
Kepada wartawan di Medan melalui zoom Kamis (24/3) pihak penyelenggara mengemukakan Fisipol UGM melalui Center for Digital Society (CfDS) menggelar kelas mata kuliah ini bekerjasama Kemenkominfo dan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Kelas mata kuliah tersebut dibuka oleh Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, dan dilanjutkan dengan Diskusi Digital Intelligence yang dibawakan oleh Tasya Kamila dan Fiki Naki sebagai perwakilan dari talenta digital Indonesia.
“Fisipol UGM melalui CfDS dengan bangga menghadirkan rangkaian Mata Kuliah Kecerdasan Digital yang inklusif bagi pelajar tingkat sekolah hingga kuliah maupun peserta umum. Di tahun ketiga ini, kami berharap kemampuan digital masyarakat Indonesia dapat terus berkembang, baik secara sosial maupun ekonomi,” ungkap Poppy Sulistyaning Winanti, Wakil Dekan Fisipol UGM.
Berdasarkan Indeks Literasi Digital Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021, Indeks Literasi Digital Indonesia berada di 3,49. Angka tersebut menempatkan indeks literasi digital Indonesia masih berada dalam kategori sedang dengan skala skor indeks 0-5
Selain itu, mengacu pada laporan yang dirumuskan oleh McKinsey pada tahun 2019, pada tahun 2030, akan ada sekitar 23 juta pekerjaan yang tergeser oleh otomatisasi. Hal ini diikuti dengan sekitar 27-46 juta pekerjaan baru yang akan hadir, namun 10 juta dari pekerjaan tersebut akan menjadi jenis pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan-keterampilan baru, termasuk digital intelligence.
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan talenta yang melek digital melonjak secara eksponensial seiring dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang menggunakan teknologi. “Saat ini, dibutuhkan semangat baru untuk dapat memanfaatkan teknologi secara positif, kreatif, dan produktif. Kita perlu talenta-talenta yang melek teknologi yang akrab dengan dunia digital, dan kelas-kelas CfDS yang memfasilitasi peningkatan kapasitas dan pengetahuan terkait teknologi untuk publik,” ujar Dedy.
MKKD 2022 akan dibagi menjadi dua kelas: 1) Kecerdasan Digital Dasar yang membahas topik-topik yang berkaitan dengan critical thinking, design thinking, privasi dan perlindungan data, komunikasi digital, etika digital, dan tata kelola digital. Kelas dasar ini akan diajarkan oleh peneliti-peneliti dari CfDS; dan 2) Kecerdasan Digital Lanjutan yang akan dibagi menjadi 5 bagian, termasuk topik seputar keamanan siber, ilmu data, AI, pemrograman, dan metaverse. Kelas lanjutan ini akan diajarkan oleh para akademisi, praktisi, dan pakar lintas disiplin ilmu.
Sejak pertama diluncurkan tanggal 10 Maret 2022, lebih dari 1.000 peserta telah mendaftar, dan angka itu diprediksi mencapai 10.000 saat pendaftaran ditutup pada 24 Maret 2022. MKKD 2022 akan diadakan secara online menggunakan platform intelijen digital via kecerdasandigital.id, dan selanjutnya, kelas-kelas ini akan terhubung dengan program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka pada semester Gasal 2022 (01)