19 Januari 2025

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Edy Rahmayadi ‘Warning’ Milenial tidak Terjebak Paham Kepahlawanan Individual

2 min read
Edy Rahmayadi ‘Warning’ Milenial tidak Terjebak Paham Kepahlawanan Individual

Edy Rahmayadi ‘Warning’ Milenial tidak Terjebak Paham Kepahlawanan Individual

Medan | Intipos.com – Gubernur ke-18 Sumatera Utara (Sumut) Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi mengingatkan generasi milenial atau z” tidak terjebak paham individualisme dalam memaknai semangat kepahlawanan. Secara personal silahkan berlomba mengejar kompetensi diri maksimal, namun semua itu harus diarahkan dalam kebersamaan semangat kepahlawanan demi bangsa dan negara.

“Secanggih apa pun modernisasi, tingginya ilmu pengetahuan dan teknologi, namun nilai-nilai kepahlawan tetap relevan. Generasi milenial memang harus lebih cerdas dan pintar, namun jangan menjadi individualisme, melainkan tetap mengandalkan kebersamaan sebagai inti dari nilai kepahlawanan,” ujar mantan Pangkostrad TNI ini, Kamis (9/11)

Menyampaikan pandangan sehubungan Hari Pahlawan 10 November, jenderal asli anak Medan ini menegaskan nilai kepahlawanan itu tidak terlepas dari nilai-nilai juang anak bangsa. “Nilai juang adalah cita-cita kita bersama dengan mengorbankan jiwa dan raga kita demi bangsa yang sama-sama kita cintai,” ujarnya.

Dia menggambarkan semua potensi dan kecanggihan anak muda dahulu selaku para pejuang bangsa secara individual masing-masing punya keunggulan yang hebat pada masanya, namun dalam memaknai perjuangan bangsa, semuanya melebur dan mereka satukan dalam sikap kebersamaan, sehingga muncul cita-cita bersama untuk merdeka, maka merdeka lah bangsa ini.

Baca Juga  Disdukcapil Asahan Terima Kunker Komisi A DPRD Provsu

“Republik ini adalah milik bersama dari 17.548 pulau yang terdiri dari 824 etnis yang diikat oleh satu Bhinneka Tunggal Ika yaitu kita berbeda-beda tapi tetap satu juga. Inilah bangsa kita. Negara dan bangsa yang besar adalah yang menghargai para pejuang dan pahlawannya, yang membawa kemerdekaan RI dengan darah dan keringat yang mereka pertaruhkan untuk berdirinya negara ini,” tutur Edy.

Sekarang generasi penerus lanjutnya tugasnya adalah meneruskan perjuangan para pahlawan pendahulu. “Kalau tidak kita lakukan berarti kita adalah bangsa yang merugi. Yang penting difahami generasi milenial adalah semuanya harus punya tujuan dan cita-cita bersama yakni Bersama membangun bangsa yang Merdeka ini, jangan individual. Begitu kita tidak bersatu maka Indonesia pun bubar,” tegasnya.

Edy Rahmayadi mengemukakan memaknai arti pahlawan harus dalam makna luas, tidak terbatas hanya ikut berperang memanggul senjata mengusir penjajah. Semua ada masanya.

“Kalau dulu ada kewajiban untuk memerdekakan negara maka anak bangsa bangkit bersama maka sekarang setelah merdeka banyak panggilan negara bagi generasi kini yang juga bisa menjadi pahlawan bangsa melalui ekonomi, pendidikan, jabatan-jabatan menjaga kehormatan bangsa, juga melalui olahraga maka semuanya disebut pahlawan,” tuturnya.

Baca Juga  Pj. Bupati Langkat Resmi Lepas Karnaval Budaya 14 Etnik Meriahkan HUT ke-275 Langkat

Edy Rahmayadi menegaskan menjadi pahlawan itu bukan merupakan hadiah melainkan adalah pengakuan atau yang dinyatakan masyarakat kepada seseorang yang mengabdikan dirinya untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Jadi predikat pahlawan dinyatakan oleh rakyat. Misalnya seorang yang berhasil menjadi juara dunia di olah raga, menaikkan bendera Merah Putih di kejuaran dunia maka dia iti adalah pahlawan bangsa. Ke depan, pahlawan tidak membutuhkan penghargaan, melainkan pengakuan rakyat atas nilai juang murni demi negara yang dilakukan oleh seseorang anak bangsa.

Pada momentum hari pahlawan ini Edy Rahmayadi berpesan kepada semua pemuda agar terus kibarkan Bendera Merah Putih.

“Dalam Merah Putih itu semua orang menghormati bangsa Indonesia dengan empat konsensus dasar dari para sesepuh yaitu Pancasila, UUD 1946, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,” tegasnya. (01)