Edy Rahmayadi Hadiri Doa Bersama Peringatan 40 Hari Wafatnya Putra Gus Irawan Pasaribu
2 min readMEDAN | Intipos.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri acara doa bersama peringatan 40 hari wafatnya putera ke dua Gus Irawan Pasaribu yakni Putra Ahmad Syarif Irawan Pasaribu di kediamanya Komplek Tasbih I, Blok LL Nomor 27 Medan, Sabtu (28/5) malam.
Acara doa bersama diawali dengan pembacaan Surat Yasin, Tahtim dan Tahlil, yang dipimpin Ustaz Hasbi Mawardi. Serta diisi dengan tausiyah yang disampaikan Ustaz Muzakir.
Hadir di antaranya Wakil Walikota Medan Aulia Rachman, Rektor UIN Sumut Syahrin Harahap, Rektor Universitas Panca Budi Medan Muhammad Isa Indrawan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda. dan anggota DPRD Sumut dan kabupaten/kota.
Pada kesempatan itu, Gubernur Edy Rahmayadi yang hadir bersama Ketua Tim Penggerak Permberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumut Nawal Lubis, mengajak jemaah yang hadir untuk mendoakan almarhum, agar diterima seluruh amal ibadahnya dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Malam kepergian almarhum yang ke-40 hari ini, mari kita doakan bersama-sama agar almarhum mendapat termpat terbaik di sisi Allah SWT, dan seluruh amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT,” ujarnya.
Sementara itu, mewakili keluarga besar Gus Irawan Pasaribu mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tuan guru dan sahabat, serta masyarakat yang terus memberi semangat dan dukungan. Terkhusus kepada Gubernur Edy Rahmayadi yang meluangkan waktu untuk hadir mulai dari rumah sakit hingga prosesi pemakaman.
“Inilah yang membuat kami sesungguhnya menjadi lebih kuat, punya pemimpin dan bapak/ibu tuan guru dan sahabat yang terus menyemangati kami. Mudah-mudahan doa yang dipanjatkan diijabah oleh Allah SWT dan diteruskan kepada seluruh kaum muslimin dan muslimah, sanak saudara yang telah mendahului, terkhusus kepada Almarhum Putra Ahmad Syarif Irawan Pasaribu,” ucap Gus Irawan, yang juga Ketua DPD Gerindra Sumut.
Sementara dalam tausiyah singkatnya, Ustaz Muzakir mengatakan, kematian adalah satu janji manusia yang telah tertulis. Allah SWT telah menentukan kapan dan dimana perjanjian itu tiba, tanpa ada seorang pun yang mengetahuinya. Karenanya ini peringatan bagi setiap manusia, setiap denyut nadi dan nafas untuk senantiasa berbuat kebaikan.
Ustaz Muzakir juga mengingatkan, apabila seseorang mendapat musibah jangan sampai merasa menderita dan berputus asa, tetapi jadikanlah musibah ini jalan untuk untuk lebih mencintai Allah SWT. “Dengan musibah kita menyucikan diri kita, bersihkan dosa-dosa kita, karena kita akan kembali kepada Allah,” katanya. (RR)