Edy Rahmayadi Bakar Semangat Pelajar Al-Washliyah Tempa Diri Jadi Pemimpin Bekarakter Kebangsaan
2 min readRantauparapat | Intipos.com – Gubernur ke-18 Sumatera Utara Edy Rahmayadi membakar semangat ratusan pelajar Al-Washliyah se propinsi ini untuk siap menempa diri menjadi pemimpin bangsa masa depan berbagai lini.
“Tempa diri sejak sekarang. Asah jiwa dan skill kepemimpinan berkarakter melalui organisasi pelajar ini,” tegas letnan jenderal TNI purnawirawan ini di Rantauprapat, Jumat (6/10).
Berbicara pada Musyawarah Wilayah XVIII Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) Propinsi Sumut, mantan Pangkostrad TNI AD ini menegaskan menjadi pemimpin berkarakter tidak cukup hanya pintar dan berilmu pengetahuan, melainkan yang utama memiliki iman dan takwa serta nilai-nilai luhur leluhur bangsa terutama jujur dan berakhlak mulia.
“Pintar dan menguasai iptek di era milenial nanti merupakan hal biasa dan lumrah. Namun yang membuat orang kagum nanti adalah yang berkarakter kebangsaan, bersemangat juang dan bermoral tinggi,” ujarnya.
Melalui organisasi pelajar apalagi dilandasi nilai-nilai ke-Alwashliyah-an lanjutnya maka para kader IPA ini lah nanti yang akan menjadi estafet kepemimpinan bangsa, termasuk di Sumut.
“Kader kebangsaan ke depan harus figur yang tidak mudah menyerah, tidak mau ‘lempar handuk’ dalam setiap perjuangan. Ilmu dan iman serta ketakwaan harus menjadi prioritas,” ujarnya.
Edy Rahmayadi yang juga Pembina Al-Washliyah Sumut berpesan para kader IPA harus tetap menjaga nama baik Al Washliyah selaku salah satu organisasi ke-Islaman terbesar di negara. Melalui gerakan organisasi tunjukka kader IPA adalab insan bertakwa dan berkarakter kebangsaan.
Bupati Labuhanbatu dr H Erik Adtrada Ritonga MKM sependapat dengan Edy Rahmayadi. Dia mengajak warga IPA mempelajari rekam jejak Edy yang antara lain dalam memimpin Sumut selaku Gubsu banyak ketelaudanan yang telah ditorehkannya.
Kader IPA termasuk yang warga Labuhanbatu menurutnya tidak sulit untuk belajar kepemimpinan sebab banyak rekam jejak para senioren Al Washliyah yang sangat layak menjadi anutan. Hanya tinggal mempelajari dan menyesuaikannya saja dengan kondisi eranya.
Ketua PD Al Washliyah Sumut Dr H Dedi Iskandar Batubara juga menyatakan melalui IPA para pelajar keluarga besar Al Washliyah ditempa memiliki semangat juang kuat dilandasi nilai ke-Islaman yang kokoh.
“Dengan prinsip pelajar IPA ‘jangan kembali pulang kalau tak menamg’ maka pelajar Al Washliyah sejak dini dipersiapkan menjadi tokoh atau kader bangsa masa depan yang mandiri,” ujar Anggota DPD RI yang pernah menjadi Kerua IPA Sumut pada eranya.
Berorganisasi dengan status pelajar diakui Dedi Iskandar memiliki banyak keterbatasan namun di sinilah dinamikanya, sebab dengan terbiasa menghadapi tantangan maka kader IPA akan lebih tangguh meniti estapet organisasi selanjutnya.
Desi Iskandar mengajak pelajar Al Washliyah mensyukuri organisasi Al Washliyah sebagai rumah besar semakin eksis, baik secara kegiatan keorganisasian seperti sekolah dan lain-lain juga para seniornya harus terus didukung menduduki posisi-posisi strategis dalam kepemimpinan bangsa dan negara.
Sebelumnya Ketua Umum IPA Pusat Afri Yandi Putra mengajak seluruh kader IPA selain terus giat belajar menambah ilmu pengetahuan dan menguasai perkembangan teknologi juga yang paling penting membangun sopan santun lebih terpuji sebagai salah satu ciri khas karakter pelajar Al Washliyah. (01)