Dituding Lakukan Penipuan, Eks Korda Bone: Kami Tidak Akan Tinggal Diam
3 min readfoto eks Korda Bone, Ahmad Irham
BONE | Intipos.com – Pasca beredarnya berita yang berisi komentar yang bernuansa tudingan kepada Eks Korda Bone Ahmad Irham dan salah satu Aktifis Arman Rahim, serta beberapa TKSK di Bone seperti TKSK Salomekko, Cenrana dan TKSK Ajangale, mengundang pertanyaan besar bagi para pembaca.
Benarkah tudingan tersebut? Untuk itu Ahmad Irham mulai angkat bicara saat di konfirmasi oleh awak media ini melalui telepon celulernya, Rabu (17/08/22).
“ Saya merasa terzalimi dengan adanya pemberitaan yang tidak berimbang seperti ini, dan kami pun tidak tahu siapa wartawan media itu yang bisa di hubungi, karena pihak kami merasa sangat di rugikan, nama baik kami bisa dirusak oleh oknum wartawan yang memuat berita tanpa meminta tanggapan dari kami, terlebih muatan beritanya seperti ujaran kebencian dan berbentuk bulian, karena murni hanya satu pihak yang terus menerus berkomentar,” kata Eks Korda Bone, Ahmad Irham.
Lebih lanjut Irham menuturkan, kami tidak akan tinggal diam dengan kelakuan orang – orang seperti ini, kita ini hidup di negara hukum, jika memang benar kami melakukan penipuan, silahkan laporkan, jangan anda yang seenaknya bertindak seperti hakim menvonis kami sebagai penipu, hanya karena persoalan kami tidak bisa mengikuti semua kemauan anda.
“ jika anda datang ke Bone tidak pernah kami undang, kedatangan kami ke makassar itu karena andalah yang mengajak, dan sesampai di makassar barulah di utarakan semua keinginannya untuk menjadi pemasok barang di program BPNT, seketika anda tidak bisa merangkul agen, mengapa pihak kami yang di tuduh menipu,” tuturnya
Dan satu hal lagi yang perlu di ketahui publik kata Irham,“ jika selama ini Dirfan dan Anto jalan, itu diduga di biayai oleh sepupu dari Anto yang bernama Anca, dan terakhir info saya dengar jika mereka berdua ini sudah menghabiskan biaya yang tidak sedikit, nah mungkin karena si Anca ini menagih agar dana yang mereka gunakan itu di kembalikan, makanya mereka melempar tanggung jawab ke saya, kan lucu ketika mereka yang berbuat kemudian saya yang di minta bertanggung jawab, tegas Irham
Di sisi lain, salah satu oknum TKSK yang enggan di sebutkan namanya mengatakan,“ Ternyata dengan sendirinya terbuka kalau selama ini bukan soal Sistem tapi soal niat bermain di sistim yang sedang berjalan,” sebutnya.
Sementara Arman Rahim saat di mintai tanggapannya hanya mengatakan,“ menyelesaikan masalah itu ada tempatnya, jika bentuknya dugaan penipuan, silahkan laporkan dulu, jika terbukti maka barulah bisa berkoar koar. Jangan sesekali melempar opini apalagi tudingan yang dapat mencederai nama baik seseorang,” kata Arman
Sambung Arman,“ sedikit usul buat oknum wartawan yang memuat beritanya, tolong banyak banyak belajar dulu baru menyajikan karya tulis anda dalam bentuk berita, karena berita yang anda sajikan akan menjadi konsumsi publik, perjelaslah dalam berita anda siapa narasumbernya, dan konfirmasi orang yang dituding tersebut, agar pemberitaan anda berimbang, dan saran saya yang terakhir buat Pak oknum wartawan, tolong belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar, ejaan setiap kata haruslah sesuai dengan EYD, sesekali bukalah KBBI melalui google juga bisa,” kata Arman sambil tersenyum
Menekuni dunia jurnalistik, tentunya ada ruang dan batasan batasan yang kemudian di sebut kode etik yang menjadi acuan seorang kuli tinta, pemberitaan yang di muat haruslah berimbang agar tidak berbentuk bulian, pungkas Arman. (rs)