15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Dinas Pendidikan Dayah Aceh Besar Berikan Pelatihan Komputer dan Menjahit untuk Santri

3 min read
dayah aceeh

 Kota Jantho | INTIPOS.COM  – Berbagai upaya terus dilakukan oleh Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Besar dalam rangka memperkuat wawasan dan meningkatkan kualitas santri. Guna menunjang kualitas pendidikan santri, Dinas Pendidikan Dayah berikan pelatihan computer dan menjahit untuk santri dayah di Aceh Besar.

“Untuk meningkat kualitas santri, kami pihak Dinas Pendidikan Dayah Aceh Besar memberikan beberapa pelatihan seperti pelatihan komputer kepada sekretaris dan operator daya serta pelatihan keterampilan menjahit kepada santriwati,” hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Besar, Tgk. Adi Darma, SPd, MPd, Jantho Kamis (2/3/2023).

Pada kesempatan tersebut, Adi Dharma menyampaikan, dalam era digitalisasi yang sudah maju dan modern dengan berbasis sistem komputerisasi, hampir semua kegiatan harus serba cepat, tepat dan akurat, hampir semua sistem sudah dilakukan secara online. Kemajuan dunia yang begitu cepat hendaknya kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Besar ini dapat menjadi motivasi untuk dapat mengembangkan diri dan belajar dalam mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih khususnya di bidang komputer.

baca juga : Musa Rajekshah Harapkan Museum Jadi Magnet Wisatawan Mancangera

“Sehingga para santri tidak buta yang namanya teknologi, melainkan mereka sudah melek teknologi yang berguna untuk mendukung kegiatan lebih maksimal sesuai dengan tuntutan zaman,” kata Adi Dharma

Dengan pelatihan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para santriwan dan santriwati pada khususnya, sehingga kedepan bagi para peserta yang ikut pelatihan ini semakin pintar dan cekatan dalam menggunakan teknologi komputer.

“Tentunya akan berdampak positif bagi peningkatan kualitas khususnya dibidang pendidikan,” ujarnya

Lebih lanjut, Ia juga mengatakan, untuk meningkatkan potensi dan minat dalam kewirausahaan ditingkat Dayah. Pihak Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Besar juga memberikan pelatihan menjahit kepada santriwati dengan harapan dapat mencetak kader santri yang terampil, mandiri dan berinovatif dalam berwirausaha.

“Kita harapkan, santri yang dilatih life skill menjahit ini dapat membuka usaha baru yang kompetitif. Sehingga akan memperbaiki taraf perekonomian khususnya di lingkungan dayah,” ujarnya

Menurutnya, membuat busana mulai dari mendesain atau menjahit saat ini menjadi hal yang digandrungi di kalangan muda mudi. Busana dengan gaya muslimah moderen semakin disukai oleh semua kalangan.

“Oleh karena itu, wirausaha di bidang menjahit akan membuka peluang dan sekaligus mendatangkan keuntungan yang banyak,” pintanya

Kegiatan pelatihan ini dapat menjadi sarana bagi para santri dayah untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan diri, sehingga nantinya mampu mendirikan usaha untuk meningkatkan kualitas kehidupan masing-masing di waktu yang akan datang, sehingga mampu menciptakan peluang lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

baca juga : Pemko Siantar Teken Perjanjian Kinerja dengan SKPD

“Ilmu yang didapatkan ini akan menjadi bekal bagi santri untuk mewujudkan taraf hidup kearah yang lebih baik. Menjahit merupakan peluang besar dalam perkembangan dunia usaha dan sektor industri, apalagi saat ini industri Garmen tidak pernah berhenti menunjukan eksistensinya,” ungkap Adi Dharma

Disamping itu, Selain mengadakan pembinaan dan pelatihan, pihak Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Besar juga melaksanakan kegiatan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) dengan tujuan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan santri dalam membaca dan memahami kajian kitab kuning.

“Ini juga salah satu program Dinas Pendidikan Dayah untuk meningkatkan mutu santri di Aceh Besar lewat Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) atau membaca kitab kuning. MQK sebagai pencarian bakat dan diperlombakan 2 tahun sekali, baik itu tingkat Kabupaten maupun tingkat Provinsi Aceh,” paparnya

Dijelaskan bahwa, perlombaan MQK ini sudah menjadi program rutin. MQK yang sudah diterapkan di dayah tradisional maupun modern masih relevan untuk terus dikembangkan sehingga santri sudah terbiasa belajar dengan kitab kuning tersebut.
“Selama ini tentu ada nilai positif bagi santri dalam belajar dan mengamalkan dengan didorong Dinas Pendidikan Dayah,” tutupnya (RED)