Diknas Sumut dan DHD 45 Ajak Ratusan Pelajar Telusuri Jejak Jepang di Pantai Sejarah Batubara
3 min readMedan | Intipos.com – Ratusan pelajar berkumpul di Pantai Sejarah Kabupaten Batubara, Sabtu (11/11). Mereka menelusuri jejak sejarah Jepang mendarat di pantai kawasan Desa Perupuk itu 81 tahun yang lalu.
Kegiatan studi aktual sambil berwisata generasi milenial ini digagas oleh DHD Badan Pembudayaan Kejuangan 1945 Sumut bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumut.
Ketua Umum DHD 45 Sumut Mayjen TNI Purn M Hasyim dan Kepala Dinas Pendidikan Sumut Dr H Asren Nasution MA bersyukur para pelajar SMA dan SMK ini antusias mengikutinya. Hadir juga Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Sumut Dr H Ismail Effendy MSi.
Intinya mereka ingin menggali kenapa tahun 1942 Jepang masuk ke Sumatera Utara melalui Pantai Sejarah dan dari sinilah Jepang mengembangkan kekuasaannya di Sumatera bagian Utara setelah Belanda menyerah.
Dipandu oleh ahli sejarah Prof Dr Ichwan Azhari MPhil yang juga Kabid BMK DHD 45 Sumut para pelajar dan sejumlah guru sejarah bertekad menjadikan momentum ini untuk mereka terus menggali fakta sejarah yang ada di Pantai Sejarah ini sekaligus melestarikan situs-situs sejarah yang ada.
Situs sejarah di lokasi ini banyak termasuk bangkai kapal perang Belanda yang dirampaas Jepang dan kemudian ditorpedo oleh Inggris yang kini berada 3 meter terbenam di bawah lumpur lepas pantai Sejarah Desa Perupuk.
Sekretaris Umum DHD 45 Sunut Dr H Eddy Syofian MAP memberi apresiasi jajaran dinas pendidikan Sumut merespon program ini, termasuk Kacab Dinas Pendidikan Sumut Wil V Abdul Kadir Simorangkir yang memberikan fasilitasi.
Kegiatan ini bertajuk “Studi Objek Wisata Pantai Sejarah sebagai Objek Studi Sejarah untuk Wujudkan Profil Pelajar Pancasila”. Para pelajar sejak pagi juga melakukan kerja bakti pembersihan situs sejarah antara Bunker Jepang.
Dari DHD 45 Sumut juga hadir Ketua III OK Zulkarnain, Ketua Sanggam Hutagalung, Bendahara Ir Hj Vivi Safitri, Bidang Infokom Ir Zulfikar Tanjung dan Kepala Sekretariat Drs Harun Al Tasyid. Dari FKDM Sumut juga hadir Jusuf Rizal.
Baik Ketua Umum DHD 45 Sumut Mayjen TNI Purn M Hasyim maupun Kepala Dinas Pendidikan Sumut Dr H Asren Nasution MA mengakui tantangan kebangsaan pelajar saat ini antara lain semangat kebangsaan mereka cenderung melemah.
Padahal kata Asren Nasution semangat kebangsaan ini lah pondasi utama generasi milenial ke depan. Generasi Z tentu lebih pintar dan lebih canggih nanti, namun semangat kebangsaannya harus ditempa juga kuat mulai sekarang.
“Salah satu cara yang harus dilakukan adalah membekali generasi milenial dengan semangat kebangsaan. Salah satu metodenya adalah belajar tentang sejarah,” jelasnya.
Hanya saja tegas Asren metode pembelajaran di era milenial sudah berbeda. Kalau dulu siswa duduk di kelas lipat tangan guru di depan, sekarang nggak sesederhana itu lagi, era sudah berubah total,” ujarnya.
“Hari ini kita belajar sejarah misalnya, dikumpulkan oleh Kacabdis Pak Abdul Kadir guru bersama pelajar, tidak lagi belajar klasikal di kelas, melainkan kita belajar langsung di lokasi sejarah itu,” tuturnya.
Asren menegaskan saat ini belajar sejarah misalnya pelajar harus diberi ruang untuk menelusuri sejarah itu sehingga mereka tidak hanya mengetahui sejarah melainkan memiliki wawasan sejarah.
Asren berharap hanya dengan menelusuri Pantai Sejarah ini maka akan banyak terungkap misteri jejak Jepang di nusantara sehingga akan ada pelajar dari Batubara akan sampai ke Jepang.
“Saat ini saja sudah ada 14 orang lulusan SMK di Kabupaten Karo diajak Jepang bekerja di sana dan sudah bisa mengirim uang kepada orang tua mereka Rp 10 juta per bulan,” kata Asren memberi ilustrasi. (01)