Depresi Mikirin Istri Sedang Sakit, Karyawan Pabrik Rokok Bunuh Diri di Rel Kereta Api
2 min readSIMALUNGUN || Intipos.com – Sungguh tragis akhir hidup Arisanda Kesuma (36), karyawan pabrik rokok ini ditemukan tewas dengan kondisi kepala putus di perlintasan kereta api (KA) Blok AA 26 Pondok Genteng, Nagori Purba Sari, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Jumat (17/12) sekitar pukul 10.00 WIB.
Diduga aksi bunuh diri yang dilakukan warga Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar karena dirinya mengalami depresi berat, usai dimarahi mandor dan memikirkan istrinya yang sedang sakit kanker.
Peristiwa itu sontak menggegerkan warga di Kecamatan Tapian Dolok.
Kapolsek Serbelawan AKP A Yunus Siregar mengatakan awalnya salah satu pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) bernama Yogi mendapat kabar dari masinis kereta ada tertabrak orang di rel daerah Pondok Genteng, kemudian Yogi langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
“Sesampainya di lokasi Yogi melihat tubuh korban dengan kondisi mengenaskan terlungkup di Rel Kreta Api” kata Kapolsek Serbelawan.
Kemudian Yogi melaporkan penemuan itu ke pihak Polsek Serbelawan.
Lanjut AKP A Yunus Siregar menjelaskan, pihak Kepolisian yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi tubuh korban RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar.
“Dari tas jenazah korban ditemukan kartu identitas berupa kartu karyawan PT STTC, baju kerja, jaket, satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter warna merah tidak jauh dari tubuh korban dan bontot nasi” jelasnya.
Diketahui Arisanda Kusuma (korban) sempat terseret kereta api hingga sepanjang 2 meter. Dirinya tewas seketika di lokasi kejadian dengan kondisi cukup mengenaskan (kepala terputus).
Sementara itu AKP A Yunus Siregar mengungkapkan sesuai keterangan dari pihak keluarga, Jumat (17/12/2021) sekitar pukul 06.00 Wib, Arisanda masih pamitan berangkat kerja dari rumah mereka di Nagori Bah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, menuju ke kantor STTC, Jalan Justin Sihombing, Kecamatan Siantar Timur.
“Korban (Arisanda) terlambat masuk kerja. Korban ditegur mandor dan disuruh pulang. Setelah itu, korban langsung pulang,” ungkap Kapolsek.
Dari kantornya, kemungkinan Arisanda pergi menuju lokasi kejadian untuk bunuh diri.
“Keluarga juga menerangkan jika korban sedang depresi karena istrinya mengidap kanker payudara. Korban juga sering mengatakan kalau dia ingin bunuh diri,” ucap Kapolsek.
AKP A Yunus Siregar menambahkan, Arisanda juga pernah dibawa berobat ke klinik Masjelita di Jalan Medan, Kota Pematangsiantar karena mengalami depresi.
“Atas peristiwa tersebut, pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan menerima dengan ikhlas peristiwa yang dialami korban” pungkas Kapolsek Serbelawan AKP A Yunus Siregar.