Dengarkan Keluhan Pengungsi Banjir Sergai, Wagub Musa Rajekshah: Tahun Depan Tidak Terulang
2 min readSerdang Bedagai | Intipos.com – Warga Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) yang menjadi korban kebanjiran menyampaikan keluhannya kepada Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah yang tengah melakukan kunjungan kerja di tenda pengungsian Kampung Pala, Dusun VII, Desa Sei Rampah, Selasa (16/11).
Satu dari puluhan pengungsi, Suryani menyampaikan harapannya kepada pemerintah untuk menuntaskan masalah banjir sehingga tidak terulang lagi dan semakin parah. “Saya minta tanggul sungainya ditinggikan Pak, biar airnya tidak meluap dan tidak banjir lagi,” pinta Suryani kepada Wagub Musa Rajekshah didampingi Bupati Sergai Darma Wijaya, Wakil Bupati Sergai Adlin Umar Yusri Tambunan dan Kapolres Sergai AKBP Ali Machfud.
Menanggapi hal ini, Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah mengaku akan berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan mengkaji normalisasi sungai yang ada di Sergai, di antaranya Sungai Belutu atau Sungai Sei Rampah. “Iya nanti kita akan koordinasikan soal normalisasi sungai dengan Balai Wilayah Sungai, buk,” jawabnya.
Selain itu, lanjut Ijeck, Sergai menjadi wilayah yang rutin banjir setiap tahun, bahkan tahun ini lebih parah dibandingkan tahun lalu dan dibandingkan kabupaten lainnya. Untuk itu, pemerintah berjanji akan terus berkoordinasi dan berusaha agar kejadian sama tidak terulang di tahun-tahun selanjutnya.
“Bupati tadi sudah menyampaikan kalau tahun ini lebih parah banjirnya, kami cukup prihatin dan tadi Bapak Gubernur juga sampaikan salam. Kami mohon doanya agar kami sebagai pemerintah bisa mengatasi permasalah ini, nanti akan kita datangkan konsultan jadi tahu kepastiannya mana yang mau diperbaiki,” ujarnya.
Ijeck mengaku bahwa kondisi bencana alam saat ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya karena cuaca ekstrim. “Alam memang tidak bisa kita pastikan, tapi kita bisa siapkan langkah apa yang harus diambil agar bencana ini tidak kembali terulang,” katanya.
Ijeck mengimbau kepada masyarakat agar tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai sebab dapat berdampak pada banjir. “Kita imbau masyarakat tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai, serta warga di pegunungan tidak mendirikan rumah di lereng bukit, karena rawan longsor. Sebab prediksi BMKG cuaca ekstrim ini masih berlanjut hingga akhir tahun,” imbaunya.
Ijeck juga datang memberikan bantuan paket sembako berupa beras, gula, minyak makan, makan tambahan anak hingga karpet atau terpal. “Saya mohon bapak ibu semua bersabar dengan keadaan ini, tetap semangat dan berdoa. Jaga kesehatan karena saat ini pandemi masih ada bersama kita, kami kemari juga membawa bantuan semoga bermanfaat,” ujarnya.
Bupati Sergai Darma Wijaya mengaku bahwa banjir ini terjadi akibat menyempitnya aliran sungai dari hulu ke hilir. “Banjir terjadi karena aliran sungai menyempit khususnya di hilir. Sedimen atau pendangkalan juga terjadi. Sehingga kita akan melakukan normalisasi sungai dan akan kita perdalam lagi sungai yang sudah ada,” ungkapnya.
Pemkab Sergai, lanjutnya, telah menyalurkan bantuan di sejumlah posko banjir dan banjir pun di beberapa titik mulai berangsur surut.
Wagub Musa Rajekshah juga mengunjungi posko pengungsian dan menyerahkan bantuan berupa sembako kepada korban banjir di Jalan Senangkong, Dusun I, Desa Sei Rampah.(RR)