Cegah Abrasi dan Dampak Tsunami YPI-CRS Tanam 6.000 Mangrove
2 min readDONGGALA | INTIPOS.COM – Keberadaan hutan mangrove di kawasan pesisir laut cukup efektif untuk mengurangi efek tsunami. Mangrove dapat mengurangi ketinggian tsunami hingga 50 persen.
Hal itu disampaikan Koordinator Program Yayasan Pusaka Indonesia (YPI)-CRS di sela-sela penanaman mangrove bersama kelompok Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Desa Loli Tasiburi dan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.
Ada 6.000 batang mangrove jenis Rhizophora mucronata dan Avicennia yang ditanam dengan cara terjun langsung di pesisir pantai bekas terjangan tsunami dua tahun silam yang terjadi di Sulawesi Tengah.
Baca juga :
Menurut Marjoko, mangrove memiliki dampak positif. Selain ramah lingkungan, keberadaan mangrove juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitarnya.
Tanaman mangrove sangat penting bagi kehidupan warga yang bermukim di wilayah pesisir. Memperbanyak tanaman mangrove sama halnya meminimalisir dampak bencana.
Mangrove merupakan benteng alami yang mencegah abrasi atau pengikisan pantai serta meredam gelombang tsunami, selain itu juga akan menahan intrusi air air dan pengembangan atau budidaya kepiting.
Menurutnya, keberadaan hutan bakau yang baik dan terpeliharanya ekosistem pantai akan mempengaruhi kehidupan masyarakat yang lebih luas. Banyak manfaat yang akan dirasakan masyarakat dengan penanaman hutan mangrove di tepi pantai.
Diharapkan kegiatan yang diprakarsai YPI dan CRS ini menjadi inspirasi dan membangun semangat yang lebih tinggi lagi bagi kegiatan pelestarian lingkungan pesisir. Kegiatan ini juga upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir pantai sehingga generasi penerus di masa mendatang akan dapat menikmati keindahan pantai dan kekayaan hayatinya.
Kedepannya kegiatan hal yang sama juga diikuti oleh kelompok dan instansi terkait, sehingga pencegahan bencana tsunami dapat di minimalisir, ungkap Marjoko
Sementara Ketua Kelompok PRB Kabonga Besar Rifo Andriadi mengucapkan aprisiasi kepada YPI dan CRS yang telah banyak berkontribusi dalam upaya mitigasi bencana, salah satunya kegiatan penanaman mangrove.
“bersama masyarakat, kami akan jaga dan merawatnya, karena ini investasi untuk masa depan dalam mengurangi risiko dampak bencana, khususnya bencana tsunami”, ungkapnya. (Adi/Waluyo)