15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Capaian Minyak Sawit dan Produktivitas TBS Tertinggi Terima Penghargaan

1 min read
Capaian Minyak Sawit

INTIPOS | MEDAN – Capaian rendemen minyak sawit dan produktivitas tertinggi menerima penghargaan dari program Board of Management_ (BoM) PTPN IV, dan program Problem Identification Corrective Action (PICA) serta program ” Rumahku Surgaku” priode Agustus 2020,

 

Demikian dikatakan Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno, Rabu (9 /2020,) di Kantor Direksi PTPN IV Jl. Letjen Suprapto No. 2 Medan.sembari mengatakan program awarding ini agar dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan, karena masing-masing program dapat meningkatkan kinerja korporasi dari bulan ke bulan.

 

Pada periode Agustus 2020 ini kata Sucipto Prayitno, untuk program peningkatan rendemen minyak sawit tertinggi sebagai Juara I diraih PKS Pasir Mandoge, Juara II PKS Air Batu dan Juara III PKS Ajamu.

 

Untuk program Problem Identification Corrective Action (PICA), yaitu strategi peningkatan produktivitas kebun dari blok ke blok.

 

Mapping kondisi blok dibuat kriterianya, misal produktivitas TBS ton/ ha >2,5 warna emas, 2 – 2,5 warna hijau, 1,5 – 2 warna kuning, 1 – 1,5 warna merah dan <1 warna hitam”, ujar mantan Direksi PTPN XII itll

 

Untuk katagori program PICA ini yang menerima penghargaan terbaik I Kebun Sawit Langkat, terbaik II Kebun Laras dan terbaik III Kebun Pasir Mandoge”, ujarnya

baca juga : Polsek Dan Tim Gabungan Kecamatan Donorojo Melaksanakan Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan

 

Untuk program Rumahku, “Surgaku” dengan melibatkan keluarga sendiri, untuk mendukung prestasi personel dalam bekerja dan berkarya di perusahaan, sehingga terciptanya kenyamanan baik di dalam keluarga maupun di tempat bekerja.

 

Sebagai Direktur ia menginginkan, agar semua karyawan PTPN IV betah tinggal di emplasmen kebun/ pabrik masing-masing, yaitu dengan menyiapkan tempat tinggal/ rumah yang nyaman.dan asri, imbuhnya

 

Program ini kita sebut ‘Rumahku, Surgaku’, dan merupakan program sederhana yang melibatkan Ikatan Keluarga Besar Isteri (IKBI).

 

Dijelaskan program ini sampai 3 episode, episode 1 yang dinilai taman depan atau tampak depan, episode 2 yang dinilai kebun gizi dan apotek hidup, episode 3 yang dinilai kondisi di dalam rumah (ruang tamu dan ruang keluarga), kata Sucipto Prayitno.

 

Awards ini tidak hanya sekali tetapi berkelanjutan karena setelah episode ke-3 akan dievaluasi, siapa yang paling konsisten, dan progresif sehingga dapat dilihat perkembangannya dari bulan ke bulan, kata Sucipto Prayitno.sembari menjelaskan kebun gizi dan rumah tak lupt dari penilaian dan dilihat perkembangannya. Lomba ini bukan sekedar. “adu. lomba” lomba, melainkan manfaatnya bagi diri kita, keluarga dan lingkungan sekitar, sehingga keutuhan keluarga untuk betah tinggal di emplasemen kebun dan pabrik, ujar orang nomor satu di PTPN IV itu.

baca juga : https://siberindo.co/10/09/2020/jakarta-psbb-lagi-anies-diminta-turun-langsung-kampanye-wajib-masker/

 

Ia mengingatkan, ” jangan mengharapkan dari kantor,kalau hanya untuk perbaikan rumah yang ditempati, mengalami kerusakan kecil saja” Tapi diharapkan, dapat diperbaiki sendiri walaupun hanya ditempati sementara , pintanya.

 

Di program episode 1 ini sebagai Juara I Muhammad Irfan dari Kebun Bah Jambi, Juara II Sutan MS Siregar dari Distrik II dan Juara III Novalliansyah dari Kebun Pabatu.

 

Pada Kesempatan itu, Sucipto Prayitno meng-update pencegahan pandemi Covid-19 di lingkungan PTPN IV, yang secara rutin juga telah diberikan sosialisasinya dari _Board of Management_ (BoM) maupun dari PT Prima Medica Nusantara (PMN).tentunya bagi yang memiliki komorbid mulai dari diabetes, gagal ginjal, TBC, serangan jantung dan lain-lain, ia berpesan kepada ibu-ibu yang bapak-bapak punya komorbid yang serius agar dijaga betul, jangan sampai terpapar Covid-19, karena jika sampai terpapar akan fatal akibatnya.

 

Coronavirus disease_ atau Covid-19 ini tidak memilih orang yang lagi sehat, sedang sakit, yang masih anak-anak, masih muda, remaja, sudah tua dan sepuh bisa saja terpapar.

 

“Jangan merasa kecantikan dan kegantengan terus merasa aman dan bebas dari Covid-19. Jadi jangan percaya diri dulu, karena cantik dan ganteng bukan jaminan terbebas dari virus ini”.kelakar Sucipto Prayitno sembari melepas tawanya

 

“Kita punya 44.000 karyawan purna bhakti yang usianya sudah lebih 56 tahun. Ada ayah-bunda mungkin kakek-nenek yang sudah berjasa membangun PTPN IV seperti sekarang ini. Untuk menikmati jasa yang telah diberikan mereka kepada kita, mari kita jaga mereka yang telah banysk berjasa untuk kita. karena saat ini sudah banyak yang terpapar dari klaster keluarga”,

 

Covid-19 ini memang bukan harus menjadi kita panik dan hilang konsentrasi, tetapi tidak boleh disepelekan, karena ini serius dan ada disekeliling kita, jelas Sucipto Prayitno.

 

PTPN IV sendiri sudah melakukan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 bagi tamu yang akan berkunjung, termasuk Komisaris dan Direksi harus ada surat keterangan sehat tentang Covid-19 ini. “Untuk karyawan dan keluarga diminta tidak keluar dari lingkungan emplasmen kebun maupun pabrik tanpa seijin manajer”, harap Sucipto Prayitno.

 

Ia mengajak keluarga besar PTPN IV, memiliki pandangan yang sama, bahwa seolah-olah disekitar kita itu Orang Tanpa Gejala (OTG), dengan tujuan agar kita selalu waspada. Kita harus jaga diri sendiri dan keluarga dengan disiplin dan mendisiplinkan diri dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.pesan Sucpto Prayitno.

 

Sementara Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan PTPN IV Riza Fahlevi Naim mengatakan Board of Management memberikan penghargaan berupa sertifikat dan uang untuk masing-masing Juara I menerima Rp3jt, Juara II Rp2,5jt dan Juara III Rp2jt.(ep/intipos)