Cabor Silat Kontingen Kecamatan Betung Sumbang 4 Medali
3 min readBanyuasin | Intipos.com – Dalam keterangannya official cabor silat kontingen dari Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Muhammad Asta Barayona ketika itu mendampingi Atlitnya usai bertanding mengatakan yang sesungguhnya “Kita patut berbangga atas capaian prestasi Tim Pencak Silat Kontingen Kecamatan Betung di ajang Pekan Olahraga Kabupaten Banyuasin Tahun 2022 yang dimulai 21-23 November 2022.
Berkat dari bimbingan official manager Mas Ahmad Suyuti ternyata dari 4 dari 7atlit yang dilagakan mampu menyumbangkan sebanyak 4 medali dengan Kategori Tanding (Fighter) sebagai berikut :
1) _Juara II di Kelas G/Putra (75-80kg) diraih oleh mas KHAIRUL YUSRON MASHUDAH_
2) _Juara II di Kelas D/Putra (60-65kg) diraih oleh mas LUCKY RAHMAN_
3) _Juara III di Kelas C/Putra (55-60kg) diraih oleh mas ALDIANZA_
Sedang untuk Kategori Seni juga berhasil diraih yang merupakan medali perak ke-3
Juara II Tunggal Putri diraih oleh mbak LULU SALSABILAH.
Pesan bagi pemenang dari official yang akraf disapa Mas Asta mengatakan sesungguhnya Ketika predikat kemenangan itu, hanya dapat mengangkat tinggi bahumu itu namanya disebut sombong, maka kau takkan pernah bisa menyadari betapa luas dan dalamnya lautan samudra. Namun ketika kemenangan itu mampu merundukkan kepalamu, maka kau kan mendapati betapa luas dan tingginya langit di angkasa.
Sebagai official cabor Silat kontingen dari Kecamatan Betung saya ucapkan Thanks to Coach mas Basri, Mas Ahmad Suyuti, & team kontingen Betung dan tetap semangat terus berlatih, pungkasnya.
Terpisah, Official Manager Cabor Silat dari Kontingen Kecamatan Betung Ahmad Suyuti mengungkapkan selain persiapan waktu berlatih yang terbatas para atlit yang mengikuti PORKAB ke-1 tahun 2022 Kabupaten Banyuasin, juga juga masih ada terkendala pasilitas khusus bagi atlit terutama yang dibinanya.
Kata Ahmad, Alhamdulillah dari cabor silat masih berhasil pulang membawa nama baik Kecamatan Betung dengan medali 3 Perak dan 1 medali perunggu. 2 atlit asal Desa Taja Raya 1 peraih 2 perak dan 1 atlit dari Desa lubuk karet peraih perunggu dan 1 atlit lagi dari Kelurahan Rimba Asam peraih perak.
Atas nama Official cabor silat Kecamatan Betung Ahmad Suyuti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Camat Betung M Sobir dan jajaran yang terus mensuport para atlit khususnya bagi atlit silat dan meminta maaf dengan gagalnya belum bisa membawa pulang medali emas yang seyogiyanya sudah berada didepan dada kita.
“Ini juga karena mu’jijad dari Allah SWT bahwa para atlit silat kita masih diberikan semangat yang kuat, hingga dengan kemampuan yang dimilikinya masih bisa membawa nama baik Kecamatan Betung, walau belum maksimal”, ucap Ahmad saat dibincangi media ini usai mengantar atlit ditempat penitipan dirumah Dinas Wakil Anggota DPRD beberapa waktu yang lalu.
Masih kata Ahmad, terimakasih kepada para donatur yang datang dari Anggota Kepolisian Polsek Betung Briptu Andre Pratama, Ujang Abdurrasyid TB Rendy pengusaha Betung, Dayat Lubuk Karet, dan bantuan dari Kecamatan serta Bapak Tesmon Anggota DPRD asal Betung dan khususnya kepada Kades Lubuk Karet Ali azwan dan Kades Taja Raya 1, Edi fraza yang mensupport untuk atlit kami dan atlit silat dari 2 Desa itulah yang dapat membawa nama Betung punya nama.
Perjuangan atlit cabor Silat lanjut Ahmad saat berangkatnya terlihat gagah-gagah semua dan usai bertanding ada yang jalan terseok-seok usai bertanding habis-habisan di babak Final dan bicaranya pun tidak lurus lagi, karena patah gigi, tetapi masih membawa angin segar untuk Kecamatan Betung.
Untuk itu kami berharap kedepannya baik dari Pemcam Betung khususnya terus memberi semangat pada atlit-atlit yang berpotensi khususnya dari cabor silat sekalipun masih terkendala dengan keterbatasan dana yang pas-pasan, tapi kami bisa titipkan para atlit cabor kita dengan nyaman dan kepada para donatur juga kedepannya juga bisa membantu kegiatan kami tentu lebih ditingkatkan, terkhusus bagi Kades Lubuk Karet dan Kades Taja Raya 1 tetap beri semangat para atlit dari desanya, karena tanpa beliau kami hanya bisa pulang bawa malu saja, imbuhnya sekaligus menutup perbincangannya.(waluyo)