Bupati: Peringatan Nuzulul Quran Bukan Simbol, Tapi Kebangkitan Ummat
2 min readIntipos.com, Asahan – Peringatan malam Nuzulul Quran bukan hanya sekedar simbol turunnya kitab suci Al-Quran, namun dapat menjadi momen kebangkitan umat, banyak makna terkandung didalamnya. Al-Qur’an sebagai sumber hukum agama hendaknya dapat dijadikan sebagai dasar dan pedoman hidup bagi seluruh umat Islam.
Hal ini dikatakan Bupati Asahan H. Surya BSc dalam bimbingan dan arahannya pada acara peringatan malam Nuzulul Quran 1443 H bertempat di Mesjid Agung H. Ahmad Bakrie Kisaran, Senin, (18/4/2022).
Baca juga: https://intipos.com/staf-ahli-bupati-hadiri-panen-raya-padi-petani-binaan-baznas-asahan/
Lebih lanjut dikatakan Bupati Asahan ada 3 makna yang terkandung dalam peringatan Nuzulul Qur’an yang pertama membudayakan membaca Al Qur’an bagi kaum muslimin, kedua, masyarakat mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada dalam Al-Qur’an, dan yang terakhir masyarakat dapat berpikir logis dan bertindak sesuai hukum yang terkandung dalam kitab Suci Al-Qur’an.
Diakhir bimbingan dan arahanya Bupati Asahan mengatakan Nuzulul Qur’an juga mempunyai makna pemersatu umat. Sebagai sumber dan pedoman umat yang utama, umat Islam seluruh dunia membaca Al-Qur’an dengan cara dan bahasa yang sama.
Dikesempatan ini para jama’ah diberikan tausiah agama oleh Al-Ustadz Dr. H. Azhar Sitompul, MA yang mengajak seluruh jama’ah untuk mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, karena Al-Qur’an merupakan Firman Allah SWT yang menjadi petunjuk bagi manusia.
Hadir dalam peringatan tersebut Bupati, Wakil Bupati, Kajari Asahan, perwakilan Dandim 0208/Asahan, perwakilan Kapolres , Ketua PN Kisaran, Danlanal TBA, Mewakili PA Kisaran, Sekretaris Daerah, para Asisten, OPD, Camat, ASN, Ketua TP PKK, Wakil Ketua TP PKK, Ketua MUI, Ketua Imtaq, Ketua BKM Masjid Agung H. Achamd Bakrie Kisaran, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan jama’ah Masjid Agung H. Achmad Bakrie Kisaran.(Intipos, RS)