15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

BSI dan 5 Perguruan Tinggi Sepakat Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah

4 min read

 

Jakarta | Intipos.com __ PT Bank Syariah Indonesia (Tbk) menandatangani perjanjian kerja sama dengan lima universitas terkemuka di Indonesia untuk meningkatkan literasi keuangan syariah.

Program dengan nama Strategic Sharia Banking Management (SSBM) merupakan hasil kolaborasi BSI dengan Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Program perkuliahan SSBM sendiri merupakan program dengan tujuan antara lain melakukan link and match antara industri keuangan syariah dan lembaga pendidikan, meningkatkan literasi keuangan dan perbankan syariah bagi generasi muda, dan meningkatkan kualitas kerja sama antar lembaga. BSI ikut menjadi tenaga pendidik dalam program ini.

Dalam sambutannya Menteri Keuangan sekaligus Ketua Umum IAEI, Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini masyarakat Indonesia mulai menunjukkan keinginan untuk hidup dengan nilai-nilai keislaman di setiap aspek kehidupan. Ini adalah kesempatan pada industri keuangan untuk harus memiliki daya saing baik dari struktur organisasi maupun sumber daya manusia.

“Saya berharap BSI menjadi motor dan menciptakan rasa percaya diri dalam tata kelola dan sumber daya manusia yang baik. BSI harus mengikuti tata kelola yang sehat, transparan dan kompetitif. Ini merupakan amanah yang luar biasa penting dan perlu komitmen yang kuat. Dari sisi sumber daya manusia, literasi keuangan Islam masih rendah, karena itu saya menyambut gembira acara penandatangan ini untuk bisa melakukan kerja sama, mempertemukan industri dan perguruan tinggi untuk sinergi membangun sumber daya manusia yang sesuai dengan industri, khususnya industry perbankan syariah. Ini kerja sama yang baik, tidak hanya pada literasi tapi pada juga pada sumber daya manusia,” ucap Sri Mulyani.

Sementara Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menegaskan BSI sebagai salah satu pelaku industri perbankan syariah sekaligus market leader, berinisiatif untuk bersinergi dan berkolaborasi melalui Program Strategic Sharia Banking Management (SSBM). Program ini merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan literasi keuangan dan perbankan syariah bagi generasi muda, Civitas Akademica, dan masyarakat luas bersama universitas di Indonesia yang didukung oleh IAEI.

“Ada pekerjaan rumah besar dalam hal peningkatan literasi keuangan dan perbankan syariah di Indonesia. Dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan, literasi masyarakat terhadap keuangan dan perbankan syariah hanya kurang dari 9% saja, jauh tertinggal dari literasi terhadap keuangan konvensional yang hampir 40%. Dari literasi yang masih perlu ditingkatkan tersebut mengakibatkan inklusi keuangan syariah hanya diangka 9,1%, jauh tertinggal dari bank konvensional yang mencapai 76,2%,” kata Hery.

Diharapkan kerjasama yang terjalin antara BSI dengan kelima universitas ini akan mendukung majunya industri perbankan syariah Indonesia ke depannya. BSI akan terbuka bagi universitas lain yang ingin bergabung dalam program SSBM.

Hadir juga dalam acara menandatangani perjanjian kerja sama tersebut antara lain Rektor Universitas Brawijaya, Nuhfil Hanani, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ma’mun Murod, Direktur Compliance & Human Capital BSI, Tribuana Tunggadewi, dan Direktur Finance & Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho.

Rektor Institut Pertanian Bogor, Arif Satria dalam testimoninya mengatakan bila kerja sama antara IAEI, BSI dan perguruan tinggi merupakan program yang sangat baik. Arif berharap bila program ini bisa diperluas pada seluruh kampus di seluruh Indonesia. Menurut Arief lewat kerja sama ini, Indonesia bisa menjadi trendsetter perubahan, termasuk pada industri keuangan syariah.

“Lewat kerja sama ini, kita berharap agar lulusan-lulusan ke depan memiliki kompetensi real yang dibutuhkan oleh industri. Untuk itu, kita perlu menyesuaikan suasana kampus sesuai dengan suasana industri, agar lulusan bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan di luar,” tutur Arif.

Sebagai informasi bahwa Program Strategic Sharia Banking Management (SSBM) ini diinisiasi sejak tahun 2020 dengan berkolaborasi bersama Institut Pertanian Bogor (IPB). Respon dan antusiasme mahasiswa untuk mengikuti program ini cukup baik dengan pendaftar atau mahasiswa terdaftar mencapai 122 mahasiswa dengan rata – rata kehadiran di setiap pertemuan mencapai 95%.

Pada tahun ini, tercatat sebanyak 1.123 mahasiswa dari kelima universitas mengikuti program Strategic Sharia Banking Management (SSBM) dengan jumlah peserta terbanyak dari Universitas Indonesia. Dalam program ini, pengajar berasal dari praktisi Bank Syariah Indonesia dengan metode pembelajaran secara online digital learning, studi kasus, dan tugas kelompok.

Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per Juni 2021, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp247,3 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 216 triliun, serta total pembiayaan Rp161 triliun.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.500 outlet dan lebih dari 2.400 jaringan ATM yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.

Sehubungan dengan telah dilakukannya migrasi sistem terhadap ke 3 (tiga) Bank Syariah milik Himbara yaitu Bank Syariah Mandiri, BRIsyariah, dan BNI Syariah menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk maka kode bank tujuan transfer bagi ke-2 (dua) Bank ex-Legacy BNIS (427) & BRIS (422) telah ditutup dan penamaan kode bank ex legacy BSM/BRIS/BNIS berubah menjadi BSI dengan kode bank 451. (Mira)