Bobby Nasution Dinilai Berhasil Menangani Covid-19
3 min read.
Medan | Intipos.com __ Dalam menangani Covid-19 di Kota Medan, Wali Kota Medan Bobby Nasution telah melakukan sejumlah strategi. Umumnya, strategi yang dilakukan orang nomor satu di Pemko Medan itu selalu menunjukkan tren positif. Secara perlahan, menantu Presiden Joko Widodo mulai berhasil menurunkan angka penyebaran kasus Covid-19 di ibukota Provinsi Sumatera Utara. Angka kasus penyebaran Covid-19 yang sempat berada di angka 500-an perhari, kini turun drastis hingga di bawah angka 100 perhari.
Di samping itu Bed Occupancy Rate (BOR) Kota Medan yang selama ini berada di angka 60%, kini juga telah menurun menjadi 56 %.Begitu juga dengan jumlah warga yang terpapar Covid-19 di lima kecamatan zona merah yaitu Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Selayang dan Medan Helvetia juga telah drastis menurun. Hingga kini tidak pertambahan kecamatan baru yang masuk zona merah lagi.
Ada pun strategi yang dilakukan Bobby Nasution dalam menangani Covid-19, diantaranya dengan cepat melakukan isolasi lingkungan jika ada 4 rumah yang warganya terpapar Covid-19. Selama menjalani isolasi mandiri di rumah, Bobby Nasution telah memerintahkan OP terkait untuk menyalurkan makanan beserta vitamin kepada warga yang bersangkutan.
Yang teranyar, Bobby Nasution juga telah meminta aparat kelurahan dan kecamatan dibantu petugas Babinsa dan Babinkantibmas untuk segera membawa warganya yang positif Covid-19 menjalani isolasi di tiga tempat isolasi terpusat (isoter) yakni ex Hotel Soechi Internasional Jalan Cirebit, Gedung P4TK Jalan Setia Budi Medan Helvetia dan KM Bukit Raya di Pelabuhan Belawan apabila rumah warga yang bersangkutan tidak layak untuk dijadikan isolasi mandiri, termasuk apabila ada anggota keluarga yang rentan tertular Covid-19.
Kemudian, Bobby Nasution juga memasifkan testing dan tracing dengan menurunkan 160 petugas kesehatan dari 80 fasilitas kesehatan yang dimiliki Pemko Medan didukung petugas Babinsa dan Babinkantibmas dari Polrestabses Medan, Polres Pelabuhan Belawan dan Kodim 0201/Medan. Selain itu juga bekerjasama dengan klinik maupun rumah sakit yang melakukan testing terhadap warga yang ingin melakukamn perjalanan.
“Standarnya minimal 15 orang warga yang kita tracing dan testing dari 1 orag warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, tapi untuk Kota Medan kita tetapkan minimal 8 orang. Tentunya ini masih jauh dari target yang diberikan Kementerian Kesehatan, sebab Kota Medan diberikan target satu hari 23.170 spesimen, sedangkan kalau kita kalikan saja misalnya kasus tanggal 3 September kemarin itu hanya 253 terkonfirmasi positif. Kalau kita kalikan delapan, belum sampai 5.000 perhari. Untuk mewujudkannya, kita harusterus membangun kolaborasi,” kata Bobby Nasution saat saat menjadi narasumber dalam Talkshow Indonesia Sepekan di Balai Kota Medan, beberapa hari lalu.
Di samping itu keberhasilan Bobby Nasution dalam menurunkan angkas kasus Covid-19 tidak terlepas dengan pelaksanaan vaksin yang belakangan ini dilakukan secara masif. Malah berdasarkan data dari Kementrian Perekonomian, Kota Medan telah melampui standar vaksinasi nasional karena capaiannya telah melebihi 35%. Apalagi kini, Bobby telah mengubah skema pelaksanaan vaksinasi yang selama ini sifatnya massal kini menjadi mikro sehingga bisa mencapai tingkat llingkungan.
Strategi yang dilakukan Bobby Nasution dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan dinilai berhasil oleh Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga MD KAHMI Medan sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran USU dr Muhammad Fauzi Siregar Sp Onk Rad. Fauzi mengapresiasi langkah yang dilakukan Bobby Nasution sehingga kasus Covid-19 mengalami penurunan. Meski demikian Fauzi mengingatkan agar penurunan yang terjadi jangan langsung membuat berpuas diri, tapi harus ditingkatkan lagi karena pandemi belum selesai.
“Terus tingkatkan lagi, jangan sampai muncul varian baru. Saya kira langkah-langkah yang perlu diintensifkan lagi kedepannya, termasuk terus melakukan sosialisasi protokol kesehatan (prokes).
Dengan demikian masyarakat mngtahui bagaimana supaya menghindari terinfeksi virus. Selain itu cakupan dan laju vaksinasi harus dipercepat supaya terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok dengan harapan dapat cepat berakhirnya pandemi ini,” kata Fauzi.
Dalam menekan angka penyebarab ini, Fauzi juga menyampaikan agar banyak elemen masyarakat yang dilibatkan seperti tokoh masyarakat dan tokoh agama. Dengan melibatkan tokoh-tokoh tersebut, diharapkannya masyarakat patuh dan mau aktif menjalankan prokes serta mengikuti vaksinasi.
“Kita apresiasi langkah Pak Bobby dalam menekan angka laju Covid-19, tetapi kedepannya dapat lebih ditingkatkan prokes jangan sampai muncul lagi varian baru. Jadi, jangan sampai kita lengah. Saya berharap bahwa apa yang dicapai selama ini terus dilanjutkan dan ditingkatkan lagi,” harapnya. (Zul)