Baharuddin Siagian dan Kawan-kawan Sambut Pulang Haji Ilyas S Sitorus: Keakraban dalam Sakralnya Tepung Tawar
2 min readMedan | Intipos.com – Suasana penuh keakraban dan persaudaraan yang hangat terasa kuat pada acara tepung tawar yang digelar untuk menyambut kepulangan haji Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera Utara, Dr Ilyas S Sitorus.
Acara ini dihadiri Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara, Baharuddin Siagian dan kawan-kawan yang berlangsung dengan penuh khidmat di kediaman Ilyas Sitorus di Komplek Pondok Surya, Helvetia, Medan, Kamis (4/7) malam.
Baharuddin Siagian dan para sahabat dari tokoh masyarakat Kabupaten Asahan dan Batubara datang membawa “Balai Adat” tepung tawar.
Selain Bahar antara lain tampak tokoh masyarakat Muslim Simbolon, Sigit Pramono Asri dan lainnya.
Tepung tawar merupakan tradisi adat Melayu yang memiliki makna sakral.
Dalam acara ini, Ilyas S Sitorus, yang baru saja pulang dari menunaikan ibadah haji, menerima tepung tawar sebagai simbol doa dan harapan baik dari para sahabatnya.
Baharuddin Siagian dan kawan-kawan dengan penuh hikmat memanjatkan doa agar Ilyas Sitorus senantiasa diberikan kesehatan, sukses dalam tugasnya, serta memperoleh predikat haji yang mabrur, yang membawa manfaat besar bagi pelaksanaan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
“Saya berdoa agar sahabat saya, Ilyas Sitorus, selalu dalam lindungan Allah SWT, diberikan kesehatan dan keberhasilan dalam setiap tugas yang diembannya. Semoga ibadah hajinya diterima dan memberikan berkah bagi dirinya serta seluruh masyarakat Sumatera Utara,” ungkap Baharuddin dengan suara yang penuh harap.
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh kedua pejabat tersebut, tetapi juga oleh rekan-rekan dari berbagai elemen serta masyarakat yang hadir untuk memberikan dukungan moral.
Dengan membawa balai sebagai simbol persaudaraan dan persatuan, seluruh yang hadir merasakan betapa eratnya jalinan persahabatan di antara mereka.
Selain doa dan harapan, suasana keakraban juga tergambar dari senyum dan tawa yang menghiasi wajah para undangan.
Mereka berbincang santai, saling berbagi cerita dan pengalaman, menambah kehangatan acara tersebut.
Dalam momen seperti ini, terlihat jelas bagaimana adat dan tradisi mampu menyatukan berbagai kalangan dalam satu ikatan persaudaraan yang kuat.
Keindahan budaya Melayu dengan segala simbolisme yang terkandung di dalamnya menjadi bukti nyata betapa kaya dan beragamnya warisan budaya yang dimiliki Sumatera Utara.
Acara tepung tawar ini menjadi salah satu momen yang memperlihatkan betapa pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi, serta bagaimana adat istiadat mampu menjadi jembatan untuk mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan. (01)