Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Anggota DPRD Medan David Sinaga dan Habiburahman Klarifikasi Tuduhan Kasus Penganiayaan

3 min read
Dua anggota DPRD Medan, yakni David Roni Sinaga dan Habiburrahman Sinuraya tas kasus dugaan penganiayaan di sebuah tempat hiburan malam memberikan keterangan klarifikasi kepada media

Dua anggota DPRD Medan, yakni David Roni Sinaga dan Habiburrahman Sinuraya tas kasus dugaan penganiayaan di sebuah tempat hiburan malam memberikan keterangan klarifikasi kepada media

Medan | intipos.com – Dua anggota DPRD Medan, yakni David Roni Sinaga dan Habiburrahman Sinuraya yang dilaporkan seorang warga berinisial KFA ke Polsek Medan Baru atas kasus dugaan penganiayaan di sebuah tempat hiburan malam di Jalan Abdullah Lubis, Kota Medan, memberikan keterangan klarifikasi kepada media, Jumat (2/12) sore.

David Roni Sinaga dan Habiburrahman Sinuraya atau yang akrab disapa Habib menjelaskan duduk permasalahan peristiwa tersebut, yang terjadi di tempat hiburan malam, pada Sabtu (05/11/2022) sekitar pukul 03.00 WIB.

“Tentang berita-berita yang miring di luar sana. Penting saya jelaskan, saya sampaikan kronologi kejadiannya,” sebut David Roni Sinaga kepada wartawan.

David datang ke tempat hiburan malam itu, bersama Habiburrahman Sinuraya. Karena, diundang Ridho merupakan adik dari Habib, yang sedang membuat even di tempat hiburan malam tersebut.

“Saya mengahadiri acara yang mana diundang oleh adik teman saya (Habib) di tempat hiburan malam High 5 Medan tempat live music Yang menghadiri even, dilakukan adik saya, teman saya untuk mensupport acara itu,” jelas David.

David merupakan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan itu menjelaskan dia datang acara ke tempat hiburan malam itu bersama keluarganya. Bukan mabuk atau pesta minuman keras.

“Saya datang ke live musik itu bersama istri saya, adik kandung saya, kakak kandung saya. Artinya, saya datang bersama keluarga dan saya tidak mabuk-mabukan, bukan pesta miras,” jelas David.

Usai mengahadiri acara itu, David mengungkapkan pada pukul 03.00 WIB, dia bersama keluarga, Habib dan calon istrinya untuk pulang ke rumah masing-masing.

Baca Juga  Perayaan Natal dan Tahun Baru Keluarga Besar DPRD Sumut, Sekdaprov Effendy Sebut Semangat Natal Jadi Inspirasi untuk Terus Melayani dengan Tulus

“Habib berkata kepada Ridho (adik Habib) kau kenal yang baju coklat itu. Karena, saya di dalam mobil, ada seseorang bertemu dengan Habib dan memaki Habib. Terus Habib berkata ‘kenapa kau maki aku bang?. Lantas, kau mau apa?,” sebut David menirukan percakapan Habib.

“Karena Habib publik figur, dia mengabaikan dan tidak mau ribut. Langsung di dalam mobil, biar aku cari bang. Adik saya tetap mencari. Selang 10 menit kemudian terjadi keributan. Saya dan Habib turun dari mobil, setelah kita telusuri namanya KFA cekcok. Mereka memukul adik saya dan kemudian membalas,” kata David.

Kemudian, David dan Habib turun dari mobil bersama keluarganya untuk melerai perkelahian tersebut. Namun, David mengaku dipukul di bagian mata sebelah kiri dan dari belakang ada juga ikut memukul. Saat itu, KFA bersama beberapa temannya.

“Calon istri Habib jatuh terpental, saya juga terjatuh juga. Lalu, KFA melarikan diri, naik mobil hitam. Setelah itu, kami ke rumah sakit, karena calon istri Habib diinfus dan visum. Beberapa hari kemudian, saya bilang sama Habib tidak perlu dipermasalahkan,” kata David.

Beberapa hari kemudian, David ditelpon temannya mengatakan mereka dilaporkan ke Polsek Medan Baru.

“Jadi, kami diskusikan dengan mediasi dan cari yang baik. Kita publik figur, wakil rakyat. Kita berdamai saja, tidak ada unsur sengaja dan mau perang,” kata David.

Singkat cerita, David mencari tahu untuk melakukan mediasi. Karena, mediasi David mengungkapkan bukan berarti pihaknya bersalah dalam peristiwa itu. Namun, tidak mau ribut hingga jadi perhatian media massa.

Baca Juga  Pembina LBH PERANTARA Apresiasi Kapolrestabes Medan Atas Kasus Penganiayaan Budianto Sitepu

“Kami mendekati kerabat KFA untuk mediasi, tidak usah diributkan. Saya pastikan, saya difitnah. Saya dipukul, jangan saya diciptakan kondisikan. Kalau ini, kasus lanjut, tidak mau digoreng kemana-mana. Ada etika baik kita,” kata David.

Setelah dilaporkan ke polisi, pada tanggal 21 November 2022 David ditelepon Bahwa KFA bersama kuasa hukumnya, mau berdamai.

“Tanggal 21 November 2022, ada menyampaikan kalau mereka mau damai dengan syarat tertentu,” sebut David.

Karena tidak ada titik temu untuk mediasi, David bersama Habib membuat laporan ke Polrestabes Medan melaporkan kembali KFA. Sehingga penyelesaian permasalahan biar dilakukan secara hukum saja.

“Saya menyampaikan. Kalau seperti itu, kami siap menempuh jalur hukum. Saya sudah merasa kena cipta kondisi dan difitnah,” kata David lagi.

Sementara itu, Habiburrahman Sinuraya mengungkapkan dirinya juga dihubungi oleh Penasehat Hukum (PH) KFA melalui telpon seluler untuk membicarakan soal perdamaian.

“Dalam rekaman itu, bertanya sudah dengar, PH ngomong. Yang diminta KFA dan saat itu saya pancing, kami tidak mukul bang,” ucap Habib.

Habib mengungkapkan sampai detik ini, dirinya belum pernah jumpa atau berkomunikasi langsung dengan KFA untuk membicarakan mediasi tersebut. Tapi, PH KFA yang aktif berkomunikasi dengan Habib.

Secara terpisah, Kuasa Hukum KFA belum bisa dikonfirmasi terkait permasalahan damai Yang dimaksud. “Nanti aku kabari ya, aku masih ada acara,” sebutnya saat dikonfirmasi wartawan. (R)