15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Akibat Sekitar 46Hektar Lahan Dirusak OTK, Jalan Rusak Dan Warga Gagal Panen

3 min read

INTIPOS | MEDAN – Warga Desa Paya Tusam Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat marah sebab Puluhan Hektar Lahan Kebun miliknya dirusak 3 alat berat escavator yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) yang diduga kuat diback-up aparat. Senin (07/12/20)

Kedatangan Escavator yang ingin melakukan penyerobotan tersebut sempat dihadang oleh beberapa warga pemilik lahan yang menginginkan agar lahan mereka tak dirusak.

Seakan tak digubris, dua orang operator alat berat tersebut tetap saja meneruskan kegiatan perusakan tersebut. Namun yang disayangkan para penyerobot tersebut merupakan oknum yang berpakaian Loreng.

Akibat ulah oknum tersebut, sekitar 40 hektar yang terdapat ribuan pohon Kepala sawit dan Pohon Karet rusak, yang mana tanaman tersebut sudah memasukin masa produktif dan tak bisa dipanen oleh warga.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, awak media Intipos.com pun langsung turun ke lokasi pengerusakan tersebut didampingi beberapa warga yang juga menjadi korban penyerobotan lahan kebun tersebut.

Lahan
Frimsa memperlihatkan Surat Tanah miliknya

Dalam pantauan di TKP, beberapa alat berat escavator masih terlibat berada disekitar lahan yang sudah rata denga tanah.

Seorang warga yang lahan kebunnya dirusak menunjukan Sertifikat Tanah miliknya dan mengatakan.
” Sudah puluhan tahun kami kelola lahan ini dan kami juga punya sertifikat resmi yang dikeluarkan oleh BPN Kota Binjai ” jelas Hermon Ginting 62tahun Warga Dusun IV Desa Gergas Kecamatan Wampu. Senin (07/12/20) pukul 17:45wib.

baca juga : Sabrina : Ketahanan Nasional Dimulai dari Keluarga yang Berdaya dan Kuat

Hermon juga sangat kecewa karena pelaku pengerusakan lahan kebun miliknya adalah aparat berpakaian loreng, yang jelas bukan tugas dari seorang petugas. ” Aparat yang seharusnya melindungi masyarakat dan negara ini, tapi sekarang dia pula yang merusak lahan kebun kami ini ” ujarnya

Baca Juga  Dukung Program Pemerintah, Kapolsek Hinai Berikan Bubur Kacang Hijau Gratis kepada Pelajar SD Negeri 057213 Cempa

Atas penyerobotan lahan yang dimilikinya, Hermon pun melaporkan hal ini ke Polres Langkat ” Saya ingin tau siapa dibalik ini semua, makanya saya membuat laporan ke Polres Langkat agar Kapolres Langkat dapat mengusut dan menangkap pelaku sebenarnya ” ungkap Hermon seraya berharap

Selain Hermon, ada seorang warga lainnya yang lahan kebunnya turut dirusak aparat berpakaian loreng. Frimsa Bahtera Artedi PA (31) yang merasa sangat kecewa atas perbuatan oknum tersebut.

” ini bukan tugas aparat yang sebenarnya, Pihak mana yang menjadi dalang dalam penyerobotan lahan ini ” jelasnya

Karena menurutnya, lahan kebun ini sudah dikelola keluarga nya dari puluhan tahun lalu. ” Kebun ini sudah ada dari kakek saya dan diturunkan ke bapak saya hingga akhirnya saya yang mengelola kebun ini sampai sekarang ” sambungnya

Anehnya lagi, ketika warga meminta mereka untuk memperlihatkan dokumen Tanah ini tidak satupun dari mereka dapat memberikan bukti jelas sehingga muncul dugaan bahwa ini merupakan kegiatan yang ilegal dan melanggar aturan negara yang sudah ada.

baca juga : https://siberindo.co/06/12/2020/pelaku-korupsi-bansos-harus-dihukum-mati/

” Ku minta surat tanah kalau memang ini punya mereka, tapi gak ada satupun yang bisa menunjukan itu. Kenapa kok main serobot seenaknya saja ” sambung Frimsa geram

Baca Juga  Polres Langkat Gelar Ibadah Perayaan Natal

Tak ingin Lahan Kebun keluarganga diserobot paksa oleh aparat baju loreng, Frimsa pun berencana secepatnya melaporkan kejadian ini ke Sub DenPom 1/5-3 Pangkalan Brandan berharap agar para oknum tersebut dapat ditindak sesuai hukum yang ada.

Lahan
Hermon Ginting menunjukan surat laporan nya ke Polres Langkat

” Kami berencana untuk melaporkan oknum tersebut, agar tidak ada lagi aparat negara seperti mereka ini yang sudah jelas melawan hukum yang berlaku ” harap Frimsa.

Dan yang lebih ironis nya Ketika Awak media Intipos.com akan kembali dari lahan tersebut, terlihat beberapa warga susah melalui jalan yang biasanya mereka lewati, karena jalan mereka sehari-hari sudah rusak parah akibat truk pengangkut escavator berulang kali melintasi jalan tersebut hingga rusak parah.

Susi (47) mengutarakan kekesalannya kepada Intipos.com yang mengatakan
” awalnya jalan ini enak untuk kami lewati, tapi setelah truk itu bolak balik lewat jalannya jadi payah untuk dilalui ” kesalnya

Sambungnya , apalagi ketika mereka lewat saat membawa hasil panen yang jumlahnya bukan sedikit dan mengantar jemput anak sekolah dengan menggunakan sepeda motor .

Diakhir wawancara seluruh warga meminta agar pihak terkait dapat lebih memperhatikan masyarakat di daerah plosok dan terpencil, dan membangun serta memperbaiki akses jalan desa agar lebih nyamam dilalui warga. (Ay29)