15 Desember 2024

Media Berita Online Lugas – Tegas – Terpercaya

Abaikan Penanganan Gizi Buruk, Rp 1,3 Miliar Dana PMT di Dinkes Medan Belum Tersalurkan

2 min read
Ketua Komisi II DPRD Medan Sudari ST mengaku kesal terhadap kinerja sejumlah pejabat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, karena Abaikan Penanganan Gizi Buruk

Ketua Komisi II DPRD Medan Sudari ST mengaku kesal terhadap kinerja sejumlah pejabat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, karena Abaikan Penanganan Gizi Buruk

Medan | intipos.com – Ketua Komisi II DPRD Medan Sudari ST mengaku kesal terhadap kinerja sejumlah pejabat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan. Pasalnya, hingga Mei 2022 dana sebesar Rp 1,3 Miliar untuk anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita di Dikes Medan belum tersalurkan.

“Apa saja kerja pejabat Dinkes ini, dana Rp 1 M lebih untuk bantuan makanan tambahan bagi warga miskin belum disalurkan,” tandas Sudari ST dengan nada tinggi saat memimpin rapat anggota Komisi II DPRD Medan dengan Dinas Kesehatan di gedung dewan, Jumat (27/5/2022).

Rapat dipimpin Ketua Komisi II DPRD Sudari didampingi sekretaris Komisi Wong Cun Sen Tarigan, Modesta Marpaung, Netty Siregar dan T Erdiansyah Rendy. Hadir Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufiq Ririansyah didampingi Sekretaris Edi Subroto, sejumlah Kabid Surya Pulungan, Asnita, Shereivia Sarafillah dan staf lainnya.

Dikatakan Sudari, seiring upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan keseriusan penurunan angka penderita gizi buruk kronis (stunting) di Kota Medan. Dinas Kesehatan hendaknya melakukan gebrakan baru.

Baca Juga  Walkot Susanti Hadiri Pelantikan dan Pelatihan Relawan Damkar Siantar Tahun 2024

“Anggaran 1 Miliar lebih untuk tambahan makanan ibu hamil dan Balita seharusnya sudah dapat disalurkan secara bertahap sejak Pebruari lalu. Tetapi nyatanya sampai hari gini belum disalurkan. Warga miskin itu berharap bantuan itu secepatnya bukan dipenghujung tahun. Lagian, bagaimana mungkin penurunan stunting dapat berhasil kalau kinerja Dinkes dari tahun ke tahun seperti ini,” tandas Sudari.

Sudari pun menambahkan, supaya Walikota Medan Boby Afif Nasution segera mengevaluasi pejabat di Dinkes Medan yang bermental proyek dan malas kerja. Karenan kejadian seperti itu merupakan kelalaian dari pejabatnya yang sudah terjadi dari tahun ke tahun dan selalu mengabaikan penanganan warga miskin.

“Jangan pejabat Dinkes itu hanya mengikuti seminar dan wokshop dari hotel ke hotel untuk menghabiskan anggaran. Tetapi hendaknya benar benar memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan mendukung program Walikota Medan masalah kesehatan termasuk 5 program skala prioritas,” sindir Sudari.

Baca Juga  Soal Eksekusi 17 Rumah di Jalan Gandhi Medan, Fraksi Gerindra Minta Tunggu Proses Hukum

Dilanjutkan Sudari lagi, sejalan dengan program Walikota Medan yakni masalah kesehatan menjadi salah satu program prioritas. Sudari mempertegas langkah apa yang sudah dilakukan Dinkes.

Begitu juga masalah peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas yang selama ini imeg buruk jangan sampai ada pembiaran. Hendaknya petugas medis meningkatkan pelayanan dengan pelayanan yang humanis.

Sementara itu, dari pemaparan Kadis Kesehatan Kota Medan dr Taufiq Ririansyah menyampaikan dari pendataan Februari 2022 penderita stunting di Medan sebanyak 550 balita. Pihaknya mengaku telah melakukan kolaborasi dengan OPD lain untuk penanganan stunting.

Terkait dana Rp 1.3 Miliar lebih untuk PMT yang hingga Mei belum disalurkan masih sedang proses. “Kami akan berupaya percepatan pendiatribusian anggaran PMT itu,” ujar Taufiq. (01)