DHD 45 Sumut dan Sumbar Sepakat Selamatkan Generasi Muda dari Degradasi Ideologi
3 min read
Padang | Intipos.com – Di tengah tantangan globalisasi dan derasnya arus digitalisasi, Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan (DHD) 45 Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan DHD 45 Sumatera Barat (Sumbar) menjalin sinergi heroik untuk menyelamatkan generasi muda dari ancaman degradasi ideologi bangsa.
Sinerjitas heroik tersebut tersimpul dalam pertemuan penuh semangat kebangsaan di Aula Gedung Joang 45 Sumbar, Kota Padang, Senin (20/5/25).
Ketua Umum DHD 45 Sumut, Mayjen TNI (Purn) M. Hasyim, dalam kunjungan kebangsaan tersebut, disambut hangat oleh Ketua Harian DHD 45 Sumbar, Dr. dr. Ardizal Rahman, Sp.M(K) mewakili Ketua Umum DHD 45 Sumbar Mahyeldi Ansharullah yang juga gubernur propinsi itu yang sedang dinas luar kota,
Mayjen TNI (Purn) M. Hasyim didampingi Sekretaris Umum Dr H Eddy Syofian MAP, Bendahara Umum Ir Vivi Savitri, Kabid Sosbud Elyuzar Siregar SH MHum dan Bidang Infokom Ir Zulfikar Tanjung.
Sementara Ketua Harian DHD 45 Sumbar didampingi Eko Yanche Edrie (Sekum), Drs H Azmal Zein (Waket Dewan Paripurna), Drs HZ Dt Bagindo Kali (Sekretaris DP), H Sudarman Chatib Dt Barbangso (anggota DP), Rita Novita M Hum (Wakasek), Hj Ananta Tria Yunus (Kabid Ekonomi), Marwansyah SIP dari Kesbamgpol Sumbar dan lainnya.
Dalam suasana yang syarat nilai-nilai perjuangan, kedua belah pihak sepakat memperkuat pembudayaan jiwa, semangat, dan nilai-nilai ’45 (JSN 45) di kalangan generasi muda, yang kini dihadapkan pada berbagai tantangan berat.
“Generasi muda kita sedang menghadapi badai besar berupa degradasi ideologi. Arus digitalisasi dan media sosial yang tanpa batas telah melunturkan semangat kebangsaan mereka. Mereka semakin jauh dari akar sejarah perjuangan bangsa,” ujar Mayjen TNI (Purn) M. Hasyim dengan nada tegas dan penuh keprihatinan.
Menurut Hasyim, degradasi ideologi ini disebabkan oleh rendahnya pengetahuan generasi muda terhadap 4 konsensus dasar nasional, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ia menyoroti minimnya pembelajaran sejarah yang menggugah emosi dan semangat kebangsaan. “Banyak dari mereka tidak menyadari bahwa kemerdekaan yang kita nikmati saat ini bukan hadiah, melainkan buah dari perjuangan panjang, darah, dan air mata para pahlawan,” tegasnya.
Dr. Ardizal Rahman, Sp.M(K), menambahkan bahwa Sumbar memiliki rekam jejak sejarah yang luar biasa, dari pergerakan nasional hingga kemerdekaan Indonesia.
“Sumbar adalah saksi bisu perjuangan bangsa. Di sini ada banyak situs sejarah, mulai dari rumah kelahiran Bung Hatta hingga lokasi-lokasi strategis dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Generasi muda harus dibawa kembali ke akar sejarah ini,” ujarnya.
*Membangkitkan Kepedulian Generasi Muda*
Kedua DHD 45 sepakat bahwa upaya penyelamatan ideologi bangsa memerlukan strategi revitalisasi JSN 45 melalui pendidikan dan pembudayaan.
Mereka akan menggugah kesadaran generasi muda tentang pentingnya menjaga semangat perjuangan bangsa melalui kunjungan ke situs-situs sejarah, diskusi kebangsaan, serta pendekatan berbasis teknologi yang relevan dengan era digital.
“Kita tidak bisa hanya berbicara tanpa tindakan nyata. Pendidikan kebangsaan harus dimulai dari keluarga, sekolah, dan komunitas. Kita harus membawa anak-anak muda kita mengunjungi situs-situs perjuangan dan menggugah hati mereka untuk menghargai sejarah,” tegas Hasyim.
Dalam kunjungan selama empat hari di Sumbar, rombongan DHD 45 Sumut dijadwalkan mengunjungi sejumlah situs bersejarah seperti rumah kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi, Monumen Imam Bonjol, dan Museum Perjuangan Tri Daya Eka Dharma.
Harapannya, kunjungan ini mampu menyegarkan kembali semangat kebangsaan dan membangun karakter generasi emas Indonesia tahun 2045, yang berakar kuat pada nilai-nilai perjuangan bangsa.
*Menanamkan Ideologi di Era Digital*
Kedua belah pihak menyadari bahwa digitalisasi tidak dapat dihindari. Namun, generasi muda harus dibekali akar ideologi yang kokoh agar tidak terombang-ambing dalam gelombang globalisasi.
“Digitalisasi adalah alat, bukan tujuan. Media sosial harus menjadi sarana untuk menyebarkan semangat kebangsaan, bukan menjauhkan generasi muda dari nilai-nilai luhur bangsa,” kata Ardizal.
Kerja sama antara DHD 45 Sumut dan Sumbar menjadi langkah nyata untuk menanamkan kembali nilai-nilai perjuangan di hati generasi muda. Dengan revitalisasi JSN 45, mereka berharap generasi emas Indonesia mampu melangkah tegap dalam menghadapi tantangan masa depan, tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.
“Kalau bukan kita yang menjaga ideologi bangsa ini, siapa lagi? Dan kalau bukan sekarang, kapan lagi?” tutup Hasyim dengan suara menggetarkan, menegaskan komitmen mereka untuk memastikan Indonesia tetap kokoh di tengah tantangan zaman. (01)