Pj Sekdaprovsu Effendy Pohan Dapat Pengakuan Ratusan Pengunjukrasa Sebagai Representatif Pj Gubsu
3 min read
Medan | Intipos.com – Ratusan pengunjukrasa yang semula bersikeras ingin berdialog langsung dengan Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni, akhirnya bersedia menjalin komunikasi kondusif dengan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu), H. Muhammad Armand Effendy Pohan.
Aksi yang berlangsung di depan kantor Gubernur Sumut, Jalan P. Diponegoro, Medan, Rabu (18/12/2024), sempat diwarnai ketegangan, dengan rencana massa memblokir kantor pusat pemerintahan provinsi tersebut. Namun, suasana mencair setelah Effendy Pohan turun langsung ke tengah massa.
Effendy, yang memiliki rekam jejak sebagai Wakil Bupati Tapanuli Tengah dan Kadis PU Bina Marga Sumut, berdialog dengan para orator dari Forum Masyarakat Nasional (FORMANAS). Setelah diskusi alot, kedua belah pihak mencapai pemahaman. Para pengunjukrasa menyepakati bahwa Effendy Pohan merupakan representasi Pj Gubernur Sumut untuk menerima dan menyampaikan aspirasi mereka.
“Kami percaya bahwa kehadiran Pak Effendy dapat menjadi jembatan yang efektif untuk menyampaikan tuntutan kami kepada Pj Gubernur. Kami akan menunggu tindak lanjut dari dialog ini,” ujar salah satu pimpinan aksi.
Aspirasi Pengunjukrasa
FORMANAS, yang terdiri dari perwakilan 12 kabupaten/kota di Sumatera Utara dan dua provinsi tetangga (Aceh dan Sumatera Barat), menggelar aksi damai ini untuk menyampaikan tuntutan terkait penanganan longsor di Jalan Medan-Berastagi. Longsor yang telah merenggut 30 korban jiwa ini menjadi perhatian utama mereka. Beberapa tuntutan yang disampaikan meliputi:
Pemasangan bronjong di area rawan longsor sebelum 25 Desember 2024.
Penempatan personel keamanan oleh Forkopimda sepanjang Jalan Sembahe hingga Tahura untuk menjamin kelancaran lalu lintas.
Peningkatan keselamatan pengguna jalan di kawasan Medan-Berastagi.
Koordinasi lintas pemerintah daerah untuk mendesak pemerintah pusat memasukkan jalan layang Medan-Berastagi dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Penuntasan janji pembangunan infrastruktur jalan dari periode 2018-2024.
Dalam aksi yang disertai tanda tangan penanggung jawab, Iwan Depari dan Julianus Sembiring, massa mendesak langkah konkret pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini sebelum libur Natal dan Tahun Baru 2024.
Tanggapan Pj Sekdaprovsu
Menanggapi aspirasi tersebut, Effendy Pohan menegaskan komitmennya untuk mempercepat penanganan masalah. “Kami akui ini harus gerak cepat. Kami akan melibatkan BPBD dan balai yang menangani ini untuk bekerja bersama. Koordinasi lintas sektor juga akan ditingkatkan agar permasalahan ini segera tertangani,” ujarnya.
Effendy juga menyoroti dampak ekonomi akibat kerusakan jalan. “Kami memahami ini sangat memengaruhi ekonomi masyarakat. Sayuran yang seharusnya tiba di Medan dalam 3-4 jam kini memakan waktu hingga 12 jam, yang menyebabkan kualitasnya menurun dan harga terganggu. Kita akan mengantisipasi ini sehingga semua pengguna jalan dan pelaku ekonomi terbantu dengan penanganan yang segera.”
Pj Sekdaprovsu menambahkan, pemerintah telah menyiapkan posko khusus di jalur Medan-Berastagi untuk menghadapi libur Natal dan Tahun Baru. “Kami berharap situasi tetap aman, dan jika ada bencana alam, penanganannya harus cepat. Pemasangan bronjong di 12 titik prioritas akan menjadi perhatian utama kami.”
Harapan untuk Tindak Lanjut
Aksi yang semula penuh ketegangan akhirnya berakhir dengan harapan besar dari kedua belah pihak. FORMANAS mengapresiasi upaya Effendy Pohan dalam meredam situasi dan menegaskan kesiapan mereka untuk mengawal tindak lanjut dari aspirasi yang telah disampaikan.
“Kami masih menunggu hasil nyata dari langkah-langkah yang dijanjikan. Jika tuntutan ini tidak terealisasi, kami akan menggelar aksi lanjutan dengan skala yang lebih besar,” pungkas para orator dan pimpinan aksi. (RR)